Opera, salah satu browser yang sangat populer di kalangan pengguna Android, baru saja menghadirkan terobosan terbaru yang dinamakan Browser Operator AI. Fitur ini disebut-sebut sebagai sebuah “pergeseran paradigma” dalam cara kita menggunakan browser sehari-hari. Pasalnya, Browser Operator AI memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah kompleks hanya dengan menggunakan bahasa alami, layaknya berbicara dengan asisten pribadi.
Misalnya, kamu bisa meminta AI ini untuk memesan produk secara online tanpa harus repot mengikuti langkah-langkah manual yang biasanya memakan waktu. Fitur ini benar-benar dirancang untuk memudahkan aktivitas digital pengguna.
Apa Itu Browser Operator AI dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Browser Operator AI adalah sebuah agen kecerdasan buatan yang terintegrasi langsung ke dalam browser Opera. Berbeda dengan chatbot biasa yang hanya bisa memberikan respons berupa teks, Browser Operator AI mampu menjalankan serangkaian perintah secara otomatis. Contohnya, kamu bisa meminta AI ini untuk memesan 10 pasang kaos kaki tenis warna putih ukuran 12 dari merek Nike. Setelah itu, Browser Operator akan mengambil alih seluruh proses pemesanan, mulai dari mencari produk, memilih ukuran, hingga menyelesaikan pembayaran.

Selama proses berlangsung, kamu bisa melihat indikator progres yang menunjukkan langkah-langkah yang sedang dilakukan oleh AI. Salah satu hal yang paling menarik dari Browser Operator AI adalah kemampuannya untuk melakukan pemrosesan data langsung di perangkat (on-device processing). Opera mengklaim bahwa fitur ini dirancang untuk menghindari risiko kebocoran data yang sering terjadi pada sistem pemrosesan berbasis cloud.
Dengan memproses data langsung di perangkat, Opera memastikan bahwa informasi pribadi pengguna tetap aman dan tidak disimpan di server eksternal. Meskipun efektivitas metode ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut, langkah ini menunjukkan komitmen Opera dalam menjaga privasi pengguna.
Perbedaan Browser Operator AI dengan OpenAI’s Operator
Meskipun namanya mirip, Browser Operator AI dari Opera memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan Operator yang dikembangkan oleh OpenAI. Operator milik OpenAI saat ini hanya tersedia untuk pelanggan Pro dengan biaya yang cukup mahal, yaitu sekitar $200 per bulan. Sementara itu, Browser Operator AI dari Opera masih dalam tahap tech preview dan belum tersedia untuk semua pengguna. Opera juga belum memberikan timeline pasti kapan fitur ini akan dirilis secara luas, tetapi mereka berjanji untuk terus mengembangkannya agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.

1. Persaingan Ketat dengan Google Gemini
Di tengah persaingan sengit dalam dunia kecerdasan buatan, Google juga dikabarkan sedang mengembangkan fitur serupa melalui proyek yang disebut Gemini. Fitur ini diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam browser Chrome, meskipun fokus Google saat ini lebih pada peningkatan Gemini untuk perangkat Android. Hal ini membuat Opera unggul dalam hal waktu, karena mereka sudah lebih dulu meluncurkan Browser Operator AI. Dengan fitur ini, Opera berhasil mencuri perhatian sebagai pelopor dalam menghadirkan AI tingkat browser yang canggih dan mudah digunakan.
2. Perubahan Tren Interaksi AI: Dari Chatbot ke Master-Servant Style
Browser Operator AI juga mencerminkan perubahan tren dalam cara kita berinteraksi dengan kecerdasan buatan. Jika sebelumnya interaksi AI lebih bersifat chatbot-style, di mana pengguna hanya bisa bertanya dan mendapatkan jawaban, kini tren bergeser ke arah master-servant-style dan agentic interactions. Dalam model ini, AI tidak hanya merespons permintaan, tetapi juga mampu menjalankan serangkaian perintah kompleks secara mandiri. Hal ini membuka peluang baru bagi pengguna untuk memanfaatkan AI dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih efisien dan praktis.
3. Keterbatasan dan Tantangan yang Dihadapi
Meskipun menjanjikan, Browser Operator AI masih dalam tahap awal pengembangan. Sebagai tech preview, fitur ini belum tersedia untuk seluruh pengguna, serta efektivitasnya masih perlu diuji lebih lanjut. Selain itu, tantangan utama yang dihadapi Opera adalah memastikan bahwa pemrosesan on-device benar-benar dapat melindungi privasi pengguna tanpa mengorbankan kinerja perangkat. Jika ini berhasil, Opera bisa menjadi pemimpin dalam hal privasi dan keamanan data di dunia browser.
Kehadiran Browser Operator AI menandai babak baru dalam evolusi browser. Dengan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas kompleks secara otomatis, AI tingkat browser ini berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan internet. Namun, persaingan dengan raksasa teknologi seperti Google dan OpenAI akan menjadi tantangan besar bagi Opera. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah Browser Operator AI dapat mempertahankan keunggulannya di pasar yang semakin kompetitif.
Bagi kamu yang penasaran dengan fitur ini, Opera menyarankan untuk terus memantau perkembangan terbaru. Sementara itu, Operator dari OpenAI sudah bisa diakses oleh pelanggan Pro, meskipun dengan biaya yang cukup tinggi. Dengan berbagai inovasi AI yang terus bermunculan, masa depan browsing internet tampaknya akan semakin cerdas, efisien, dan penuh kejutan!
Baca juga:
- 4 Browser iPhone Terbaik 2024, Alternatif Safari Yang Wajib Dicoba!
- 5 Situs Game Berbasis Browser Gratis yang Bikin Kamu Ketagihan!
- Perplexity AI Luncurkan Browser Comet: Tanda Pergeseran Fokus ke Platform Digital Baru!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















