Jajaran laptop ExpertBook dari ASUS memang ditujukan untuk para pebisnis atau pekerja yang mobile. Namun, di perangkat ASUS ExpertBook B5 Flip, mereka ingin memberikan sesuatu yang ekstra untuk para penggunanya.
Selain spesifikasi kencang serta fiturnya yang dirancang untuk menunjang segala aktivitas bisnis agar berjalan lancar, hadir juga fitur layar flip dimana laptop ini dapat digunakan layaknya tablet. Tak ketinggalan, ASUS juga menyematkan fitur keamanan data yang sangat penting bagi pebisnis.
Namun sebelum kita bahas lebih jauh, berikut spesifikasi yang bisa dilihat pada chart berikut ini.
Spesifikasi
Desain
Seperti laptop-laptop bisnis ASUS lainnya, tampilan cover laptop ini polos dan minimalis. Untuk warnanya, ASUS hanya menyediakan satu pilihan warna yaitu hitam atau yang disebut dengan Star Black.
Bagian cover serta bawah bodynya menggunakan bahan aluminium. Sementara bagian di sekeliling area palm rest menggunakan bahan magnesium aluminium alloy. Kombinasi bahan ini cukup kuat dan sudah mendapatkan sertifikasi militer.
Selain kuat, lapisan ini juga tidak gampang kotor dengan sidik jari pengguna. Jadi laptop ini akan tetap kinclong meski sering dibawa-bawa atau dipegang.
Dimensi
Secara umum, laptop ini punya dimensi yang bisa dibilang tidak terlalu besar. Panjangnya 30,9 cm dan lebar 21,06 cm. Sedangkan untuk ketebalan sekitar 1,69 cm. Untuk bobotnya juga masih cukup enteng yaitu 1,3 kg aja. Masih nyaman banget buat dibawa bepergian dan muat banget masuk dalam tas ukuran sedang. Untuk adaptornya sendiri berbentuk kotak dengan dimensi seukuran genggaman tangan orang dewasa.
Layar
Untuk layar, laptop ini menggunakan panel IPS berukuran 13,3 inci dengan sudut pandang luas. Jadi layarnya tetap jelas dilihat meski dari berbagai posisi. Untuk resolusinya full HD dengan aspek rasio 16:9 dan punya refresh rate 60 Hz.
Color gamutnya cukup bagus sehingga cocok bagi aktivitas yang banyak mengutamakan akurasi warna ataupun multimedia. Menggunakan SPyder kami mendapati color gamut sRGB-nya 96%, NTSC 68%, AdobeRGB 74%, dan DCI-P3 73%.
Panel-nya sudah anti-glare jadi kalau digunakan di luar ruangan, maka pantulan cahaya atau bayangan tidak akan terlalu mengganggu. Sebagai laptop convertible, laptop ini bisa diubah ke mode tablet dengan cara membuka layar hingga ke posisi 360 derajat. Dan sebagai laptop 2-in-1, jelas sudah pake panel touchscreen dan pastinya support stylus.
Layarnya ditopang dengan dua hinge berukuran kecil. Dan kalian mesti menggunakan dua tangan untuk membukanya. Ukuran bezelnya menurut kami tidak terlalu tipis-tipis Tapi juga tidak terlalu tebal. Area yang tebal ada di sisi atas yang dipake juga buat area webcam dan microphone.
Keyboard
Keyboard di laptop ini memiliki backlight berwarna putih dengan hanya satu tingkat kecerahan. Untuk mengaktifkannya cukup menekan tombol Fn dan Space. Terdapat juga indikator-indikator pada keyboard ini sehingga akan memudahkan sebagian besar pengguna.
Jarak antar tombolnya terasa pas serta memiliki travel key 1,5 mm. Untuk feel mengetiknya biasa saja dan perlu sedikit adaptasi. Menariknya lagi, keyboard ini sudah spill resistance yang artinya aman jika ketumpahan air.
Touchpad
Di laptop ini juga hadir teknologi NumerPad. Fitur ini akan menampilkan tombol NumberPad secara digital dengan menekan ikon yang ada di ujung kanan atas touchpad. Nantinya area numberpad akan menyala dengan tingkat kecerahan yang bisa diatur dengan menekan ikon di sisi kiri atas.
Feel touchpad nya cukup asik, licin banget dan tidak kesat. Enak di geser-geser buat navigasi. Sementara untuk fitur NumberPadnya bekerja dengan baik dengan tingkat respon yang tinggi. Touchpad ini juga sudah mendukung Windows Precision Driver, jadi bisa digunakan sampai 4 jari.
Webcam & Microphone
Webcam & microphone yang ASUS berikan memiliki spesifikasinya cukup standar. Webcam-nya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan frame rate 30 FPS.
ASUS menyertakan slider yang disebut sebagai privacy shutter di kamera laptop ini. Gunanya adalah untuk menutup webcam saat tidak digunakan. Dan untuk kualitas webcamnya menurut kami hasilnya cukup standar. Tidak terlalu tajam dan masih ada noise. Untuk aktivitas yang butuh detail lebih baik disarankan untuk digunakan pada ruang dengan pencahayaan yang cukup.
Sedangkan untuk hasil dari microphone-nya juga tidak buruk. Microphone-nya mendukung fitur noise cancellation yang saat dinyalakan suaranya terdengar menjadi lebih mendem meskipun noise juga tidak terdengar. Dan pastinya microphone ini juga sudah mendukung asisten suara Cortana.
I/O Port
Ketersediaan port menurut kami sudah cukup lengkap. Karena di sisi kiri ada dua USB type C yang support Thunderbolt 4 dan Power Delivery. Kemudian disebelahnya ada micro HDMI yang juga bisa digunakan untuk RJ45. Lalu ada tombol fisik untuk volume yang memudahkan mengatur suara saat digunakan sebagai tablet. Selebihnya hanya ada indikator storage, baterai, dan power.
Di sisi kanan, ada tombol Power, audio jack 3.5mm, USB 3.2 Gen 2 type-A, HDMI, dan kensington lock. Untuk konektivitas Wireless-nya, sudah dilengkapi dengan WiFi 6 dan Bluetooth 5.0. Jadi untuk urusan konektivitas, kami sama sekali tidak ada komplain.
Storage
ASUS memberikan SSD M.2 NVMe dengan kapasitas besar yaitu 1 TB. Sementara dari sisi kecepatan, SSD-nya memiliki speed read & write yang standar-standar saja. Dari pengujian menggunakan CrystalDisk Mark, speed readnya ada di kisaran 2000-an MB/s dan speed write nya hampir mendekati 2000 MB/s. Walaupun demikian, kalau digunakan untuk menginstall file yang kapasitasnya tidak mencapai puluhan GB, maka speed SSD seperti ini tidak akan terasa perbandingannya dengan SSD yang performanya lebih kencang.
Sekuriti
Awalnya kami tidak mengira laptop ini punya sensor fingerprint. Tapi dikarenakan hadir sebagai laptop seri ExpertBook yang ditujukan untuk pebisnis atau pekerja, ASUS menambahkan fitur keamanan, salah satunya adalah sensor fingerprint.
Sensor ini letaknya di tombol Power yang berukuran kecil. Untungnya tombol kecil ini bisa membaca sidik jari baik yang memiliki jari berukuran kecil atau besar. Tak masalah saat digunakan. Sensornya juga responsif dan bekerja cepat.
Sementara itu fitur keamanan lain yang ada di laptop ini adalah TPM 2.0. Merupakan kependekan dari Trusted Platform Module, ini merupakan teknologi yang terpasang pada chip untuk mengenkripsi data.
Secara teori, data yang terenkripsi akan tersimpan di chip tersebut sehingga tetap aman dan tidak bisa dibuka meski dari komputer lain. Jadi laptop lebih aman dari pencurian data. Dan lagi, TPM 2.0 merupakan salah satu persyaratan wajib jika ingin menggunakan Windows 11.
Upgradability
ASUS masih memberikan opsi untuk upgrade di sektor storage dan RAM. Untuk storage disediakan satu slot kosong SSD M.2 NVMe 2280. Jadi kalian bisa memasang satu SSD lagi, kalian bisa merangkainya menjadi RAID 0 and RAID 1 agar lebih cepat dan aman.
Sedangkan untuk memori RAM jga utersedia satu slot kosong. Untuk RAM utamanya sendiri terpasang permanen alias disolder dan memiliki kapasitas 16 GB. Jadi kalau kalian ingin memaksimalkan RAM-nya, kalian bisa menambah hingga satu keping 32 GB. Jadi total RAM-nya menjadi 48 GB. Mantap kan?
Audio
Speaker down firing di bagian bawah sisi kiri dan kanannya memiliki suara yang cukup kencang. ASUS juga menambahkan software DTS Audio Processing untuk meningkatkan kualitas suaranya. Didalamnya sudah terdapat mode preset yang terdiri dari music, movies, game, custom audio dan graphic EQ.
Untuk kualitas audio-nya, suara bass masih cukup terasa dan suara treblenya juga tidak cempreng. Jadi lumayan enak jika digunakan untuk kegiatan multimedia.
Baterai
Melihat spesifikasi dari situs resminya, laptop ini menggunakan baterai dengan kapasitas 66 Wh. Namun unit yang kami uji ini ternyata hanya menggunakan baterai 33 Wh aja. Kapasitas kecil ini juga terlihat dari dimensi baterai yang terlihat lebih pendek sehingga menyisakan banyak ruang.
Mengenai kapasitas baterai, ternyata ASUS memberi pilihan kepada pengguna untuk menentukan sendiri kapasitasnya. Jadi baterainya bisa diganti. Ada yang 33 Wh, ada yang 66 Wh. kalau mau lebih murah ya pilih yang kecil. Tapi pastinya daya tahan jadi berkurang.
Untuk baterai 33 Wh yang kami uji ini, daya tahannya sekitar 6 jam 40 menit. Ini menggunakan software PCMark 10 Modern office, skenarionya dengan mengaktifkan mode power saving, WiFi dinyalakan, dan brightness LCD diatur ke tingkat 50%. Jika dirata-ratakan, untuk kapasitas 66 Wh bisa jadi daya tahannya bisa dua kali lipat lebih lama.
Software
ASUS menambahkan software utiliti dengan nama MyASUS. Didalamnya berisi berbagai macam fitur seperti informasi hardware, mengecek software update, atau melakukan system diagnosis. My ASUS juga menyediakan tiga pilihan mode untuk performa sistem serta pengaturan pengisian daya baterai.
Suhu
ASUS hanya diberikan satu fan dan satu heatpipe yang jalurnya menyatu untuk CPU & GPU. Lubang exhaustnya pun tidak besar, tapi memanjang di sisi belakang dekat dengan hinge. Namun ternyata, laptop ini mampu bekerja maksimal dengan suhu yang bisa dibilang adem.
Saat melakukan stress test menggunakan AIDA64 selama 15 menit, laptop ini memang sempat mencapai suhu tertinggi di angka 84 derajat celcius dan rata-rata stabil di 71 derajat. Dan juga AIDA tidak menampilkan pesan adanya overheat ataupun thermal throttling. Jadi bisa dibilang suhu ini tergolong aman. Apalagi skenario stress test ini jarang terjadi pada aktivitas komputasi yang biasa dilakukan sehari-hari.
Performa
Untuk mengukur performa, seperti biasa kami menjalankan beberapa benchmark yang mewakili masing-masing komponennya. Dari sisi CPU, ExpertBook B5 Flip ini mampu bersaing dengan Lenovo Yoga 7i yang menggunakan prosesor sama. Karena sama, tak heran kalau skor Cinebench multi core dan single core-nya masih sedikit mirip.
ExpertBook B5 Flip ini juga kencang untuk mengedit foto maupun video. Pengujian rendering 3D seperti PCMark 8 Adobe Photoshop Heavy & Adobe After Effect CC. Sementara untuk tugas yang lebih berat kayak rendering menggunakan 3Dmax atau Maya, laptop ini masih sanggup kok. Meski tetap ekspektasinya jangan terlalu tinggi.
GPU-nya cukup menggunakan chip bawaan prosesor yaitu Intel Iris Xe Graphics. Meski bukan buat main game, tapi performanya masih bisa kok diajak nge-game, khususnya game kompetitif kayak CS:GO, Dota 2, atau yang lebih baru yaitu Valorant. Meski saat pengujian, skornya tidak terlalu tinggi,, tapi masih nyaman lah dimainkan. Pengujian kami rata-rata FPS yang didapat di kisaran 90-an fps. Tapi ingat ya, pengaturan detailnya ada di rata kiri.
Kesimpulan
Meski dikhususkan untuk pekerja, tapi ASUS ExpertBook B5 Flip ini tidak haram lho dipakai sama pelajar atau content creator. Performanya sudah cukup asik dipakai kegiatan seperti edit foto, rendering ringan, ngerjain tugas kerjaan, kuliah atau sekolah, sampai untuk hiburan.
Selain performa kencang tapi adem, kami juga suka sama layarnya tajam dan punya color gamut lumayan tinggi. Sudah gitu konektivitasnya lengkap dan sudah support Thunderbolt 4. Fitur-fitur khas ASUS kayak NumberPad juga cukup menarik, selain keren jadi praktis karena ukuran keyboard lebih kecil tapi fungsi tetap lengkap.
ASUS juga cukup baik dengan menyediakan dua slot kosong yang masing-masing bisa digunakan untuk menambah kapasitas storage dan memori RAM.
Untuk fitur keamanan, ada sensor fingerprint nya. Ada juga proteksi data di HDD dengan password. Dan ada juga BIOS Booting Password Protection. Tak ketinggalan, laptop ini juga sudah memiliki TPM 2.0 yang artinya kompatibel dengan Windows 11 nantinya.
Untuki harganya, ASUS ExpertBook B5 Flip ini dibanderol dengan harga sekitar 22 juta rupiah. Masih terasa mahal? Tenang, laptop ini juga punya SKU dengan harga 15 juta. Tapi tentu saja speknya lebih rendah. Pake CPU i5-1135G7, RAM 8 GB, SSD 512GB. Jadi kalian bisa pilih antara kebutuhan, performa, serta budget.