Kabar “pernikahan” dua raksasa teknologi, Nvidia dan Intel, sontak menimbulkan satu pertanyaan besar di benak para antusias PC di seluruh dunia: “Bagaimana nasib Intel Arc?”. Kekhawatiran ini sangat beralasan. Jika Intel akan membuat prosesor dengan GPU Nvidia RTX terintegrasi, untuk apa mereka melanjutkan pengembangan GPU mereka sendiri? Menjawab spekulasi yang berkembang liar, Intel akhirnya buka suara.
Jawaban Resmi Intel: Nasib Intel Arc dan Roadmap Lainnya Akan Terus Berlanjut
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima oleh media internasional, juru bicara Intel menegaskan bahwa kolaborasi dengan Nvidia bersifat “pelengkap” dan tidak akan menggantikan roadmap produk mereka yang sudah ada.

“Kami tidak membahas roadmap spesifik saat ini, tetapi kolaborasi ini melengkapi roadmap Intel, dan Intel akan terus memiliki penawaran produk GPU,” ujar juru bicara Intel. Pernyataan ini secara efektif memadamkan kekhawatiran dan mengonfirmasi bahwa nasib Intel Arc aman.
Masa Depan CPU Terintegrasi: Nova Lake-AX Mungkin Pakai GPU RTX?
Jadi, bagaimana bentuk kolaborasi ini di produk nyata? Untuk produk jangka pendek seperti CPU Panther Lake yang akan segera rilis, tidak akan ada perubahan; ia akan tetap menggunakan arsitektur grafis internal Intel, Xe3 “Celestial”.
Namun, pemandangan menjadi sangat menarik saat kita melihat ke tahun depan. Intel diketahui sedang menyiapkan SoC (System on a Chip) kelas atas bernama Nova Lake-AX. Awalnya, chip ini dirumorkan akan membawa hingga 48 inti iGPU Xe3. Namun, dengan adanya kerja sama baru ini, banyak yang berspekulasi bahwa Intel mungkin akan “kembali ke papan gambar” dan mengganti iGPU Xe3 tersebut dengan chiplet GPU Nvidia RTX yang jauh lebih bertenaga.
Belajar dari Kaby Lake-G: Upaya Kedua Menciptakan SoC Super
Jika ini terjadi, ini akan menjadi upaya kedua Intel dalam menciptakan SoC super setelah proyek ambisius Kaby Lake-G beberapa tahun lalu, yang menggabungkan CPU Intel dengan GPU AMD Radeon. Meskipun proyek tersebut kurang berhasil karena masalah driver, teknologi packaging modern seperti Foveros milik Intel kini jauh lebih matang untuk mewujudkan integrasi yang mulus.
Bagaimana dengan Kartu Grafis Diskrit Arc? Pertarungan Melawan Dominasi Nvidia
Lalu, bagaimana nasib Intel Arc sebagai kartu grafis diskrit (VGA card)? Intel menegaskan bahwa mereka akan terus mengembangkannya secara mandiri. Tidak masuk akal bagi Intel untuk menggunakan GPU Nvidia pada kartu grafis Arc, karena di segmen ini mereka adalah kompetitor langsung. Dengan pangsa pasar Nvidia yang mencapai 94%, meninggalkan segmen ini sama saja dengan memberikan kemenangan mutlak bagi kubu hijau.
Rumor mengenai kartu grafis Arc “Battlemage” generasi berikutnya, seperti BMG-G31, terus beredar. Ini menandakan bahwa Intel masih sangat serius untuk bertarung di pasar kartu grafis diskrit.
Kesimpulan: Kerja sama dengan Nvidia tidak akan mematikan GPU Intel. Sebaliknya, Intel kini menempuh dua jalan: berkolaborasi dengan Nvidia untuk menciptakan SoC terintegrasi kelas atas, sambil terus berjuang sendirian di pasar kartu grafis diskrit melalui merek Arc.
Baca juga:
- NVIDIA & AMD Kaget! Intel Arc Pro B50 Jadi GPU Workstation Terlaris, Ini Rahasianya!
- Nvidia dan Intel Resmi ‘Jadian’ Investasi $5 miliar Digelontorkan!
- Langkah Intel Bikin Bingung! Tiba-tiba Rebrand i5 10400 jadi Core i5 110!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















