Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memberlakukan aturan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk maksimal tiga nomor telepon per operator. Kebijakan ini tertuang dalam Permen Kominfo No. 5 Tahun 2021, namun baru sekarang diaktifkan dengan sanksi tegas bagi operator yang melanggar. Menteri Kominfo, Meutya Hafid, menegaskan aturan tersebut untuk meminimalisir penyalahgunaan nomor HP dalam aksi penipuan online, spam, maupun scam. Operator seperti XLSmart dan Indosat pun menyatakan dukungan, meski ada tantangan teknis dalam penerapannya.
Pemerintah juga meminta operator untuk melakukan pemutakhiran data pelanggan untuk memastikan kesesuaian terhadap NIK. Langkah ini diharap bisa mengurangi maraknya kejahatan digital yang memanfaatkan nomor tidak terdaftar.
XLSmart dan Indosat Siap Patuhi Aturan, Tapi Ada Tantangan
Henry Wijayanto, Head of External Corporate Communications XLSmart, mengklaim perusahaan telah mematuhi aturan ini sejak registrasi ulang kartu prabayar 2018. “Kami selalu mengikuti mekanisme satu NIK untuk tiga nomor. Ini bagian dari komitmen kami mendukung regulasi pemerintah,” ujarnya. XLSmart juga terus memperbarui sistem verifikasi ini untuk memastikan data pelanggan valid serta sesuai dengan NIK yang terdaftar.

Sementara itu, M. Danny Buldansyah, Direktur Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan dukungan dengan catatan. “Kami mendukung inisiatif pemerintah, tapi perlu dilihat sisi praktisnya. Misalnya, seorang ibu memakai NIK-nya untuk nomor anaknya. Apakah itu dihitung satu atau terpisah?” Danny menekankan bahwa yang terpenting adalah setiap nomor bisa dipertanggungjawabkan pemiliknya, bukan sekadar membatasi jumlah.
Dampak pada Pengguna & Upaya Tekan Penipuan

1. Registrasi Ulang & Verifikasi Data
Pengguna kartu prabayar dan pascabayar mungkin perlu melakukan verifikasi ulang jika memiliki lebih dari tiga nomor dengan NIK sama. Operator akan bekerja sama dengan Dukcapil untuk memastikan keakuratan data.
2. Efektifkah Aturan Ini Tekan Penipuan?
Meski aturan ini dinilai positif, Indosat mengingatkan bahwa membatasi NIK bukan solusi mutlak. “Penipuan bisa tetap terjadi. Yang penting adalah sistem verifikasi kuat dan pengawasan ekstra dari operator,” jelas Danny.
3. Biaya Tambahan untuk Operator
Proses registrasi dan verifikasi membutuhkan biaya, terutama saat mengakses data Dukcapil. Ini menjadi tantangan bagi operator dalam menjaga keseimbangan antara kepatuhan regulasi dan efisiensi bisnis.
Bagi masyarakat, pastikan data nomor telepon sudah sesuai NIK untuk menghindari blokir. Dengan kolaborasi antara pemerintah, operator, dan pengguna, keamanan digital Indonesia bisa lebih terkendali!
Baca juga:
- Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Internet Hemat untuk Liburan Sekolah!
- Cara Aktifkan Roaming Indosat IM3 untuk Dipakai di Luar Negeri, Mudah dan Cepat!
- Mengenal Vision AI Indosat, Solusi Efisiensi dan Keamanan Bisnis Tercanggih!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















