Kabar kurang menyenangkan datang bagi Anda yang berencana merakit PC atau upgrade komputer dalam waktu dekat. Situasi pasar memori global sedang berada di fase kritis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kelangkaan komponen membuat Harga RAM DDR5 meroket tajam, memaksa raksasa teknologi seperti Samsung mengambil langkah drastis.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Samsung kini sedang merombak total strategi produksinya. Raksasa Korea Selatan tersebut memutuskan untuk menggeser fokus dari memori HBM (High Bandwidth Memory) ke produksi modul DDR5 standar. Alasannya sederhana namun krusial: mengejar keuntungan maksimal di tengah “supercycle” memori yang sedang berlangsung.
Lonjakan Harga RAM DDR5 yang “Mengerikan”
Istilah “kelangkaan” mungkin sudah sering kita dengar, namun kali ini levelnya berbeda. Laporan dari DigiTimes mengungkap data yang cukup bikin geleng kepala. Beberapa modul RAM server bahkan sudah menembus angka psikologis US$1.000 akibat stok yang sangat terbatas.

Kenaikan ini bukan isapan jempol belaka. Sebagai gambaran konkret, harga resmi untuk satu keping RDIMM 64GB melonjak drastis:
Kuartal 3 2025: Sekitar Rp8 Juta
Kuartal 4 2025: Sekitar Rp12 Juta
Kenaikan hampir berkali-kali lipat dalam waktu singkat ini diprediksi belum akan berhenti. Analis memperkirakan harga RAM DDR5 modul tersebut bisa segera menyentuh angka US$1000 per kepingnya.
Mengapa Samsung “Banting Setir”?
Samsung melihat peluang emas di balik krisis ini. Saat ini, margin keuntungan kotor (gross margin) untuk penjualan modul DDR5 (RDIMM) mencapai angka fantastis, yakni 75%. Angka ini jauh lebih menggiurkan dibandingkan bisnis HBM3E yang persaingannya sangat ketat dan memangkas profitabilitas perusahaan.
Oleh karena itu, Samsung diprediksi akan mengalokasikan kapasitas produksi teknologi DRAM 1c mereka secara besar-besaran untuk membuat lebih banyak DDR5, LPDDR5X, LPDDR6, hingga GDDR7. Langkah ini semata-mata dilakukan untuk memastikan perusahaan mendapatkan “profit maksimal” dari segmen DRAM umum.
Nasib Gamer: Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam
Meskipun produksi DDR5 ditambah, jangan berharap harga untuk konsumen (gamer) akan turun. Langkah Samsung ini justru menjadi sinyal bahaya bagi pasar PC rakitan kelas konsumen.
Mayoritas output produksi tersebut akan diprioritaskan untuk segmen Enterprise dan AI (Artificial Intelligence), khususnya untuk pusat data (Cloud Service Providers) yang sedang gencar membangun infrastruktur AI.
Situasi ini mirip dengan langkah Micron yang memilih keluar dari bisnis memori konsumen karena permintaan dari sektor AI memberikan margin keuntungan yang jauh lebih besar. Jadi, bagi para gamer, tampaknya kita harus bersiap menghadapi harga RAM DDR5 yang tinggi untuk beberapa kuartal ke depan karena stok pasar konsumer akan tetap “dianaktirikan”.
Baca juga:
- Awas! Harga Laptop Terancam Naik Drastis di 2026, Ini Kata Lenovo
- Chip Langka, Harga MicroSD Switch 2 Dikabarkan Naik Drastis, AI Jadi Biang Kerok!
- Harga RAM DDR5 Menggila, Penjualan Motherboard Anjlok 50%!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















