Sebelum E3 2019 dimulai, Google sudah mulai kuak produk gaming terdepan mereka. Google Stadia yang akhirnya menjadi media cloud gaming dari Google yang bisa dibilang bukan berupa konsol seperti PS4 atau Xbox One tapi mempunyai metode gaming yang sangat menarik.
Konsep Cloud Gaming sebenarnya juga bukanlah hal baru dimana ada beberapa yang mencoba melakukannya. Tapi kali ini dengan Google yang membangunnya tentunya berbeda cerita dengan kapasitas perusahaan yang seluruh dunia sudah kenal.
https://twitter.com/GoogleStadia/status/1136705564539465729
Related Post
Bisa dibilang untuk menggunakan Stadia cukup mempunyai alat yang kompatibel untuk menjalankan Stadia yaitu baik TV, PC, Laptop, maupun Smartphone yang mempunyai spesifikasi cukup. Nantinya seperti Steam Store dimana Stadia memiliki platform-nya sendiri, pemakai hanya tinggal membeli game versi digital-nya saja dan tidak perlu download dan bisa dimainkan di alat-alat diatas.
Saat ini Stadia sudah merilis The Founder’s Edition yang merupakan versi premium dari layanan Stadia dimana memiliki biaya berlangganan (10 USD per bulan) tapi di paket ini akan diberi tiga bulan gratis beserta Chromecast Ultra versi upgrade Chromecast dan kontroller Stadia yang digadang jauh lebih nyaman menggunakan kontroller ini saat memakai layanan Stadia. Semua itu dihargai 130 USD oleh Google dan sudah bisa di pre-order saat ini.
#FinalFantasy XV will be available on @GoogleStadia in November 2019.
For more information check out the link below.https://t.co/oV7ASkPZQp#FFXV #Stadia pic.twitter.com/jLpzQAYCW1
— FINAL FANTASY XV (@FFXVEN) June 6, 2019
Terakhir suatu platform tiada artinya meski mempunyai kapasitas atau potensi tinggi tapi isinya kosong, namun Google Stadia tampaknya menjadi projek ambisius Google yang terjun ke ranah gaming dengan langsung gandeng berbagai judul super hit di berbagai platform meski memang belum banyak secara total tapi melihat dari daftar berikut dibawah pastinya banyak judul lainnya sangat mungkin menyusul ditambah dengan sistem cloud gaming yang memudahkan kompatibilitas sistem baik dari provider maupun pemakai yaitu kita yang bisa menikmati game-game tersebut hampir dimana saja.
- Assassin’s Creed Odyssey
- Baldur’s Gate 3
- Borderlands 3
- Darksiders Genesis
- Destiny 2
- Doom 2016
- Doom Eternal
- Dragon Ball Xenoverse 2
- Farming Simulator 19
- Final Fantasy XV
- Football Manager
- Get Packed
- GRID
- Gylt
- Just Dance
- Metro Exodus
- Mortal Kombat 11
- NBA 2K
- Power Rangers: Battle for the Grid
- Rage 2
- Rise of the Tomb Raider
- Samurai Shodown
- Shadow of the Tomb Raider
- The Elder Scrolls Online
- The Crew 2
- Thumper
- Tomb Raider Definitive Edition
- Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint
- Tom Clancy’s The Division 2
- Trials Rising
- Wolfenstein: Youngblood
Mungkin kekurangan dari Google Stadia yang terbesar saat ini adalah tentunya dengan sistem tersebut artinya kita bermain game apapun juga berarti kita streaming data nonstop selama bermain ditambah lagi dengan standar Stadia yang menyajikan game 4K dan 60fps tentunya tidak main-main menelan bandwidth. Bila dikalkulasi secara kasar tentunya memakai layanan data untuk bermain akan sangat berbahaya untuk kuota kita dan internet rumahan akan membutuhkan tipe layanan yang menyediakan speed yang sangat tinggi, sangat mungkin Google akan lebih fleksibel dalam hal ini dimana potensi pelanggan yang akan menggunakan Stadia akan semakin banyak.
