Dunia terus memantau persaingan yang sengit antara Amerika Serikat dan juga China di bidang kecerdasan buatan (AI). Namun, konferensi Computex 2025 mengingatkan kita bahwa Taiwan masih memegang peran krusial dalam industri teknologi global. Walau tahun ini tak ada gebrakan besar seperti peluncuran roadmap chip AI Nvidia di tahun sebelumnya, Computex 2025 tetap mencuri perhatian berkat hadirnya Berita Teknologi Paling Panas. Dunia teknologi masih terus memantau dampak dari kebijakan ekspor AS ke China, terutama setelah munculnya DeepSeek, model AI terbaru dari China yang mulai menggeser peta persaingan komputasi global.
5 Berita Teknologi Paling Panas dari Computex 2025
Berikut dibawah ini 5 Berita Teknologi Paling Panas dari Computex 2025:

1. Perkembangan AI Konsumen Masih Butuh Waktu
Tahun lalu, Qualcomm memamerkan AI yang membuat laptop lebih efisien hingga tak perlu pengisi daya. Namun, tahun ini fokus mereka beralih ke AI perusahaan, bukan konsumen. Foxconn (Hon Hai Precision) juga lebih banyak membahas AI industri, seperti smart city, robot manufaktur, dan desain kendaraan listrik (EV). Padahal, mereka dikenal sebagai perakit utama iPhone. Sayangnya, tidak banyak inovasi baru yang ditawarkan untuk pasar konsumen.
Samson Hu, Co-CEO ASUS, mengungkap bahwa PC berbasis AI ini butuh waktu sekitar 1 sampai 2 tahun lagi untuk benar-benar matang. Selain karena software yang masih berkembang, kenaikan tarif AS bisa menghambat pertumbuhan pasar. Bahkan, ASUS mungkin harus menaikkan harga produknya di AS hingga 10% untuk menutupi biaya tambahan.
2. DeepSeek: Game Changer di Dunia AI
Kehadiran DeepSeek pada Januari 2025 mengubah segalanya. Model AI ini membuktikan bahwa China mampu bersaing di bidang komputasi canggih, bahkan menggeser asumsi lama tentang kebutuhan daya komputasi.
Jensen Huang (Nvidia) termasuk yang pertama mengakui kehebatan China dalam pengembangan software. Menurutnya, China punya sumber daya untuk menutupi kesenjangan teknologi.
DeepSeek memperkenalkan model penalaran AI yang membutuhkan daya komputasi jauh lebih besar. “Sekarang, model penalaran tidak hanya diproses sekali, tapi ratusan kali. DeepSeek meningkatkan kebutuhan komputasi hingga 100-1.000 kali lipat,” jelas Huang.
3. China Tak Terhentikan, Nvidia dalam Dilema
Salah satu topik panas di Computex adalah posisi Nvidia yang terjepit akibat pembatasan ekspor chip AS ke China. Huang bahkan menyebut kebijakan ini sebagai “kegagalan” dan mendesak AS untuk menariknya.
Jika Nvidia dilarang berbisnis di negeri China, perusahaan lokal kayak Huawei akan mengambil alih pasar. “Perusahaan China sangat berbakat, punya tekad kuat, dan didukung penuh pemerintah. Pembatasan ekspor justru memacu mereka berkembang lebih cepat,” tegas Huang.
Lalu Huawei menggelar konferensi AI sendiri, memamerkan sebuah chip Ascend sebagai pengganti Nvidia. Tak ketinggalan, Xiaomi juga mengumumkan chip 3nm buatan mereka sendiri untuk bersaing dengan Qualcomm.
4. TSMC & Intel: Kolaborasi Tetap Kunci
Intel, kini di bawah kepemimpinan baru Lip-Bu Tan, tengah berupaya mempererat kembali hubungannya dengan mitra dari Taiwan. Sebelumnya, CEO terdahulu Pat Gelsinger sempat melontarkan kritik terhadap dominasi Taiwan dalam industri semikonduktor, khususnya terhadap TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.).
Berbeda dari pendahulunya, Tan justru memberikan apresiasi kepada mitra lokal saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-40 Intel di Taipei. Sikap serupa juga ditunjukkan Nvidia yang menekankan pentingnya kolaborasi dengan Taiwan. Bahkan, pendiri SoftBank, Masayoshi Son, turut hadir di Taipei, meskipun jarang tampil di hadapan publik.
5. Bubble AI? Belum Tentu
Salah satu pertanyaan besar di kalangan investor, Apakah hype AI berlebihan? Saham teknologi seperti Nvidia, Meta, dan Microsoft mengalami fluktuasi besar tahun ini. Namun, mayoritas peserta Computex diuntungkan langsung oleh pertumbuhan pusat data dan komponen AI. Jensen Huang sendiri yakin bahwa permintaan akan terus meningkat.
Kesimpulan

Computex 2025 membuktikan bahwa Taiwan tetap jadi pemain utama di tengah persaingan AS-China. Meski inovasi AI konsumen masih butuh waktu, perkembangan di sektor enterprise dan juga komputasi canggih terus melesat. Dengan China yang semakin mandiri dan Nvidia yang berjuang melawan pembatasan ekspor, lanskap teknologi global akan terus berubah. Satu hal yang pasti: Taiwan tidak bisa diabaikan.
Baca juga:
- Computex 2025: Cooler Master Hadirkan Gear Gaming untuk Semua Kalangan!
- GIGAIPC Hadirkan Teknologi AI Edge Canggih di COMPUTEX 2025!
- Ini Dia 3 Laptop Unik di Computex 2025: Desain Gila, Fitur Gokil!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.























