Banjir hebat yang melanda sejumlah wilayah di Bali baru-baru ini telah menimbulkan banyak pertanyaan. Ini bukanlah sekadar hujan deras musiman biasa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi menunjuk fenomena atmosfer bernama Gelombang Ekuatorial Rossby sebagai penyebab banjir Bali yang terjadi. Fenomena yang mungkin terdengar asing ini ternyata memiliki kekuatan dahsyat untuk menciptakan cuaca ekstrem.
BMKG Tunjuk ‘Gelombang Rossby’ Sebagai Penyebab Banjir Bali
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan resminya hari ini, Kamis (11/9), menjelaskan bahwa analisis cuaca terkini menunjukkan adanya aktivitas Gelombang Ekuatorial Rossby di sekitar wilayah selatan Indonesia. Aktivitas inilah yang menjadi pemicu utama peningkatan signifikan curah hujan yang turun tanpa henti di Bali dan sekitarnya. Fenomena ini secara langsung berkontribusi pada pembentukan awan-awan hujan masif yang menumpahkan volume air dalam jumlah luar biasa besar.
Apa Sebenarnya Gelombang Rossby? Mengenal ‘Monster’ Atmosfer di Ekuator
Meskipun namanya terdengar rumit, Gelombang Rossby dapat dipahami secara sederhana. Bayangkan sebuah gelombang raksasa yang bergerak tidak di lautan, melainkan di lapisan atmosfer bumi. Gelombang ini bergerak perlahan dari timur ke barat di sepanjang garis ekuator.

Yang membuatnya berbahaya adalah kemampuannya untuk membawa sejumlah besar uap air dan energi. Ketika gelombang ini aktif di suatu wilayah, ia dapat mengubah kondisi cuaca secara drastis. Pergerakannya yang lambat menyebabkan penumpukan massa udara basah di satu area untuk waktu yang cukup lama, menciptakan kondisi ideal untuk terjadinya hujan lebat berkepanjangan.
Bagaimana Gelombang Rossby Menciptakan Hujan Ekstrem?
Proses terjadinya hujan ekstrem akibat Gelombang Rossby sangat khas. Perambatan gelombang ini di atmosfer menyebabkan perlambatan kecepatan angin dan memicu terjadinya konvergensi, atau zona pertemuan massa udara. Ketika massa udara basah ini bertemu, ia tidak punya pilihan selain bergerak naik ke atas.
Proses naiknya massa udara basah ini memicu pertumbuhan awan-awan konvektif (seperti awan Kumulonimbus) yang sangat tebal dan padat. Awan-awan inilah yang dikenal sebagai “pabrik” hujan lebat, petir, dan angin kencang. Karena Gelombang Rossby terus-menerus menyuplai uap air, “pabrik” ini bisa beroperasi tanpa henti selama berhari-hari, mengakibatkan curah hujan yang jauh melampaui kapasitas drainase dan daya dukung lingkungan, sehingga menyebabkan banjir bandang.
Waspada! Ini Wilayah yang Berpotensi Terdampak dan Prakiraan BMKG
BMKG memperingatkan bahwa dampak dari Gelombang Rossby ini tidak hanya dirasakan di Bali. Dalam sepekan ke depan, potensi cuaca ekstrem serupa perlu diwaspadai di wilayah lain, termasuk sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi lainnya, seperti tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang. Penting untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari kanal-kanal resmi BMKG dan mengikuti arahan dari otoritas setempat untuk mitigasi risiko.
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















