Rencana kerja sama antara Apple dan Alibaba untuk menghadirkan layanan Apple Intelligence di China ternyata menimbulkan kegelisahan di kalangan pejabat Amerika Serikat. Dua raksasa teknologi dari negara yang sedang bersitegang ini disebut-sebut akan berbagi data sensitif, dan hal itu membuat Washington gerah.
Menurut laporan eksklusif New York Times, sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih dan anggota Kongres AS sudah mempertanyakan rencana ini kepada eksekutif Apple. Mereka penasaran, jenis data apa yang akan dibagikan ke Alibaba dan apakah Apple sudah membuat kesepakatan khusus dengan pemerintah China. Yang bikin makin panas, eksekutif Apple dikabarkan tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Ketidakjelasan ini malah memicu kecurigaan lebih besar di Washington.
Apple Gandeng Alibaba Kekhawatiran AS Soal Keamanan Data
Raja Krishnamoorthi, salah satu anggota House Intelligence Committee, dengan tegas menyuarakan kekhawatirannya. “Kolaborasi ini cukup mengganggu,” katanya. “Alibaba adalah contoh nyata dari strategi fusi militer-sipil Partai Komunis China.”

Politikus ini mempertanyakan alasan Apple memilih Alibaba sebagai mitra di bidang kecerdasan buatan. Menurutnya, ada risiko besar bahwa kerja sama ini bisa membantu Alibaba mengumpulkan data untuk memperkuat model AI-nya. Di sisi lain, Apple juga dituding bisa mengabaikan hak privasi pengguna iPhone di China demi memenuhi permintaan pemerintah setempat.
Kekhawatiran AS tidak cuma soal data. Beberapa pejabat bahkan sedang mempertimbangkan untuk memasukkan Alibaba dan perusahaan AI China lainnya ke dalam daftar hitam. Jika ini terjadi, perusahaan AS seperti Apple bakal dilarang keras bekerja sama dengan mereka.
Bahkan, Kementerian Pertahanan dan badan intelijen AS dikabarkan sedang menyelidiki hubungan Alibaba dengan militer China. Hasil investigasi ini bisa jadi dasar untuk mengambil langkah lebih keras terhadap perusahaan-perusahaan teknologi China.
Alibaba Sudah Konfirmasi, Apple Masih Diam
Sementara Apple belum resmi mengumumkan kolaborasi ini, Chairman Alibaba Joe Tsai sudah mengonfirmasinya pada bulan Februari lalu. Pengumuman ini semakin memicu spekulasi apa sebenarnya yang terjadi antara Apple dan juga pemerintah China?

Ini bukan pertama kalinya Apple terjebak di tengah ketegangan AS-China. Sebelumnya, perusahaan asal Cupertino itu juga harus berurusan dengan masalah tarif impor yang belum terselesaikan antara kedua negara.
Dengan situasi yang semakin panas, kerja sama Apple dan Alibaba bisa jadi bumerang. Jika AS benar-benar melarang kolaborasi ini, Apple mungkin harus mencari alternatif lain untuk menghadirkan Apple Intelligence di China tanpa melibatkan perusahaan yang dianggap berisiko oleh Washington. Sementara itu, dunia terus menunggu: akankah Apple memberikan penjelasan lebih jelas, atau justru memilih diam demi menjaga bisnisnya di pasar terbesar kedua mereka?
Baca juga:
- Ini Fitur yang Membuat Apple Maps Lebih Unggul dari Google Maps!
- Fitur Baru iOS 19: Wi-Fi Bisa Langsung Tersambung di Semua Perangkat Apple Kamu!
- Cara Daftar Apple Beta Software Program di iPhone, iPad, Mac, dan Lainnya!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















