Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft menandai sebuah peristiwa yang sangat bersejarah dalam dunia industri game. Selain menjadi sebuah langkah yang sangat signifikan, langkah ini juga memicu berbagai kontroversi serta mengakibatkan banyaknya persidangan yang terjadi. Salah satu dari sekian banyak persidangan yang dihadapi oleh Microsoft adalah tuntutan Antitrust yang dilayangkan di Amerika Serikat oleh para gamer yang merasa dirugikan akibat langkah akuisisi tersebut. Dan setelah dua tahun lamanya berlangsung, sepertinya Sidang Microsoft dan Activision Blizzard ini kini telah mencapai akhir.
Akhir Sidang Microsoft Activision Blizzard
Diberitakan oleh Hollywood Reporter, hasil keputusan akhir dari persidangan tersebut diumumkan pada tanggal 14 Oktober 2024, waktu setempat. Dalam keputusan itu, kedua belah pihak disarankan untuk mendiskusikan tuntutan mereka dengan “prasangka.”

Artinya, tuntutan yang diajukan kepada Microsoft tidak bisa diajukan kembali di masa mendatang. Namun sayangnya, kesepakatan yang dicapai dalam persidangan ini tidak dipublikasikan kepada masyarakat umum. Setiap pihak yang terlibat harus menanggung seluruh biaya dan beban yang berkaitan dengan persidangan ini.
Persidangan ini berlangsung selama dua tahun, di mana tampaknya pihak penuntut tidak bisa mempertahankan klaim mereka. Meskipun sudah mencoba berbagai opsi, termasuk mengajukan tuntutan ke Mahkamah Agung AS. Dengan berakhirnya sidang ini, maka semua proses persidangan yang dihadapi oleh Microsoft dan Activision Blizzard. Sehubungan dengan akuisisi studio yang sudah selesai pada tahun 2023 lalu kini telah berakhir.
Latar Belakang Tuntutan dari Para Pemain yang Merasa Dirugikan
Awal mula dari penuntutan ini berakar dari keluhan para pemain video game di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Yang merasa perlu untuk melayangkan tuntutan atas niat Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard dengan nilai mencapai 68 miliar dolar AS. Para pemain ini berargumen bahwa langkah tersebut berpotensi membuat Microsoft dapat meningkatkan harga game. Dan menjadikan seri game Call of Duty sebagai eksklusif untuk platform mereka sendiri.

Menurut pengacara yang mewakili para penuntut, yaitu Josep Saveri, seiring berjalannya waktu, Microsoft terus meningkatkan kekuatan mereka di pasar, yang berdampak pada kenaikan harga, pembatalan beberapa game, penurunan kapasitas pengembangan, serta potensi Game Pass untuk menjadi monopoli. Akuisisi yang resmi selesai pada tanggal 13 Oktober 2023 ini sepertinya berakhir dengan baik, terutama mengingat keputusan yang dihasilkan oleh persidangan tidak mengubah keputusan Microsoft ke depannya.
Ini juga tercermin dari pengumuman yang dibuat oleh Microsoft pada Mei 2024, di mana mereka menyatakan bahwa game terbaru dari seri Call of Duty, yaitu Black Ops 6, akan tersedia di Game Pass pada hari pertama peluncurannya. Ini adalah sebuah momen yang signifikan, karena menjadi kali pertama sebuah game dapat diakses langsung di platform mereka saat peluncuran.
Baca juga:
- Laptop AMD Ryzen AI 300 Akan Menerima Pembaruan Microsoft Copilot+ Gratis Pada Bulan November 2024!
- Windows 11 23H2: Alasan Microsoft Mendesak Pengguna untuk Segera Upgrade!
- Cara Membuat Anotasi di Microsoft Word dan Google Docs!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.























