Di tengah persaingan ketat dalam dunia kecerdasan buatan (AI), muncul satu nama yang semakin menarik perhatian, yaitu DeepSeek. Chatbot asal Tiongkok ini belakangan menjadi pesaing serius bagi ChatGPT dan berbagai chatbot AI lainnya yang sudah lebih dulu hadir di pasar. Popularitas DeepSeek AI semakin melejit, terutama karena kemampuannya yang diklaim lebih efisien dibandingkan chatbot buatan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat.
Keunggulan DeepSeek tidak hanya terlihat dari performanya dalam memberikan respons yang lebih cepat dan akurat, tetapi juga dari kesuksesannya menembus pasar global. Aplikasi ini bahkan berhasil menduduki peringkat teratas dalam kategori chatbot open-source di App Store di 51 negara. Keberhasilan ini tentu menandakan bahwa pengguna semakin percaya dengan teknologi AI yang dikembangkan oleh Tiongkok, yang kini mulai menyaingi dominasi Barat dalam industri kecerdasan buatan.
DeepSeek AI Diam-diam Gunakan Chip Huawei?
Salah satu hal yang membuat DeepSeek menarik perhatian banyak pihak adalah keputusan pengembangnya dalam menggunakan chip buatan Huawei, yaitu Ascend 910C. Untuk proses inference atau penerapan model yang telah dilatih. Sebelumnya, model AI ini memang menggunakan Nvidia H100 dalam tahap pelatihan (training). Namun ketika masuk ke tahap inference, perusahaan memilih untuk beralih ke chip lokal.

Keputusan ini tentu menjadi perbincangan di industri teknologi. Mengingat selama ini Nvidia hampir tidak memiliki pesaing yang benar-benar kuat dalam sektor pengembangan AI. Namun, langkah DeepSeek membuktikan bahwa Huawei juga bisa menawarkan alternatif yang kompetitif. Terutama untuk proses inference yang tidak membutuhkan daya komputasi sebesar saat pelatihan.
Meskipun chip Ascend 910C memiliki keterbatasan dalam menangani model AI yang lebih kompleks. Kehadirannya tetap menjadi langkah maju bagi industri teknologi Tiongkok. Huawei pun tidak tinggal diam dan telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan chip terbaru, yaitu Ascend 920C. Yang diklaim memiliki performa lebih tinggi dan bisa menjadi pesaing langsung bagi chipset Nvidia Blackwell B200. Salah satu prosesor AI paling canggih saat ini.
Tiongkok Berusaha Lepas dari Ketergantungan Teknologi AS
Langkah DeepSeek dalam mengandalkan chip lokal juga mencerminkan upaya besar Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi Amerika Serikat. Seperti yang diketahui, pemerintah AS telah menerapkan berbagai kebijakan pembatasan ekspor chip AI canggih ke Tiongkok. Sehingga banyak perusahaan teknologi di negara tersebut harus mencari alternatif sendiri agar tetap bisa bersaing dalam industri AI global.

Jika Huawei terus mengembangkan chip dengan performa yang semakin baik dan DeepSeek terus meningkatkan kecanggihan teknologinya. Bukan tidak mungkin dominasi Nvidia dalam industri AI akan menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun ke depan. Persaingan dalam dunia kecerdasan buatan kini semakin menarik untuk disimak, terutama dengan munculnya pemain-pemain baru yang berani menantang status quo dalam industri ini.
Baca juga:
- Begini Cara Download DeepSeek, Chatbot AI China yang Menantang Dominasi ChatGPT!
- Database DeepSeek Bocor, Jutaan Data Pengguna Terancam Tersebar di Internet!
- Alibaba Luncurkan Model AI Qwen 2.5-Max, Siap Tantang DeepSeek dan GPT OpenAI
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.



















