Apple kembali memicu kontroversi. MacBook Pro 14 inci terbaru dengan chip M5 yang super kencang ternyata hadir dengan satu kekurangan besar di Eropa: dijual sebagai MacBook tanpa charger. Pengguna kini harus merogoh kocek ekstra untuk membeli aksesori esensial ini, memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar. Banyak yang menuding regulasi Uni Eropa sebagai penyebabnya, namun benarkah demikian?
Kontroversi MacBook Tanpa Charger: Aturan Uni Eropa atau Cuan Apple?
Spekulasi awal memang langsung mengarah pada aturan Uni Eropa, khususnya direktif WEEE (Waste from Electrical and Electronic Equipment). Aturan ini bertujuan untuk mengurangi sampah elektronik dengan memungkinkan produsen untuk tidak menyertakan aksesori, seperti charger, jika konsumen kemungkinan besar sudah memilikinya.

Kita sudah melihat dampak aturan ini pada iPhone sejak tahun 2021. Jadi, secara teknis, Apple memang diizinkan untuk tidak menyertakan charger di dalam boks MacBook Pro M5 untuk pasar Eropa. Namun, aturan ini sama sekali tidak memaksa Apple untuk menjual charger tersebut secara terpisah kepada konsumen.
Terungkap: Keputusan Menjual Charger Murni di Tangan Apple
Di sinilah letak inti permasalahannya. Menurut laporan dari jurnalis teknologi terkemuka, Mark Gurman, meskipun Uni Eropa membuka “pintu” bagi perubahan ini, keputusan akhir untuk membebankan biaya tambahan kepada pelanggan sepenuhnya ada di tangan Apple.
Banyak perusahaan lain yang menghadapi aturan serupa mengambil langkah yang lebih pro-konsumen. Mereka tetap tidak menyertakan charger di dalam boks utama, namun menawarkannya secara gratis dalam kemasan terpisah bagi konsumen yang membutuhkannya.
Apple, di sisi lain, memilih jalan yang berbeda. Mereka memanfaatkan aturan ini sebagai peluang untuk memonetisasi aksesori yang dulunya merupakan standar, memaksa pengguna baru untuk membelinya secara terpisah.
Berapa Biaya Tambahan yang Harus Dikeluarkan?
Bagi konsumen di Eropa, ini berarti ada “kenaikan harga terselubung”. Charger 70W resmi dari Apple dijual dengan harga sekitar €65 di negara-negara Uni Eropa dan £59 di Inggris. Jika dirupiahkan, konsumen harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 1 jutaan hanya untuk bisa mengisi daya laptop baru mereka.
Langkah ini sontak memicu perdebatan sengit. Di satu sisi, Apple selalu mengkampanyekan citra “hijau” dan peduli lingkungan. Namun di sisi lain, keputusan untuk mencari keuntungan dari aksesori esensial seperti charger membuat banyak penggemar merasa bahwa motif utamanya adalah keuntungan, bukan lingkungan. Jadi, jika Anda bertanya-tanya mengapa ada berita tentang MacBook tanpa charger, jawabannya kini sudah jelas: ini adalah pilihan bisnis dari Apple, bukan paksaan dari regulasi.
Baca juga:
- Chip Apple M5 Meluncur, Didesain Khusus untuk AI dengan Performa Brutal!
- MacBook Pro M5 vs M4: Jangan Salah Beli! Ini Perbedaannya & Mana yang Lebih Untung
- Apple Akhirnya Jujur! Segini RAM iPad Pro M5 Terbaru, Beda Penyimpanan Beda Spek!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.




















KOCAK EPEL ANDA KOCAK SEKALI, MacBook chargernya dipisah anjir, dikira cireng isi apa yang kadang chili oil nya dijual terpisah
Tim Cook lagi BU bro kayaknya 😂, smoga ga berlanjut dan banyak yg protes sih nanti di Eropa sana 😂