Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan teknologi besar mulai bergerak ke arah yang lebih mandiri dengan merancang chip kecerdasan buatan (AI) mereka sendiri. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan performa teknologi, serta mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal yang sering kali menghadapi kendala perdagangan atau regulasi. Kini, perusahaan pengembang model bahasa open-source, DeepSeek, dilaporkan juga tengah bersiap untuk memasuki arena yang sama.
Berdasarkan laporan dari DigiTimes Asia, DeepSeek diketahui telah melakukan perekrutan besar-besaran untuk para ahli di bidang desain semikonduktor. Langkah ini tentu mengindikasikan bahwa perusahaan ini kemungkinan sedang merancang prosesor AI mereka sendiri untuk mendukung ekosistem teknologi yang mereka kembangkan.
Langkah ini terbilang menarik, terutama karena selama ini DeepSeek sangat mengandalkan ekosistem perangkat keras dari NVIDIA. Perusahaan ini diketahui menggunakan chip AI dari seri Hopper H800 dan H100 dalam pengembangan model AI mereka.
Namun, dengan meningkatnya ketegangan politik global serta berbagai pembatasan perdagangan yang diberlakukan, muncul spekulasi bahwa DeepSeek ingin mengamankan masa depannya dengan membangun solusi internal. Meski belum ada detail resmi terkait spesifikasi teknis yang akan digunakan, keputusan untuk mengembangkan chip sendiri menunjukkan ambisi besar DeepSeek dalam memperkuat posisinya di industri kecerdasan buatan.
Ketergantungan DeepSeek pada NVIDIA dan Risiko yang Dihadapi
Hingga saat ini, DeepSeek sangat bergantung pada NVIDIA untuk menjalankan serta melatih model AI mereka. Berdasarkan laporan terbaru, perusahaan ini dikabarkan memiliki akses terhadap sekitar 10.000 unit chip Hopper H800 yang telah mendapat persetujuan untuk perdagangan, serta tambahan 10.000 unit H100 yang kini telah masuk dalam daftar larangan ekspor ke China.

Bahkan, CEO Scale AI, Alexandr Wang, pernah menyebutkan bahwa DeepSeek dapat menggunakan hingga 50.000 unit H100 untuk kebutuhan pengembangan AI mereka. Namun, klaim ini masih belum memiliki bukti konkret yang dapat diverifikasi.
Tingginya ketergantungan terhadap produk NVIDIA membuat DeepSeek menjadi sangat rentan terhadap perubahan kebijakan perdagangan global. Jika pemerintah Amerika Serikat terus memperketat aturan ekspor chip AI canggih ke China, maka DeepSeek akan menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan pengembangan teknologi mereka.
Inilah yang membuat keputusan untuk merancang prosesor sendiri menjadi langkah strategis yang cukup masuk akal. Dengan memiliki perangkat keras yang dikembangkan secara internal. DeepSeek dapat lebih leluasa dalam mengoptimalkan performa model AI mereka tanpa perlu khawatir terhadap intervensi dari pihak eksternal.
Namun, mengembangkan chip AI bukanlah perkara mudah. Proses ini membutuhkan investasi besar, baik dari segi finansial maupun sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknis mumpuni. DeepSeek juga harus bersaing dengan raksasa teknologi lain yang sudah lebih dulu memiliki chip mereka sendiri. Seperti Google dengan TPU, Apple dengan chip berbasis ARM, serta perusahaan-perusahaan lain yang sudah mapan dalam industri ini.
Oleh karena itu, jika DeepSeek ingin sukses dalam menjalankan inisiatif ini. Mereka harus memastikan bahwa chip yang dikembangkan memiliki keunggulan kompetitif yang jelas. Baik dari segi performa maupun efisiensi biaya produksi.
Tantangan di Industri Semikonduktor China dan Masa Depan DeepSeek
Salah satu hambatan terbesar yang harus dihadapi DeepSeek dalam upaya mengembangkan chip AI sendiri adalah keterbatasan industri semikonduktor China dalam hal teknologi fabrikasi chip. Saat ini, produsen chip terbesar di China, seperti SMIC, masih tertinggal beberapa generasi dibandingkan. Dengan raksasa industri semikonduktor global seperti TSMC di Taiwan atau Samsung di Korea Selatan.

Jika DeepSeek benar-benar ingin menciptakan prosesor AI yang dapat bersaing dengan produk dari NVIDIA. Maka mereka harus mencari solusi yang tepat, baik dengan bekerja sama dengan foundry lokal maupun berinvestasi dalam pengembangan teknologi produksi sendiri.
Selain tantangan di sisi manufaktur, DeepSeek juga harus mempertimbangkan aspek perangkat lunak yang mendukung chip AI mereka. Pengembangan chip tidak hanya soal perangkat keras, tetapi juga bagaimana chip tersebut dapat diintegrasikan dengan ekosistem perangkat lunak yang sudah ada. Tanpa optimasi yang baik dan kompatibilitas dengan framework pembelajaran mesin yang umum digunakan. Penggunaan chip AI yang mereka kembangkan bisa menjadi tantangan tersendiri.
Di sisi lain, jika DeepSeek berhasil melewati berbagai hambatan ini, mereka memiliki peluang besar. Untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI dan semikonduktor, terutama di kawasan Asia. Permintaan terhadap chip AI terus meningkat, dan jika DeepSeek mampu menciptakan solusi yang efisien. Dengan biaya produksi yang lebih rendah, mereka bisa mendapatkan keuntungan kompetitif yang signifikan dalam jangka panjang.
Baca juga:
- DeepSeek R1 Kini Sudah Bisa Berjalan Pada NVIDIA NIM, Apa Keunggulannya?
- DeepSeek AI Diam-diam Gunakan Chip Huawei untuk Teknologi Canggihnya!
- HP China Siap Ramaikan Tren AI dengan Integrasi DeepSeek!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















