Industri smartphone global tampaknya akan menghadapi fase yang tidak mudah dalam beberapa tahun ke depan. Jika sebelumnya Penjualan smartphone diperkirakan hanya bergerak di tempat, kini proyeksi terbaru justru mengarah pada penyusutan. Salah satu pemicunya bukan soal inovasi atau daya beli semata, melainkan komponen yang selama ini jarang disorot konsumen memori, khususnya RAM. Kenaikan harga RAM yang agresif mulai mengubah peta persaingan dan memaksa produsen mengambil keputusan sulit yang pada akhirnya ikut dirasakan oleh pengguna.
Lonjakan Harga RAM Jadi Tekanan Baru Penjualan Smartphone
Dalam beberapa bulan terakhir, harga RAM menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dan belum ada tanda akan melandai dalam waktu dekat. Memori yang dulu relatif stabil kini berubah menjadi sumber tekanan utama dalam struktur biaya smartphone. Bagi produsen, RAM bukan sekadar komponen tambahan, melainkan fondasi performa perangkat yang sulit dikompromikan begitu saja.

Kondisi ini membuat biaya produksi ponsel naik di hampir semua segmen. Ponsel kelas bawah merasakan dampak paling besar karena margin yang sudah tipis sejak awal. Segmen menengah dan flagship memang sedikit lebih fleksibel, tetapi tetap tidak sepenuhnya aman. Ketika harga komponen inti terus naik, ruang untuk bermain harga dan spesifikasi menjadi semakin sempit.
Pengiriman Menurun dan Strategi Produsen Mulai Berubah
Kenaikan biaya produksi secara langsung berdampak pada jumlah pengiriman global. Banyak merek yang sebelumnya optimistis kini harus merevisi target mereka. Tekanan paling terasa di pasar Android, terutama di kawasan dengan persaingan ketat seperti Tiongkok. Dalam situasi seperti ini, produsen dipaksa memilih yaitu mempertahankan volume penjualan atau menjaga profit agar bisnis tetap sehat.

Sebagian merek mulai mengubah strategi produk dengan memangkas spesifikasi tertentu. Downgrade pada kamera, layar, hingga konfigurasi RAM menjadi opsi yang dianggap realistis untuk menahan kenaikan biaya. Namun langkah ini bukan tanpa risiko, karena konsumen kini semakin kritis dan mudah membandingkan nilai yang ditawarkan antar merek.
Dampak ke Konsumen dan Arah Pasar Smartphone 2026
Bagi konsumen, efek paling terasa kemungkinan ada pada harga dan pilihan produk. Rata-rata harga jual smartphone diprediksi naik, membuat ponsel dengan spesifikasi menarik di segmen menengah dan entry level semakin jarang. Strategi mendorong konsumen ke model yang lebih mahal memang bisa membantu produsen menutup biaya, tetapi tidak semua pengguna siap mengikuti arah tersebut.

Di sisi lain, merek besar dengan skala bisnis kuat relatif lebih siap menghadapi tekanan ini. Mereka memiliki cadangan margin dan ekosistem yang memungkinkan penyesuaian tanpa mengorbankan kualitas secara drastis. Namun secara keseluruhan, pasar smartphone 2026 berpotensi menjadi lebih selektif, di mana konsumen harus lebih cermat memilih, sementara produsen dituntut semakin kreatif untuk tetap relevan di tengah biaya yang terus menanjak.
Baca juga:
- 5 Smartphone 10 Jutaan Paling Laris Akhir Tahun 2025, Nomor 3 Gak Nyangka!
- Gak Perlu Laptop! Begini Cara Nulis di Smartphone Pakai AI, Jurnalis Wajib Tau!
- iQOO Indonesia Siap Jadi Trendsetter Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.


















