Sony Interactive Entertainment baru-baru ini membuat langkah besar dengan menghentikan pengembangan dua proyek game live-service yang sebelumnya sedang dikerjakan. Keputusan ini cukup mengejutkan, terutama karena melibatkan dua studio ternama, yaitu Bluepoint Games dan Bend Studio.
Bluepoint Games dikenal sebagai ahli dalam remake game klasik seperti Demon’s Souls untuk PS5 dan Shadow of the Colossus untuk PS4. Sementara itu, Bend Studio adalah pengembang di balik Days Gone, game aksi-petualangan yang berhasil menarik perhatian meski mendapatkan ulasan yang beragam.
Menurut laporan dari Bloomberg, Sony mengonfirmasi pembatalan ini tetapi menegaskan bahwa kedua studio tidak akan ditutup. Sony mengungkapkan bahwa mereka tetap bekerja sama dengan Bluepoint dan Bend Studio untuk menentukan proyek baru yang lebih potensial di masa depan. Namun, belum ada kejelasan apakah keputusan ini akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di kedua studio tersebut.
Jejak Bluepoint Games dan Bend Studio dalam Dunia Game
Bluepoint Games selama ini mendapatkan reputasi positif karena karya remake berkualitas tinggi mereka. Setelah sukses dengan Demon’s Souls dan Shadow of the Colossus, mereka bahkan ikut berkontribusi dalam pengembangan God of War Ragnarok, yang menjadi salah satu game ikonis Sony. Sayangnya, proyek live-service terbaru yang sedang mereka kembangkan harus dihentikan sebelum mencapai tahap akhir pengembangan. Ini menandakan tantangan besar bagi Bluepoint untuk beralih dari keahlian mereka di bidang remake ke pengembangan game live-service.

Di sisi lain, Bend Studio yang telah menjadi bagian dari keluarga Sony sejak tahun 2000 juga menghadapi tantangan serupa. Setelah merilis Days Gone pada 2019, studio ini membangun basis penggemar setia meski game tersebut tidak mendapatkan pujian universal. Keputusan Sony untuk menghentikan proyek baru mereka menjadi bukti bahwa industri game, khususnya model bisnis Games as a Service (GaaS), adalah medan yang penuh risiko.
Tantangan Sony dalam Dunia Game Live-Service
Sony Interactive Entertainment sebenarnya sudah mencoba berbagai strategi untuk memasuki pasar GaaS. Namun, langkah ini terbukti tidak mudah. Beberapa proyek besar yang sebelumnya diumumkan, seperti Concord, harus dihentikan pada tahun 2024. Bahkan game berbasis Spider-Man yang memiliki potensi besar pun dibatalkan. Walaupun mereka sempat mencetak keberhasilan dengan Helldivers II pada 2023, keberhasilan itu tampaknya belum cukup untuk memperkuat posisi Sony di pasar GaaS.

Selain pembatalan proyek, tahun 2024 menjadi periode sulit bagi Sony dengan adanya PHK massal terhadap sekitar 1.120 karyawan di berbagai studio besar, termasuk Bungie, Naughty Dog, dan Insomniac Games. Kondisi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh pengembang game dalam menciptakan model bisnis yang bisa bertahan di tengah persaingan ketat. Model GaaS, yang mengandalkan pendapatan jangka panjang melalui pembelian dalam game, memang membutuhkan strategi matang untuk menjaga minat dan loyalitas pemain. Namun, Sony tampaknya masih berjuang menemukan formula yang tepat untuk sukses secara konsisten di sektor ini.
Walau begitu, pembatalan proyek ini bukan akhir bagi Bluepoint Games dan Bend Studio. Keduanya masih menjadi bagian penting dari portofolio Sony, dan kemungkinan akan diberikan kesempatan untuk mengerjakan proyek baru yang lebih menjanjikan. Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa Sony perlu lebih selektif dalam mengambil keputusan di masa depan demi menjaga kualitas dan daya saing di industri game global.
Baca juga:
- 5 Alasan Utama Sony Xperia 1 Mark V Masih Jadi HP Non Resmi Terbaik!
- Sony BRAVIA Theatre Bar 8 Diperkenalkan, Soundbar Canggih Harga Rp19,9 Juta!
- Sony Alpha 1 II Resmi Dirilis di Indonesia, Ini Keunggulannya yang Wajib Kamu Tahu!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















