Lupakan semua yang Anda tahu tentang laptop gaming Predator generasi sebelumnya. Lupakan desain yang terkadang terlalu agresif dan fitur-fitur yang terasa repetitif. Telah hadir sebuah mesin yang datang untuk mengubah aturan main: Acer Predator Helios 18 AI. Dengan banderol harga fantastis mencapai 80 jutaan, laptop ini dipersenjatai spesifikasi level dewa, termasuk prosesor Intel Core Ultra 9 dan kartu grafis RTX 5090. Ini bukan lagi sekadar laptop gaming; ini adalah sebuah pernyataan.
Acer Predator Helios 18 AI Hadir dengan Evolusi Desain!
Hal pertama yang paling menonjol dari Helios 18 AI adalah revolusi desainnya. Jika seri Predator dulu identik dengan monster berotot yang berteriak “AKU GAMING!”, kini ia bertransformasi menjadi monster yang mengenakan setelan jas. Desainnya jauh lebih dewasa, low-profile, dengan sentuhan akhir premium anodized finish yang membuatnya terlihat elegan di atas meja kerja sekalipun.
Meskipun mengusung layar masif 18 inci, Acer berhasil meracik sasisnya terasa lebih ringkas berkat bezel yang super tipis. Hasilnya adalah sebuah laptop dengan layar super lega dalam bodi yang terasa lebih “jinak” dan modern.
Layar Mini LED: Jendela Menuju Dunia Lain
Saat dinyalakan, kualitas sesungguhnya langsung terpancar. Helios 18 AI hadir dengan layar Mini LED 18 inci beresolusi 4K dan refresh rate 120Hz. Dengan tingkat kecerahan puncak mencapai 1000 nits, ini bukan lagi sekadar layar, melainkan sebuah jendela ke dunia digital. Untuk bermain game, warna yang dihasilkan begitu hidup dengan efek HDR yang sangat memukau. Sementara bagi para profesional kreatif, akurasi warnanya sangat bisa diandalkan untuk pekerjaan desain atau penyuntingan video.
Dibekali Prosesor AI Canggih dan Kencang
Label “AI” pada laptop ini bukan sekadar stiker pemasaran. Otak di baliknya adalah Intel Core Ultra 9 yang tidak hanya kencang, tetapi juga pintar berkat adanya NPU (Neural Processing Unit). NPU ini adalah prosesor yang didedikasikan khusus untuk tugas-tugas kecerdasan buatan, seperti background blur instan pada panggilan video atau akselerasi fitur AI di Adobe Premiere. Ini berarti, tugas AI dapat berjalan efisien tanpa membebani performa utama untuk bermain game atau bekerja.

Inovasi tidak berhenti di situ. Acer menyematkan fitur kustomisasi level dewa yang jarang ditemukan di laptop lain: MagKey 3.0. Tiga tombol krusial bagi gamer (WASD) memiliki switch yang bisa diganti-ganti. Paket penjualan menyediakan beberapa jenis switch, mulai dari yang memberikan sensasi mekanis presisi hingga feel optik yang super cepat. Ini adalah game-changer sejati bagi para pemain kompetitif.
Performa Brutal yang “Ga Ada Obat!”: Uji Sintetis
- CPU: Diuji menggunakan Cinebench R23, prosesor Intel Core Ultra 9 di dalamnya mampu menembus skor multi-core sekitar 35.000 poin. Angka ini setara, atau bahkan melampaui, banyak prosesor kelas desktop, membuatnya mampu melibas render video 4K dan multitasking brutal tanpa kesulitan.
- GPU: Inilah saatnya sang monster utama, RTX 5090, unjuk gigi. Pada pengujian 3DMark Time Spy, skor grafisnya mencapai angka yang luar biasa. Di Fire Strike, angkanya bahkan lebih tidak masuk akal, hampir menyentuh 40.000 poin. Artinya? Tidak ada game saat ini yang tidak bisa dijalankan pada pengaturan grafis rata kanan, resolusi 4K, dengan FPS yang sangat mulus. Performanya benar-benar GA ADA OBAT!.
Realita Pahit di Balik Harga 80 Juta
Namun, tidak ada yang sempurna. Ada beberapa realita yang harus Anda terima:
- Bobot dan Mobilitas: Walaupun terasa ringkas, bobot laptop ini masih lebih dari 3 Kg. Angka tersebut belum termasuk adaptor daya yang ukurannya sebesar batu bata. Ini adalah laptop yang lebih cocok diletakkan di atas meja daripada dibawa bepergian.
- Kebisingan: Dengan tenaga sebesar itu, sistem pendingin 5th Gen AeroBlade 3D harus bekerja ekstra keras. Saat menjalankan game berat, bersiaplah mendengar suara kipas yang bising, mirip suara jet yang akan lepas landas.
Jadi, Untuk Siapa Monster Ini Diciptakan?
Laptop seharga 80 juta ini jelas bukan untuk semua orang.
- BUKAN untuk Gamer Kasual: Jika Anda hanya bermain game ringan sesekali, laptop ini terlalu berlebihan.
- INI untuk ‘The Uncompromising Gamer’: Anda adalah atlet e-sport, streamer, atau gamer fanatik yang menuntut performa tanpa kompromi di semua game AAA pada pengaturan tertinggi.
- INI untuk ‘The Power Creator’: Anda adalah arsitek, editor video 8K, atau animator 3D di mana waktu rendering adalah uang. Anda butuh tenaga komputasi AI dan layar super akurat untuk mempercepat alur kerja.
- INI untuk ‘The Tech Enthusiast’: Anda terobsesi memiliki teknologi terdepan dan terbaik, dan dana bukanlah masalah. Laptop ini adalah simbol status teknologi.
Kesimpulan: Sebuah Pernyataan, Bukan Sekadar Laptop
Acer Predator Helios 18 AI adalah sebuah paket lengkap yang meninggalkan identitas lamanya. Ia menawarkan performa brutal, inovasi AI yang fungsional, kustomisasi tingkat lanjut, dan desain yang jauh lebih dewasa. Harganya memang fantastis dan memiliki beberapa kekurangan, namun ia tidak pernah mencoba menjadi laptop untuk semua orang. Dan justru itulah yang membuatnya sangat istimewa.
Bagaimana menurut Anda? Apakah monster seharga 80 juta ini sepadan? Mari berdiskusi di kolom komentar! dan untuk kalian yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai laptop ini, silahkan tonton video reviewnya dibawah sini:
Baca juga:
- Review TUF Gaming A14 – Sang RAJA Laptop Gaming Compact!
- Review Axioo PONGO 775, Mengupas Tuntas Laptop Gaming RTX 5070 Termurah di Indonesia
- MSI Stealth 14 Studio: Laptop GAMING Mini yang Siap Gaming, Editing dan AI Sekaligus!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.




















