Sebuah kabar besar datang dari raksasa teknologi, Intel, yang dilaporkan akan melakukan perubahan fundamental pada desain prosesor mereka di masa depan. Setelah bertahun-tahun mengandalkan desain hybrid yang memadukan Performance-cores (P-Core) dan Efficient-cores (E-Core), Intel kini dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah arsitektur unified core Intel yang revolusioner. Langkah strategis ini menandakan akhir dari sebuah era dan awal dari babak baru dalam komputasi berperforma tinggi.
Rumor yang beredar kian santer menyebutkan bahwa generasi CPU dengan kode nama “Razer Lake,” yang diperkirakan rilis sekitar tahun 2027, akan menjadi seri terakhir yang menggunakan kombinasi P-Core dan E-Core. Setelah itu, panggung akan diserahkan kepada arsitektur generasi berikutnya yang benar-benar baru.
Apa yang Menjadi Pembeda Arsitektur Unified Core Intel?
Generasi penerus setelah Razer Lake disebut-sebut akan menggunakan kode nama “Titan Lake” dan dijadwalkan meluncur sekitar tahun 2028. Inilah yang menjadi titik balik, di mana Intel akan sepenuhnya meninggalkan desain hybrid dan kembali ke arsitektur dengan satu jenis core yang seragam (homogen).

Alih-alih membagi tugas antara core performa dan core efisiensi, arsitektur unified core Intel pada Titan Lake akan menggunakan satu jenis core yang dioptimalkan untuk segala kebutuhan. Pendekatan ini diyakini akan menyederhanakan proses desain, mengurangi overhead pada penjadwalan sistem operasi, dan pada akhirnya menghasilkan efisiensi daya serta performa yang lebih seimbang di berbagai skenario penggunaan.
Berbasis pada E-Core yang Berevolusi
Yang lebih menarik, arsitektur terpadu ini kabarnya akan dikembangkan berdasarkan evolusi dari E-Core (Efficient-core). Intel tampaknya telah menemukan cara untuk meningkatkan performa E-Core secara signifikan hingga mampu menangani tugas-tugas berat, sambil tetap mempertahankan efisiensi daya yang menjadi keunggulannya. Ini adalah sebuah terobosan yang akan mengubah cara kita memandang performa per watt sebuah prosesor.
Apa Dampaknya Bagi Pengguna dan Industri PC?
Pergeseran ke arsitektur unified core Intel ini membawa beberapa implikasi penting:
- Potensi Core yang Jauh Lebih Banyak: Dengan desain core yang lebih ringkas dan efisien, Intel berpotensi menyematkan jumlah core yang jauh lebih masif ke dalam satu keping CPU, bahkan ada rumor yang menyebutkan hingga 100 core. Ini akan menjadi lompatan besar untuk performa multi-threaded.
- Penyederhanaan Perangkat Lunak: Pengembang tidak perlu lagi pusing mengoptimalkan aplikasi untuk dua jenis core yang berbeda. Hal ini dapat mempercepat adopsi dan memastikan performa yang lebih konsisten di berbagai aplikasi.
- Efisiensi Daya yang Lebih Baik: Dengan fondasi dari E-Core, CPU masa depan Intel diharapkan dapat menawarkan performa tinggi tanpa harus mengorbankan konsumsi daya, sebuah keuntungan besar untuk perangkat laptop maupun desktop.
Keputusan Intel untuk kembali ke desain unified core ini bukanlah sebuah langkah mundur, melainkan sebuah evolusi strategis. Ini menunjukkan bahwa eksperimen dengan arsitektur hybrid telah memberikan banyak pelajaran berharga, dan kini Intel siap melangkah ke level berikutnya dengan visi yang lebih jelas untuk masa depan komputasi. Kita nantikan saja bagaimana terobosan ini akan mengubah lanskap industri PC dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga:
- Permintaan Prosesor Intel Lama Naik Drastit, Ini Penyebabnya!
- Intel Nova Lake: Revolusi CPU Terbesar Sepanjang Sejarah, Siap Libas Dominasi AMD di 2026!
- INtel Restukturisasi Besar-besaran di Era CEO Lip-Bu Tan!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















