Bagi para pecinta komputer, khususnya yang gemar merakit PC sendiri, pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini, yaitu motherboard. Motherboard sering dianggap sebagai “jantung” dari sebuah komputer karena perannya yang sangat vital. Oleh karena itu, motherboard menjadi salah satu komponen utama yang harus diperhatikan ketika merakit atau membangun sebuah PC. Dari sekian banyak versi yang ada, tiga jenis motherboard yang paling populer dan sering digunakan adalah motherboard ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITX. Masing-masing dari ketiga jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung pada kebutuhan pengguna.
Perbedaan Utama Motherboard ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITX
Motherboard, atau sering disebut juga sebagai mainboard, adalah papan sirkuit utama yang menjadi tempat terhubungnya berbagai komponen komputer seperti prosesor, RAM, kartu grafis, chipset, dan komponen pendukung lainnya seperti port I/O, USB, dan periferal. Komponen-komponen ini bersifat modular, artinya bisa dilepas dan dipasang dengan mudah sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, pemilihan motherboard yang tepat sangat penting agar semua komponen bisa bekerja secara optimal.

Untuk memahami lebih dalam tentang motherboard, mari kita bahas perbedaan antara tiga jenis motherboard yang paling banyak digunakan, yaitu ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITX. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari ukuran, fitur, hingga kegunaannya. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa memilih motherboard yang sesuai dengan kebutuhanmu, terutama jika kamu berencana merakit PC sendiri.
1. Motherboard ATX: Pilihan Utama untuk Performa Tinggi
Motherboard ATX, atau Advanced Technology Extended, adalah jenis motherboard standar yang telah digunakan sejak tahun 1995. Dikembangkan pertama kali oleh Intel, motherboard ATX hingga saat ini masih menjadi pilihan utama bagi para pengguna yang menginginkan PC dengan fitur lengkap dan performa tinggi. Salah satu keunggulan motherboard ATX adalah banyaknya slot ekspansi yang tersedia, termasuk dukungan untuk 4 slot RAM. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk PC gaming high-end atau workstation yang membutuhkan banyak kartu ekspansi, seperti GPU tambahan atau kartu suara profesional.
Namun, karena ukurannya yang besar, motherboard ATX membutuhkan casing PC yang juga besar. Ini berarti kamu harus memastikan bahwa casing yang digunakan mampu menampung motherboard ATX beserta komponen pendukung lainnya. Jika kamu menginginkan PC dengan performa maksimal dan tidak masalah dengan ukuran yang besar, motherboard ATX adalah pilihan yang tepat.
2. Motherboard Micro-ATX: Solusi Ringkas dengan Fitur Lengkap
Motherboard Micro-ATX pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 sebagai alternatif yang lebih ringkas dari motherboard ATX. Meskipun ukurannya lebih kecil, motherboard ini tidak jauh berbeda dari ATX dalam hal fungsi. Hanya saja, Micro-ATX memiliki lebih sedikit slot ekspansi karena ukurannya yang lebih kompak. Motherboard ini cocok bagi pengguna yang menginginkan PC dengan casing yang lebih kecil, tetapi tetap ingin mempertahankan fitur-fitur penting untuk kebutuhan gaming atau produktivitas.
Dengan ukuran yang lebih kecil, motherboard Micro-ATX bisa menjadi pilihan yang tepat jika kamu ingin membangun PC yang tidak terlalu besar namun tetap memiliki performa yang memadai. Selain itu, motherboard ini juga biasanya lebih hemat biaya dibandingkan dengan ATX, sehingga cocok untuk pengguna dengan budget terbatas.
3. Motherboard Mini-ITX: Pilihan untuk PC Compact dan Minimalis
Motherboard Mini-ITX dikembangkan oleh VIA Technologies pada tahun 2001, awalnya ditujukan untuk kebutuhan home theatre PC (HTPC). Namun, seiring berjalannya waktu, motherboard ini semakin populer di kalangan penggemar PC compact dan build minimalis. Dengan ukuran yang sangat kecil, Mini-ITX sering digunakan untuk PC gaming mungil, media center, atau PC kerja yang hemat tempat.
Meskipun ukurannya kecil, motherboard Mini-ITX tetap menawarkan performa yang cukup baik. Namun, pengguna harus siap dengan beberapa keterbatasan, seperti hanya tersedia 1 slot PCIe untuk GPU dan maksimal 2 slot RAM. Jika kamu menginginkan PC yang ringkas dan tidak memakan banyak ruang, motherboard Mini-ITX adalah pilihan yang tepat.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara motherboard ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITX terletak pada ukuran dan fitur yang tersedia. Motherboard ATX cocok untuk pengguna yang menginginkan performa tinggi dan fitur lengkap, Micro-ATX adalah pilihan yang lebih ringkas namun tetap memiliki fitur memadai, sedangkan Mini-ITX ideal untuk PC compact dan minimalis. Pilihlah motherboard yang sesuai dengan kebutuhan dan budgetmu agar PC yang kamu rakit bisa bekerja secara optimal.
Baca juga:
- MSI Luncurkan Motherboard Z890 dan X870 Series, Solusi untuk Gamers dan Konten Kreator!
- ASUS, Gigabyte dan AsRock Rilis Pembaruan BIOS Motherboard Z890 dengan Mikrocode 0x114!
- Mau Rakit PC? Ini 4 Alasan Kenapa Motherboard MSI Layak Dipilih!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.





















