Pernahkah kamu mendengar pepatah “lebih cepat lebih baik”? Pepatah ini sangat berlaku bagi kamu yang sedang berencana membeli gadget baru. Sebuah investigasi data terbaru mengungkapkan fakta mengerikan: kenaikan harga laptop 2026 diprediksi akan terjadi secara signifikan.
Angka tidak bisa berbohong. Data menunjukkan adanya lonjakan harga kontrak DRAM (memori) hingga 171,8% pada kuartal ketiga tahun lalu. Ini bukan inflasi biasa, melainkan sinyal kuat akan datangnya “Kiamat Harga” pada perangkat elektronik, mulai dari laptop, PC, hingga smartphone. Pelaku utamanya? Bukan pemerintah, melainkan teknologi yang sedang kita puja-puja saat ini: Artificial Intelligence (AI).
Ilusi Harga Stabil: Tenang Sebelum Badai
Mungkin saat ini kamu merasa harga laptop di pasaran masih wajar. Namun, jangan terlena. Stabilitas harga saat ini hanyalah ilusi semata. Raksasa teknologi seperti Lenovo saat ini sedang melakukan strategi “timbun barang”. Laporan menunjukkan mereka memegang stok komponen 50% lebih banyak dari biasanya untuk menahan harga agar tidak langsung melonjak di tingkat konsumen.

Namun, “benteng pertahanan” ini diprediksi akan jebol pada tahun 2026. Presiden Xiaomi, Lu Weibing, bahkan telah memberikan peringatan keras bahwa tekanan rantai pasok akan jauh lebih parah tahun depan, yang memaksa harga ritel naik drastis.
Kenapa AI Bikin Laptop Mahal? (Analogi Sederhana)
Mengapa chip memori menjadi langka dan mahal? Jawabannya sederhana: AI butuh “makanan mewah”.
Selama ini, pabrik chip (seperti Samsung atau SK Hynix) memproduksi RAM biasa (DDR) yang ibarat “Roti Tawar”—murah dan mengenyangkan. Namun, kehadiran AI menuntut jenis memori baru bernama HBM (High Bandwidth Memory) atau memori “Gedung Pencakar Langit”.

HBM memungkinkan pengiriman data super cepat (ibarat jalan tol 1.000 lajur) yang dibutuhkan oleh otak AI (GPU). Masalahnya, memproduksi 1 keping HBM memakan kapasitas produksi setara dengan 3 keping RAM biasa. Demi memenuhi pesanan AI yang bernilai tinggi, pabrik-pabrik rela “mengorbankan” produksi RAM biasa. Akibatnya? Suplai RAM untuk laptop rakyat jelata menjadi langka, dan hukum ekonomi berlaku: barang langka, harga meroket.
Seberapa Parah Dampaknya ke Dompet Kita?
Berdasarkan data dari TrendForce dan Tom’s Hardware, berikut prediksi kenaikan yang akan kita hadapi:
Smartphone: Harga memori HP (LPDDR5x) diprediksi naik hampir 20%. Ini adalah “Pajak AI” yang membuat HP flagship makin mahal.
Server & PC: Harga memori server DDR5 bisa naik hingga 100% (dua kali lipat) di akhir 2026.
Laptop Konsumen: Biaya produksi (BOM) laptop diprediksi naik 5-15% hanya gara-gara komponen memori.
Kesimpulan: Beli Sekarang atau Menyesal Nanti
Realita bisnis menunjukkan bahwa produsen chip sedang menikmati keuntungan besar dari tren ini dan tidak akan menambah pabrik sembarangan. Kelangkaan ini nyata dan akan berlangsung hingga 2027.
Saran terbaik saat ini sangat jelas: Jika kamu butuh laptop untuk kerja atau kuliah, BELI TAHUN INI. Manfaatkan stok lama yang masih murah sebelum harga baru yang mencekik mulai berlaku. Jangan sampai kamu harus membayar lebih mahal jutaan rupiah hanya untuk spesifikasi yang sama di tahun depan.
Baca juga:
- Awas! Harga Laptop Terancam Naik Drastis di 2026, Ini Kata Lenovo
- Chip Langka, Harga MicroSD Switch 2 Dikabarkan Naik Drastis, AI Jadi Biang Kerok!
- Harga RAM DDR5 Menggila, Penjualan Motherboard Anjlok 50%!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.























