Sebuah wacana kebijakan yang berpotensi mengguncang harga barang di seluruh dunia kembali mencuat seiring dengan panasnya iklim politik di Amerika Serikat. Mantan Presiden Donald Trump, dalam kampanyenya, secara terbuka mengusulkan penerapan tarif impor universal sebesar 10% untuk semua barang yang masuk ke AS jika ia terpilih kembali termasuk barang elektronik yang bisa mempengarui harga laptop di 2025 ini.
Bagi para penggemar teknologi dan konsumen pada umumnya, proposal ini adalah sebuah sinyal bahaya. Kebijakan semacam ini diprediksi akan secara langsung menaikkan harga berbagai produk elektronik konsumen mulai dari laptop, PC, smartphone, hingga konsol game yang sebagian besar produksinya sangat bergantung pada rantai pasok global, terutama dari Tiongkok. Wacana ini bukan isapan jempol belaka; para analis industri sudah mulai menghitung potensi dampaknya.
Bagaimana Tarif Trump Akan Membuat Harga Laptop Meledak?
Rencana Trump tidak hanya berhenti pada tarif dasar 10%. Dalam beberapa kesempatan, ia juga mengancam akan memberlakukan tarif yang jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 60% atau lebih, khusus untuk barang-barang yang diimpor dari Tiongkok. Mengingat hampir semua merek teknologi besar termasuk Apple, HP, Dell, dan lainnya memiliki fasilitas perakitan atau komponen vital yang berasal dari Tiongkok, kebijakan ini akan menjadi pukulan telak.

Berikut adalah mekanisme kenaikan harganya:
- Biaya Impor Naik: Perusahaan teknologi yang mengimpor produk jadi atau komponen dari Tiongkok ke AS harus membayar pajak (tarif) yang lebih tinggi kepada pemerintah AS.
- Beban Dialihkan ke Konsumen: Untuk menjaga margin keuntungan, perusahaan tidak punya banyak pilihan selain membebankan biaya tambahan ini kepada distributor, pengecer, dan pada akhirnya, kepada Anda sebagai konsumen akhir.
- Kenaikan Harga Merata: Menurut analisis dari Consumer Technology Association (CTA), tarif sebesar 10% saja sudah cukup untuk menaikkan harga jual produk elektronik secara signifikan. Jika sebuah laptop seharga $700 dikenai tarif tambahan, harga di rak toko bisa dengan mudah melonjak menjadi $770 atau lebih, belum termasuk biaya lainnya.
Bukan Cuma iPhone, Semua Merek Bisa Terdampak
Meskipun Apple dengan produk ikoniknya seperti iPhone dan MacBook sering menjadi sorotan utama, penting untuk dipahami bahwa dampak kebijakan ini akan dirasakan oleh semua pemain di industri. Baik itu laptop Windows dari berbagai merek, komponen PC seperti kartu grafis dan prosesor, maupun ponsel Android, semuanya akan menghadapi tekanan harga yang sama.
Rantai pasok global yang kompleks membuat tidak ada satu pun perusahaan yang benar-benar kebal. Kenaikan harga komponen dasar seperti semikonduktor atau layar akan memicu efek domino, memaksa semua merek untuk menaikkan harga jual produk akhir mereka.
Bagaimana Nasib Konsumen di Indonesia?
Meskipun tarif ini diberlakukan di Amerika Serikat, jangan berpikir konsumen di Indonesia akan aman. Kenaikan harga di pasar sebesar AS akan menetapkan standar harga global yang baru. Ketika biaya produksi dan pengiriman untuk pasar AS meningkat, perusahaan cenderung akan menyesuaikan harga secara global untuk menjaga konsistensi.
Akibatnya, harga resmi laptop, ponsel, dan produk elektronik lainnya saat diluncurkan di Indonesia kemungkinan besar juga akan ikut terkerek naik. Oleh karena itu, bagi Anda yang berencana untuk membeli gadget baru, perkembangan politik dan ekonomi di AS ini menjadi sesuatu yang wajib untuk terus dipantau.
Baca juga:
- Starlink, Internet Berkecepatan Tinggi Ala Elon Musk Hadir di Indonesia!
- Panduan Membayar Indihome Melalui ATM BRI, Internet dan M-Banking
- Tips Memilih Provider Internet Rumah, Jangan Asal Pilih!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















