Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga (Q3) terbarunya, NVIDIA mencatatkan angka yang fantastis. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh permintaan yang mencapai rekor tertinggi untuk sistem chip AI terbaru mereka, NVIDIA Blackwell. CEO Jensen Huang bahkan menyebut fenomena ini sebagai “Siklus Kebajikan AI” (Virtuous Cycle of AI), di mana permintaan komputasi terus meningkat seiring dengan inovasi teknologi.
NVIDIA Blackwell Laku Keras, Pendapatan NVIDIA Meledak! Tepis Isu “AI Bubble”!
NVIDIA melaporkan pendapatan kuartalan sebesar $57 miliar, naik 22% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). Angka ini menjadi bukti validasi bahwa industri AI sedang “berlari kencang”. Tak berhenti di situ, perusahaan juga memproyeksikan tren kenaikan pendapatan untuk kuartal mendatang (Q4 FY2026) dengan target mencapai $65 miliar.
NVIDIA CEO Jensen Huang on record Q3 FY26 results. pic.twitter.com/aq5ACwLTXQ
— NVIDIA Newsroom (@nvidianewsroom) November 19, 2025
Jensen Huang menegaskan bahwa permintaan untuk sistem NVIDIA Blackwell berada pada level rekor. Hal ini didorong oleh hukum skala dasar (scaling laws) yang membawa kebutuhan komputasi ke level baru, terutama dari penyedia layanan cloud (CSP) dan perusahaan AI besar seperti OpenAI.
Target $500 Miliar & Masa Depan Arsitektur Rubin
Salah satu pertanyaan besar investor adalah mengenai target pendapatan ambisius sebesar $500 miliar (sekitar Rp 7.900 triliun) pada akhir tahun 2026. Menanggapi hal ini, CFO NVIDIA, Colette Kress, memberikan jawaban optimis.

“Kami sedang mengerjakan perkiraan $500 miliar kami. Dan kami berada di jalur yang tepat untuk itu… Angka tersebut akan tumbuh. Dan saya yakin, kami akan mencapai kebutuhan tambahan untuk komputasi yang dapat dikirimkan pada tahun fiskal ’26,” ujar Kress.
Di masa depan, arsitektur Rubin diprediksi akan menyumbang porsi besar dari target setengah triliun dolar tersebut. Adopsi pelanggan terhadap platform Rubin diperkirakan akan jauh lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, Hopper dan Blackwell.
Kabar dari Lini Gaming GPU
Meskipun sektor AI sedang “mengaum”, lini gaming NVIDIA mengalami sedikit hambatan. Laporan menunjukkan penurunan penjualan GPU konsumen sebesar 1% secara kuartalan (QoQ). NVIDIA mengaitkan hal ini dengan normalisasi inventaris saluran penjualan.
Namun, penurunan 1% ini tergolong kecil dan mungkin aneh mengingat Q3-Q4 biasanya adalah musim belanja gaming. Kabar baiknya, jika dilihat secara tahunan (YoY), pendapatan gaming NVIDIA sebenarnya masih naik sebesar 30%. Jadi, ini tetap kemenangan bagi perusahaan.
Kesimpulan: Dengan absennya pelanggan dari China dalam laporan pendapatan Q3 ini, pertumbuhan NVIDIA murni didorong oleh permintaan global yang masif. Masa depan industri AI dan NVIDIA tampaknya masih akan sangat cerah dan “hijau”.
Baca juga:
- Proyek Intel 14A Libatkan NVIDIA, Intel Kini Turunkan Harga CPU Baru!
- AMD Saingi NVIDIA! Oracle Resmi Bikin Superkomputer AI dengan 50.000 GPU AMD
- Sejarah NVIDIA: Dari Garasi Modal Patungan Jadi Raja AI Senilai $4 Triliun
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.




















For the reason that the admin of this site is working, no uncertainty very quickly it will be renowned, due to its quality contents.
Thanks brother alex 😁