Belakangan ini, kalian pasti sudah sering mendengar tentang sebuah AI baru yang bernama DeepSeek. AI ini sempat menarik perhatian banyak orang, karena selain diklaim memiliki kemampuan yang sangat canggih, ia juga dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, seperti ChatGPT. Namun, di balik segala hype dan keberhasilannya, ada sebuah kabar mengejutkan yang datang dari dunia maya. Ternyata, sebuah Database DeepSeek Bocor terjadi, dan jutaan data pengguna DeepSeek kini beredar bebas di internet. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan kebocoran ini? Mari kita simak lebih lanjut.
Kronologi Kebocoran Database DeepSeek yang Mengejutkan
AI DeepSeek yang sebelumnya digadang-gadang sebagai pesaing berat untuk ChatGPT ternyata memiliki cerita lain yang cukup mengejutkan. Baru-baru ini, sebuah laporan dari WIZ mengungkapkan bahwa ada kebocoran data yang cukup besar yang melibatkan DeepSeek. Kebocoran ini membuat jutaan data pribadi pengguna, termasuk informasi sensitif, tersebar di internet.

Kejadian ini semakin menghebohkan karena data yang bocor tersebut ternyata bukan hanya data biasa, melainkan mencakup berbagai informasi internal yang seharusnya tidak boleh sampai jatuh ke tangan yang salah. Menurut laporan tersebut, setidaknya ada dua database DeepSeek yang bocor dan dapat diakses publik.
Salah satunya bisa ditemukan di alamat oauth2callback.deepsek.com:9000 dan dev.deepseek.com:9000. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, kami menemukan bahwa kedua alamat tersebut sudah tidak bisa diakses lagi. Meskipun begitu, kebocoran yang sudah terjadi pastinya menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar terkait dengan keamanan data para pengguna.
Data Sensitif dan Potensi Pencurian yang Lebih Besar
Ternyata, isi dari database DeepSeek yang bocor ini jauh lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, data yang bocor berisi tabel log stream yang mencatat aktivitas internal pada tanggal 6 Januari 2025.

Selain itu, terdapat pula berbagai informasi lainnya yang sangat sensitif, seperti prompt yang digunakan oleh pengguna, password yang digunakan untuk autentikasi hook API, hingga data mengenai infrastruktur dan layanan internal yang digunakan oleh DeepSeek. Bahkan, metadata perusahaan pun ikut bocor, yang tentu saja memberikan gambaran menyeluruh tentang sistem internal yang digunakan.
Yang lebih memprihatinkan lagi, pihak WIZ menjelaskan bahwa para penyerang yang berhasil mengakses data tersebut tidak hanya dapat memperoleh log yang berisikan informasi sensitif dan prompt yang dikirimkan oleh pengguna. Potensi ancaman pencurian data yang lebih serius bisa terjadi, tergantung pada bagaimana server DeepSeek dikonfigurasi, terutama pada sistem ClickHouse yang digunakan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut, karena pencurian data yang lebih besar bisa terjadi jika kebocoran ini tidak segera ditangani dengan tepat.
Kejadian ini tentu menjadi pelajaran berharga tentang betapa pentingnya menjaga keamanan data, terlebih lagi bagi perusahaan yang mengelola informasi sensitif pengguna. Kini, para pengguna DeepSeek tentunya berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dan tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi di masa depan.
Baca juga:
- Kolaborasi Indosat dan AIonOS, Hadirkan Terobosan AI di Dunia Telekomunikasi!
- BundlingMAX Telkomsel dan Samsung Galaxy S25: Kolaborasi yang Menghadirkan Layanan Terbaik
- DeepSeek Makin Populer, Salip ChatGPT dan Jadi Aplikasi AI No 1 di App Store!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.


















