Raksasa teknologi Apple secara resmi mengambil langkah drastis dengan Apple pindah pabrik untuk dua produk utamanya. Produksi iPhone kini digeser ke India, sementara perakitan headset canggih Vision Pro dipindahkan ke Vietnam.
Langkah masif ini diambil bukan tanpa alasan. Apple berupaya menghindari biaya perang dagang (tarif impor AS) yang kini membengkak hingga $1,1 miliar atau sekitar Rp17 triliun pada kuartal fiskal Q4 2025. Angka ini bahkan diprediksi akan naik lagi menjadi $1,4 miliar (Rp22 triliun) di kuartal berikutnya.
Alasan Utama Apple Pindah Pabrik: Biaya Tembus Rp17 Triliun
Keputusan Apple pindah pabrik secara agresif adalah respons langsung terhadap dampak finansial dari tarif impor AS. Meskipun Apple dikenal piawai dalam lobi geopolitik dan telah mendapat beberapa pengecualian, rantai pasok global mereka yang sangat rumit (terutama yang berpusat di Tiongkok) membuat mereka tidak bisa menghindar sepenuhnya.

Untuk mengatasi kerugian ini, Apple menjalankan strategi dua arah yang sangat cerdas: berinvestasi besar di AS untuk “damai”, sekaligus memindahkan aset produksi utamanya ke negara lain.
Strategi Dua Arah: Investasi di AS & Diversifikasi Pabrik
Di satu sisi, Apple berhasil memenangkan pengecualian tarif lebih lanjut dengan menjanjikan investasi kolosal senilai $600 miliar di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan. Ini adalah langkah untuk “mengamankan” pasar domestik mereka.
Investasi ini difokuskan untuk membangun ekosistem teknologi domestik di AS, termasuk:
- Membangun rantai pasok silikon end-to-end dengan mitra seperti Samsung dan Texas Instruments.
- Menggandeng Corning untuk memasok kaca display yang diproduksi di dalam negeri.
- Membangun pabrik manufaktur server AI baru di Houston (sudah mulai kirim) untuk mendukung Apple Intelligence.
- Ekspansi masif datacenter di lima negara bagian, termasuk Arizona dan Nevada.
- Membuka “Manufacturing Academy” di Detroit untuk melatih tenaga kerja.
iPhone ke India, Vision Pro Resmi ke Vietnam
Di sisi lain, kalibrasi ulang rantai pasok global terus berjalan. Langkah Apple pindah pabrik ini dieksekusi dengan jelas:
- iPhone: Produksi utama kini secara signifikan digeser dari Tiongkok ke India.
- Vision Pro: Perakitan akhir dan pengemasan headset premium ini secara resmi dipindahkan ke Vietnam.
Vietnam tampaknya dipersiapkan menjadi basis produksi baru untuk berbagai perangkat rumah pintar Apple di masa depan, termasuk robot AI meja dan HomePod dengan layar.
Laporan biaya Rp17 triliun ini menjadi bukti nyata. Keputusan Apple pindah pabrik bukan lagi sekadar rumor, melainkan strategi bisnis darurat untuk menyelamatkan rantai pasok mereka dari dampak perang dagang.
Baca juga:
- Ini 5 Alasan iPad Mini Apple Patut Jadi Pilihan Utama untuk Gamer!
- Mark Gurman Ungkap Roadmap Apple: iPad mini Tahan Air (2026), MacBook Air OLED (2028)!
- Harga iPhone Turun Lagi, Model Lama Sekarang Murah Banget!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.




















