Selama ini, Indonesia sering dipandang hanya sebagai pasar besar bagi produsen smartphone dunia. Namun fakta menarik mulai terungkap, HP Produksi Indonesia ternyata sudah beredar di pasar global, termasuk Amerika Serikat dan Kanada. Salah satu contohnya adalah UP Phone, smartphone besutan startup asal Siprus bernama Unplugged, yang proses produksinya justru dipercayakan ke tanah air.
Keputusan Unplugged memilih Indonesia bukan tanpa alasan. Industri manufaktur dalam negeri dinilai mampu memenuhi standar kualitas global, terutama untuk produk teknologi yang menuntut presisi tinggi. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tidak lagi sekadar konsumen, tetapi mulai naik kelas sebagai pemain penting dalam rantai pasok industri smartphone dunia.
Meski mereknya tidak berasal dari Indonesia, fakta bahwa proses produksinya dilakukan di dalam negeri tetap menjadi pencapaian tersendiri. Terlebih, produk ini bukan ponsel kelas entry-level, melainkan menyasar segmen premium dengan harga mendekati Rp16 juta.
UP Phone: Smartphone Privasi Tinggi dengan Spesifikasi Kompetitif
Dari sisi desain, UP Phone memang sekilas mengingatkan pada iPhone, terutama lewat modul kamera bergaya “boba” dan bodi dengan sisi melengkung. Namun daya tarik utamanya bukan pada tampilan, melainkan pada pendekatan keamanan data yang diusung.

Unplugged mengklaim UP Phone memiliki tingkat privasi lebih tinggi dibandingkan flagship populer seperti iPhone 16 Pro dan Galaxy S25. Salah satu sorotan utamanya adalah minimnya permintaan DNS pihak ketiga, yang kerap menjadi celah pelacakan data pengguna. Klaim ini membuat UP Phone tampil sebagai alternatif menarik bagi pengguna yang peduli privasi digital.
Spesifikasinya pun tergolong solid. Smartphone ini ditenagai MediaTek Dimensity 1200, dipadukan layar AMOLED 6,67 inci, RAM 8GB, dan penyimpanan internal 256GB yang masih bisa diperluas hingga 1TB. Di sektor kamera, resolusi 108MP menjadi andalan utama, sementara kebutuhan selfie ditangani kamera depan 32MP. Fitur pendukung seperti NFC, eSIM, jaringan 5G, hingga wireless charging juga sudah tersedia.
Tekanan Politik AS dan Masa Depan HP Produksi Indonesia
Menariknya, kesuksesan produksi di Indonesia justru memicu dilema baru bagi Unplugged. Tekanan politik dari Amerika Serikat, terutama dorongan agar perusahaan teknologi merakit produknya di dalam negeri, membuat Unplugged mulai mempertimbangkan perakitan di Nevada.

Presiden AS Donald Trump dikenal agresif mendorong kebijakan “produksi lokal” dengan ancaman tarif tinggi bagi produk impor. Situasi ini memaksa banyak perusahaan teknologi menghitung ulang strategi manufaktur mereka, termasuk Unplugged.
Meski biaya produksi di AS jauh lebih mahal akibat upah tenaga kerja dan rantai pasok yang masih bertumpu di Asia, Unplugged berupaya menjaga harga UP Phone tetap di bawah US$1.000. Strateginya adalah melakukan produksi dalam jumlah terbatas dan tidak terlalu sering merilis model baru.
Namun, langkah ini sekaligus menegaskan satu hal penting: Indonesia sudah terbukti mampu menjadi basis produksi smartphone global. Bahkan ketika perusahaan mulai melirik AS, peran Indonesia tetap tercatat sebagai fondasi awal kesuksesan UP Phone di pasar internasional.
Baca juga:
- Gak Perlu Laptop! Begini Cara Nulis di Smartphone Pakai AI, Jurnalis Wajib Tau!
- iQOO Indonesia Siap Jadi Trendsetter Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
- Harga RAM Melonjak Gila-gilaan, Smartphone di 2026 Diperkirakan Makin Mahal!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















