Berita terbaru dari produsen ponsel asal Tiongkok, Xiaomi, mengungkapkan bahwa mereka akan memberlakukan kebijakan baru terkait penggunaan software di ponsel Android yang mereka produksi. Kebijakan ini tentunya membawa perubahan yang cukup signifikan bagi para pengguna. Menurut sejumlah laporan yang beredar, aturan baru dari Xiaomi ini mencakup keputusan untuk menghentikan atau menghilangkan fitur bootloader unlocking di semua ponsel yang mereka pasarkan.
Kebijakan tersebut akan berdampak langsung pada kemampuan pengguna untuk mengakses fitur ini. Yang selama ini cukup penting bagi mereka yang senang memodifikasi perangkat. Kehilangan fitur bootloader unlocking pada perangkat Xiaomi ini bertepatan dengan peluncuran HyperOS 2.0. Yang kabarnya akan disematkan di perangkat terbaru Xiaomi, yaitu Xiaomi 15. Ini menjadi momen penting, mengingat HyperOS adalah sistem operasi baru yang dirancang untuk menggantikan MIUI di beberapa perangkat.
Xiaomi Hilangkan Fitur Bootloader Unlocking?
Keputusan Xiaomi untuk meniadakan fitur bootloader unlocking ini diambil berdasarkan regulasi baru dari pemerintah Tiongkok yang lebih ketat dalam hal keamanan perangkat dan perlindungan data pengguna. Meski demikian, hingga saat ini belum ada kejelasan apakah kebijakan ini hanya berlaku untuk perangkat yang dijual di Tiongkok saja, atau akan diterapkan secara global.

Untuk kamu yang mungkin belum familiar. Bootloader unlocking adalah fitur yang sangat penting bagi pengguna yang ingin memiliki kontrol lebih atas perangkat mereka. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menginstal custom ROM, melakukan root, dan mendapatkan akses administratif penuh terhadap ponsel mereka. Hal ini dikutip dari Xiaomitime.
Selain itu, fitur bootloader unlocking menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna yang gemar melakukan kustomisasi lebih mendalam pada ponsel mereka. Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa memodifikasi perangkat sesuai keinginan mereka. Yang tentunya menjadi salah satu keunggulan produk Xiaomi, seperti yang dilaporkan oleh Jagatreview.
Dampak Menghilangkan Fitur Bootloader Unlocking
Jika nantinya keputusan Xiaomi untuk menghilangkan fitur bootloader unlocking ini diterapkan secara global, kemungkinan besar banyak pengguna akan merasa kecewa. Pasalnya, keputusan tersebut akan sangat membatasi opsi kustomisasi yang selama ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengguna Xiaomi. Lebih dari itu, keputusan ini bahkan bisa berpengaruh pada penurunan penjualan Xiaomi di pasar internasional.

Banyak pengguna Xiaomi memilih produk ini justru karena kebebasan yang ditawarkan untuk memodifikasi sistem operasi, termasuk adanya fitur bootloader unlocking. Xiaomi sendiri sudah lama dikenal sebagai produsen yang mendukung kebebasan pengguna untuk melakukan kustomisasi perangkat mereka. Oleh karena itu, jika kebijakan ini diterapkan secara global, citra Xiaomi sebagai produsen yang memberikan kebebasan kepada pengguna mungkin akan tergerus. Yang pada akhirnya bisa menurunkan popularitas mereka di pasar internasional.
Baca juga:
- Spesifikasi Oppo Find X8 Ultra Bocor, Cek Yuk Disini!
- Xiaomi Redmi 14C Resmi Hadir di Indonesia, Hanya 1.5 Jutaan!
- Xiaomi 14T Series Resmi Debut, Usung Teknologi Kamera Leica!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.























