Microsoft memperkirakan bahwa sekitar 8,5 juta komputer yang menjalankan sistem operasi Windows di seluruh dunia telah terkena dampak dari kesalahan dalam pembaruan perangkat lunak Falcon Sensor yang dikeluarkan oleh CrowdStrike pada tanggal 19 Juli yang lalu. Meskipun angka ini hanya mewakili sekitar 1% dari total jumlah PC Windows global, dampaknya sangat signifikan, menyebabkan Error CrowdStrike dan kekacauan pada berbagai layanan bisnis di seluruh dunia.

Komputer-komputer Windows yang terdampak oleh masalah ini mengalami tampilan layar biru, yang sering disebut sebagai Blue Screen of Death (BSoD), yang membuat perangkat tidak dapat digunakan dan memaksa pengguna untuk melakukan restart. Sejumlah layanan penting dari Microsoft, seperti platform cloud Azure dan Office 365, juga mengalami gangguan akibat masalah ini.
Hanya 1%, Tapi Error CrowdStrike Buat Dunia Kacau!
Akibat dari kekacauan ini, beberapa hotel terpaksa kembali menggunakan metode tradisional seperti pena dan kertas untuk mencatat informasi administrasi. Layanan medis di beberapa rumah sakit di Eropa juga mengalami gangguan. Layar-layar informasi penerbangan di bandara tiba-tiba menampilkan blue screen, yang secara otomatis berdampak pada kelancaran perjalanan udara. Tidak hanya itu, beberapa layanan perbankan juga mengalami kerusakan, bahkan siaran televisi turut terkena dampak.

Gangguan teknologi global ini menyoroti seberapa dominan pasar yang dimiliki oleh Microsoft dan CrowdStrike. Data dari Statista menunjukkan bahwa Windows memiliki pangsa pasar sekitar 72% dari sistem operasi global hingga Februari 2024. Sementara itu, perkiraan menunjukkan bahwa pangsa pasar CrowdStrike dalam kategori keamanan “perlindungan titik akhir” hampir mencapai 24%.
Pada hari Jumat, 19 Juli 2024, CrowdStrike merilis pembaruan sistem yang ternyata salah, menyebabkan gangguan teknologi yang paling luas dalam sejarah. Pembaruan ini secara khusus memengaruhi perangkat lunak Windows, sedangkan komputer yang menjalankan sistem operasi Mac dan Linux tidak terpengaruh.
George Kurtz, CEO CrowdStrike, mengungkapkan bahwa masalah ini telah “diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan.” Perbaikan tersebut mencakup penghapusan manual pembaruan file pada komputer yang terkena dampak untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Baca juga:
- Eror Blue Screen Windows Melanda Dunia, 4.000 Penerbangan Dibatalkan!
- Intip 3 Cara Cek Kapasitas RAM Laptop Kamu di Windows 11
- Emulator Windows PC Kini Hadir di iPhone!
Cari gadget berkualitas dengan harga terbaik? Temukan pilihan laptop, PC, dan komponen PC dengan harga terbaik hanya di Pemmz.com.
Cari tahu juga update berita terkini dan teraktual seputar teknologi dan gadget di Pemmzchannel.com.























