Kalian para streamer sekaligus penggemar razer yang butuh microphone simpel tapi bisa menghasilkan suara yang jernih, bisa jadi microphone ini adalah pilihan yang tepat buat kalian. Karena yang akan kami review kali ini adalah microphone Razer Seiren V2 X yang punya body mungil, simpel dan elegan.
Spesifikasi Razer Seiren V2 X
RAZER SEIREN V2 X | |
SAMPLE RATE | 96 KHz |
| BIT RATE | 24 bit |
| CAPSULES | 25 mm Condenser Microphone |
| POLAR PATTERNS | Super Cardioid Microphone |
| FREQUENCY RESPONSE | 20 Hz – 20 KHz |
| POWER REQUIRED | 5 V / 350 mA |
| SENSITIVITY | -34 dB (1 V / Pa at 1 kHz) |
| MAX SPL | 120 dB |
| IMPEDANCE | None |
| POWER OUTPUT | None |
| THD | None |
| SIGNAL-TO-NOISE RATIO | 105 dB (A-weighted) |
| CONNECTION TYPE | Type A to Type C USB Cable |

Microphone ini adalah versi ekonomis dari seri kaka nya yaitu Seiren V2 pro. Bisa dibilang juga seri ini adalah versi rebranding keluarga seiren dari generasi pertama yang dirilis 4 tahun lalu. Ini adalah microphone plug & play dengan 25mm condenser yang punya polar pattern supercardioid. Jika dilihat dari boxnya, microphone ini memiliki box khas razer berwarna hitam dan hijau. Di bagian depan terdapat foto produk dari Seiren V2 pro dengan tagline USB Microphone for Gamer. Selain itu terlihat fitur-fitur unggulan dari microphone ini yang nanti akan kita bahas satu persatu.

Di dalam box tidak ada terlalu spesial, Razer hanya memberikan kelengkapan base mic, microphone itu sendiri beserta kabel USB-A to Type C. Tidak lupa juga razer memberikan apresiasi kepada fans nya dengan surat cinta dari CEO Razer Min-Liang Tan beserta sticker dan product guide.
Desain Simpel Fitur Mewah

Desain dari microphone ini membulat di bagian atasnya. Bukan hanya seri V2 X, Razer mengubah seluruh jajaran Seiren ke desain yang lebih seamless dan less intimidating. Hanya memiliki 1 warna dan tidak memiliki aksen yang mencolok. Bahan yang digunakan sesuai lah dengan harganya. Bagian mic terasa solid tetapi bagian base yang terbuat dari plastik sedikit membuat kami khawatir. Selain base dan leher, bagian ulir yang menyambungkan leher dan base juga terbuat dari plastik. jadi kalian harus berhati-hati saat memasang mic ke basenya. Karena jika terlalu keras, kami khawatir ulir bisa pecah. Disamping itu, Jika dilihat dari desain nya sepertinya razer ingin menyasar segmen streamer casual yang suka dengan gadget yang terlihat simpel.

Dalam microphone ini, Razer hanya memberikan 2 dedicated control yaitu mute mic dan juga audio gain control. Saat menyala tombol mute mic memancarkan warna hijau khas razer dan saat dimatikan LED pada tombol ini berubah menjadi merah. Fitur yang simpel tapi sangat bermanfaat untuk para streamer sehingga tidak repot saat ingin mematikan microphone. Selain tombol mute mic, kalian juga bisa langsung mengontrol audio gain dengan knob yang sudah disediakan. Di bagian belakang terdapat jack audio 3.5mm yang memungkinkan kalian melakukan monitoring suara secara real time. Selain itu di bagian bawah terdapat port Type C yang di desain khusus dengan kabel type C yang kita dapat. Sehingga akan terlihat rapi saat kabel dicolok. Tapi bukan berarti kalian tidak bisa menggunakan kabel lain. Masih bisa kok, tapi akan terlihat kurang menarik dan kurang rapi.
Razer Sinapse

Ada yang unik nih saat kalian mengaktifkan microphone ini di laptop atau dekstop kalian. Kalian akan langsung disambut oleh razer synapse dengan pilihan untuk install aplikasi tersebut. Sebenarnya kalian bisa saja menggunakan microphone ini tanpa razer synapse karena mic ini sudah plug and play. Tapi kalian akan kehilangan beberapa fungsi dan konfigurasi penting jika tidak menggunakan razer synapse. Proses instalasinya sangat mudah, kalian hanya perlu mengikuti arahan dari aplikasi synapse yang muncul di layar kalian. Setelah restart, razer synapse secara otomatis mendeteksi microphone seiren.
Sebenarnya tidak banyak yang bisa di kustomisasi dari microphone ini. Tapi ada 2 fitur penting yang bisa kalian atur dengan aplikasi razer. Yang pertama ada di menu streaming dan mic. Kalian bisa mengaktifkan analog gain limiter. Fitur ini memungkinkan suara bisa di normalisasi secara realtime, sehingga lonjakan suara yang biasa terjadi saat main game tidak akan mengganggu viewer kalian.
Yang kedua ada di menu stream mixer. Di menu ini kalian bisa mengatur input dan output audio pc kalian serta memonitor audio yang ada.
Pengalaman Memuaskan
Pengalaman menggunakannya sangat simpel. Bisa plug & play atau pakai razer synapse, tergantung dari selera dan kebutuhan kalian. Tombol mute sangat membantu kalau lagi streaming dan ingin mematikan mic secara cepat. Untuk gain control, kalian bisa menggunakan knob fisik atau menggunakan razer synapse untuk pilihan yang lebih presisi.

Untuk kualitas suara overall, dari pengalaman kami pribadi, suara yang ditangkap terdengar jernih dan bersih berkat condenser nya yang cukup besar mencapai 25mm. Karena memiliki polar pattern supercardioid juga, microphone memiliki daya tangkap yang lebih fokus ke user. Microphone ini tidak memiliki noise canceling sehingga masih menangkap suara background dengan cukup jelas. Tapi bukan kekurangan kok, walaupun suara background terdengar tapi seiren masih sanggup fokus pada suara user di depannya dan suara masih terdengar sangat jelas. Secara pribadi kami lebih suka karakter seperti ini, karena jika mendukung noise canceling suara kalian bisa terkompres dan terdengar tidak natural.
Nah, gimana dengan harganya? Microphone imut nan powerful ini bisa kalian beli dengan harga Rp 1.669.000. Menarik kan? Dengan harga segini pastinya mic ini akan terlihat menonjol dengan mic condenser gaming kelas menengah lainnya.





















