Dari sisi desain dan kosmetik, pemmzchannel pastikan, Aorus punya kans kuat menjadikan penggunanya sebagai pusat perhatian, saat menggunakan produk ini di tempat umum. Karena ia merupakan kelas flagship, kami juga mencoba semua add-on feature yang ada selain sisi performan tentunya. Kamu yang mencari laptop gaming performa tinggi dengan konsep desain paling kece, wajib ikuti sampai habis, review Aorus X7 DT V7 by pemmzchannel berikut.
New Features
Beberapa hal yang belum kami bahas salah satunya adalah fitur. Dan pada versi X7 DT V7, ada beberapa penambahan shortcut yang sebelumnya belum ada yakni, X Rite Pantone dan VR Mode. Dari kedua fitur baru ini, yang paling terlihat memberi efek signifikan adalah mode profil X Rite Pantone. Perubahan warna pada monitor sangat terasa saat profil X rite diaktifkan. Overall, dashboard command & control terbaru pada Aorus X7 DT V7 ini menawarkan quick access yang akan sangat membantu. Untuk lebih memudahkan, anda juga bisa memindahkan beberapa akses shortcut ke tombol tombol macro yang tersedia. Anda bisa lakukan seting via aplikasi Fusion Keyboard bawaan.
Spesifikasi dan Upgrade Option Aorus X7 DT V7
OS | Windows 10 |
CPU | 7th Gen Intel® Core™ i7-7820HK (2.9GHz-3.9GHz) up to 4.3Ghz by OC |
Display | 17.3″ QHD 2560×1440 120Hz / 5ms WVA Anti-Glare Display with NVIDIA® G-SYNC™ * X-Rite™ Pantone® Certified Display |
Memory | RipJaws 16GB DDR4 2400 MHz SO-DIMM, 4 slots (Max 64GB) |
Chipset | Mobile Intel® HM175 Express Chipset |
Graphics | NVIDIA® GeForce® GTX 1080 GDDR5X 8GB |
Storage | -1 x 2.5” HDD/2.5“ SSD -2 x M.2 SSD slots (2 slots support PCIe NVMe Gen3 x4 SSD) |
Keyboard Type | Island-style AORUS RGB Fusion Keyboard with per-key backlit control Individual Macro Keys |
Optic Drive | N/A |
I/O | HDMI 2.0 x 1, mini DP 1.3 x 1, RJ45 x 1, Thunderbolt™ 3(Type-C)*1 USB 3.0 (Type-A)*4, USB 3.1 Gen.2 (Type-C)*1, Audio Jack : Earphone x 1 (Hi-Fi/With SPDIF out), MIC in x 1 SD Card Reader (UHS-II) x 1 |
Audio | 2 Watt Speaker*2, 2 Watt Woofer*2, Microphone, ESS Sabre Audio Hi-Fi DAC, AORUS Audio Technology |
Network | LAN: Killer™ LAN Chip Wireless LAN: Killer™ Wireless-AC 1535 (802.11ac, a/b/g/n compatible) Bluetooth: Bluetooth V4.1 + LE |
Webcam | HD Camera |
Security | Implements TPM by CPU, supports Intel® Platform Trust Technology (Intel® PTT) Kensington Lock |
Battery | Li Polymer 94.24Wh |
Adapter | 265W (10 W for USB charging port) |
Dimensions | 428(W) x 305(D) x 22.9 – 25.4(H) mm |
Weight | 3.2kg |
Aorus X7 DT V7 mungkin belum menawarkan spesifikasi kelas “Why-Not?”. Beberapa laptop dari brand lain, ada yang ditancapkan hardware dengan performa dan kapasitas lebih ambisius. Tapiii, ia masih menawarkan opsi upgrade hingga ke titik darah terakhir jika anda mau. Dengan 4 Slot RAM yang bisa anda tancapkan 4 buah RAM DDR4 pc-2400MHz hingga 64GB, 2 slot M.2 yang keduanya mendukung PCie SSD, dan sebuah slot SATA 2,5-inch untuk storage DATA hingga 2TB.
Untuk Network adapter, baik LAN maupun WiFi adapternya, sudah menggunakan Killer Network. Fungsinya, anda sudah tahulah. Dan via aplikasi Killer Control Center bawaan, anda bisa temukan WiFi analyzer yang bagi kami cukup bermanfaat untuk menganalisa jaringan WiFi yang tersedia termasuk kekuatan sinyal, band yang digunakan, serta frequensi yang dipakai, sebelum kita mulai menggunakannya. Untuk Battery, ia sudah dibekali battery ukuran monster mencapai 94,24 Wh.
Nyaris sempurna!. Mungkin itu conclusion kami pada pemilihan hardware yang ditanamkan pada Aorus X7 DT V7. Lagipun, tak ada yang sempurna kan di dunia ini? Untuk spesifikasi lengkap, anda bisa lihat pada tabel di atas ya.
- Intel core i7-7820HK di Chassis 23mm
i7-7820HK adalah CPU kelas flagship untuk platform notebook saat ini (Awal 2018). Menawarkan kemampuan komputasi mobile PC tertinggi, plus headroom yang menjanjikan bagi anda sebagai calon penggunanya, untuk memaksanya berlari lebih kencang dari default clockspeed yang ia tawarkan. Itu secara teori, tapi apakah benefit ini bisa di deliver oleh Aorus X7 DT V7, ok.. let see di akhir review ini. Hal tersebut juga yang membuat ia menyandang code DT, yang kalau tidak salah punya makna “Desktop”. Nah, Di banding semua pesaingnya, Aorus X7 DT V7 bisa dibilang Desktop Replacement dengan nilai handling paling tinggi. Terutama, jika berbicara dimensi serta ketebalan yang hanya 23mm dan bobotnya yang hanya 3,2 KG.
I7-7820HK memang menawarkan clockspeed yang 300MHz lebih tinggi dari pendahulunya i7-6820HK. Jika dibandingkan dengan i7-7700HQ yang merupakan keluarga i7 untuk pasar mainstream, performa yang dijanjikan lebih tinggi hingga 15% dengan konfigurasi TDP yang sama yakni 45 Watt. Bedanya, dengan posisi unlock, TDP i7-7820HK bisa lebih agresif hingga 65 Watt. Dengan catatan, Selama sistem pendingin mendukung ya. Fitur Overclocking ini yang hanya ada pada versi HK . i7-7820HK juga menawarkan cache yg 30% lebih besar di banding i-7700HQ. Bisa dipastikan, konfigurasi PCI Xpress Lane pada Aorus X7 DT V7 ini adalah 1×8 + 2×4. Artinya, GTX 1080 menggukan 8 lane, sedangkan 8 lane sisanya, di share untuk slot m.2 saat tertancap 2 buah PCIe SSD (x4), dan 4 lane sisanya untuk port thunderbolt 3. Lalu bagaimana jika kedua slot m.2 tertencap masing masing sekeping PCIe SSD?. Pastinya, 4 lane yang ada akan dishare.
- Geforce GTX 1080 cuma 3,2 KG
Notebook yang menawarkan performa GTX 1080 bisa di hitung dengan jari. Ya, memang GTX 1080 bagi sebagian orang terlalu overkill di sebuah platform notebook. Karena pastinya, tidak memberi tawaran handling yang ramah bagi kesehatan pundak kita. Tapi, dengan sebuah Geforce GTX 1080, harusnya anda tak pernah mengenal Input lag. Tidak dengan Aorus X7 DT V7 ini. Dengan berat 3,2 KG, silakan cari deh notebook lain dengan performa full GTX 1080 yang bisa menandingi Aorus X7 DT V7 ini, dari sisi handling.
- Overclock
Gigabyte tak membuat banyak batasan pertahanan, terutama CPU dan GPU saat terus menerus di geber dalam kondisi full load. Bahkan, ia memberi utility bernama OC Gauge, untuk membuat clock speed CPU dan GPU lebih tinggi. Untuk CPU, anda bisa menariknya hingga 4,3 GHz. Sedangkan untuk GPU, ada bisa tambahkan sekitar 80 MHz dengan 4 preset level OC, jadi masing-masing tingkatan menaikan GPU clock sebesar 20 MHz. Usut punya usut, ternyata secara tak kasat mata, aplikasi ini juga menginstal Intel XTU yang bekerja di background. Di aplikasi ini, anda juga memonitor beberapa kondisi hardware yang berhubungan dengan CPU dan GPU. Termasuk putaran kipas on the fly.
- Cooling System
https://www.youtube.com/watch?v=bQSRvNSvXWI
Aorus X7 DT V7 menggunakan Konfigurasi 6 heatpipe dan 4 bagian heatsink. CPU mendapat 3 heatpipe, dimana salah satu heatpipe dengan ukuran terbesar, disharing ke heatspreader GPU. Jadi total, ada 4 Heatpipe berlabuh di heatspreader GPU. Heat spreadernya sendiri punya penampang yang cukup luas, dan melebar hingga beberapa komponen aktif disekitar CPU dan GPU seperti VRAM dan mosfet pada VRM. Dua buah fannya dipasang dengan posisi menghadap atas. Yang artinya, menghisap udara segar dari bawah, dan membuangnya ke exhaust yang ada di bagian atas workstation. Itu mengapa, tambahan klip untuk meninggikan posisi belakang Aorus ini sangat bermanfaat. Dengan posisi terbuka, pastinya udara segar lebih banyak yang masuk.
Oia, ada satu fitur baru lagi pada Command & Control di X7 DT V& yakni, Deep Fan Control. Fitur ini memungkinkan anda mengatur putaran fan lebih manual lagi. Ada 10 titik level yang disediakan yang mana anda bisa tentukan seberapa kencang fan berputar di setiap titiknya. Jika anda kategori pengguna yang concern akan noise dari putaran kipas, fitur ini solusi yang akan membantu.
Display Panel
Panel 120Hz mungkin sudah mulai banyak di temui di notebook gaming kelas medium sekalipun. Tapi, 120Hz plus G-Sync, tak akan anda temukan kecuali di notebook-notebook kelas flagship yang sudah mengikhlaskan efisiensi Nvidia Optimus, seperti Aorus ini. Dengan kemampuan refresh rate tinggi dan G-Sync, Aorus X7 DT V7 bisa dipastikan menjadi surga bagi pengguna yang mencari gaming experience terbaik sebuah panel monitor. Dalam kenyataan di dunia gaming, memang tidak akan memberi benefit selain jenis game-game eSport atau kompetitif. Tapi kerasa juga kok untuk pengalaman browsing yang sering menuntut anda, fast scrolling.
Unit review Aorus X7 DT V7 ini adalah versi dengan panel QHD buatan Auptronics dengan Part number ID AUO1496. Dari nama SKU-nya, yakni B173QTN01.4, bisa dipastikan ia merupakan panel TN. Tak heran ia bisa menawarkan 120Hz dengan respone time hingga 5ms. Yang berbeda dari versi sebelumnya, ini merupakan seri refresh 1.4 yang diklaim tak lagi membawa defect horizontal line. Biar kata ia merupakan panel TN yang tak menawarkan viewing angle sebaik IPS, selama menggunakannya, kami tak pernah menemui masalah berarti untuk poin sudut penglihatan.
Untuk view quality, overall memang belum setajam beberapa panel 17-inch yang ditawarkan pesaing, bahkan cenderung agak wash-out. Untungnya, walau belum menawarkan sRGB 100% seperti versi 4K (optional), optimasi warna yang dilakukan X-Rite Pantone, mampu memberi peningkatan view experience yang signifikan. Bisa jadi salah satu top level choice untuk para profesional. Warna yang tampil juga jadi jauh lebih detail saat profile X rite aktif.
Performance Test
Cukuplah untuk deskripsi spesifikasi dan fitur dari Aorus X7 DT V7 ini. Mari langsung kita uji performa hingga kemampuan cooling system-nya. Untuk melihat apakah throtling yang menjadi momok, mengganggu notebook ini selama kondisi full-load. Kami menguji ketahan sistem pendingin Aorus X7 i7-7820K dalam kondisi hardware berlari di kondisi standar dan kondisi OC. Di bencmark semacam 3D mark yang menduplikasi gambaran komputasi real secara rata-rata, benefit yang ditawarkan saat posisi CPU di Overclock memang cukup menggiurkan.
Tapi, di kala masuk ke jenjang komputasi yang membutuhkan intensifitas kinerja CPU dan GPU, kami menemui performa akhir lebih rendah saat CPU di set 4,3 GHz. Begitupun saat in-game, terutama di game-game yang CPU intensif. Seringnya CPU menyentuh batas atas temperatur, membuat kondisi thermal throttling seringkali melempar CPU ke clockspeed yang jauh lebih rendah. Pastinya, ini berujung pada FPS drop. Lalu bagaimana jika di pakai sebagai mesin gaming intensif?.
Untuk itu, kami melakukan in-game test yang lebih intensif. Ternyata hasilnya sama. Sama-sama kurang stabil dalam menghasilkan frame rate. Sekalipun dalam kondisi default tanpa overclock. Ini memberi kesimpulan, cooling system pada Aorus X7 DT V7 ini belum bisa menaklukan kebuasan i7-7820HK. Kami mencoba semua seting untuk mencari solusi agar in-game berjalan stabil. Akhirnya, kami mendapat sweetspot dengan meng-undervolt CPU dan membatasi multiplier di angka x36. Pertama, Kami mencoba bermain game COD WW II dengan posisi fluktuatif FPS performance. Hasilnya, Temperatur CPU dan GPU masih masuk kategori aman yakni 82 hingga 88°C, dan tidak pernah lebih dari 90°C.
Untuk anda yang masih khawatir, coba tambahkan FPS limiter di angka 60 FPS. Lalu coba aktifkan G-Sync yang menurut kami, sayang aja kalau gak dimanfaatkan. Hasilnya, otomatis temperatur lebih bersahabat lagi. Baik CPU dan GPU, tidak pernah menyentuh angka 80°C. FYI, kami menggunakan setting grafis yang sama dengan pengujian pertama. Overall, Aorus X7 DT V7 masih aman untuk bermain game dalam jangka waktu cukup panjang. Sebaiknya, gunakan juga mode custom speed fan untuk sekedar berjaga-jaga walau anda harus menggunakan headset untuk mengabaikan noise dari kipas.
Kita tahu, tiap game berbeda dalam penggunaan hardware. Pengujian dengan COD WW2 di atas bisa sama sekali berbeda saat di pakai pada komputasi gaming yang berbeda.
Power & Battery Management
Notebook dengan GTX 1080, sejauh yang kami tahu, biasanya dibekali power brick 330 Watt. Tapi Aorus X7 DT V7, hanya dibekali 265 Watt. Aslinya, daya yang tersedia hanya 255 Watt, sebab yang 10 Watt di dedikasikan untuk USB Charging. Gigabyte terlihat sekali cukup jeli memantau kebutuhan maksimal notebook ini. Saat proses rendering kelas enthusiast, ia mengkonsumsi daya sekitar 110 Watt. Lalu selama gaming dan benchmarking, ia mengkonsumsi daya 190 hingga 260 Watt. Selain itu, nampaknya Gigabyte ingin memberi nilai handling lebih dengan menghadirkan ukuran power brick yang lebih compact.
Kapasitas battery ekstra besar mencapai 94.24 Wh, cukup membuat laptop ini bertahan dalam posisi idle tanpa adapter hingga 4 jam 21 menit. FYI, posisi idle terlihat mengkonsumsi daya 28 Watt. Dalam kondisi bekerja aktif menjalankan chrome yang intensif, ia mengkonsumsi daya sekitar 45 Watt dan mampu bertahan 2 Jam 15 menit. Untuk gaming dengan Game boost Nvidia yang melimit FPS di 20 FPS, ia mengkonsumsi 88 Watt, dan mampu bertahan selama 1 jam 2 menit. Semua di jalankan dalam preset battery balance resolusi QHD, dan gaming di resolusi 1080p.
Kesimpulan – Kekuatan Monster Yang Terbelenggu
Dimensi yang masuk kategori compact dibanding kompetitor yang menawarkan spesifikasi sejenis, belum di sikapi Gigabyte dengan mengkonfigurasi ulang sistem pendingin dengan lebih maksimal. Tapi untuk anda yang terlanjur jatuh cinta pada laptop gaming 17-inch berdesain atraktif ini, dan membutuhkan durasi game yang panjang pada Aorus X7 DT V7 ini, bisa melakukan konfigurasi manual seperti yang kami bahas pada segmen performance test. Ya, be wise juga sih. Mengingat ia punya bargain di sisi handling. Chassis yang cukup extreme dari sisi ketebalan, adalah pay-off yang akan anda dapatkan. Walau, untuk sebagian besar orang, chassis 17 inch Aorus X7 DT V7 tetap kurang ramah untuk komputasi tinggi nomaden.
Satu hal lagi, resolusi QHD pada bentang 17-inch ini akan sangat nyaman bagi para profesional. Fitur berlimpah termasuk per-key RGB Keyboard, DAC Audio, Panel 120 Hz 5ms, G-Sync dan ThunderBolt 3, membuat produk ini semakin spesial. Dengan harga mulai dari 39, 999 juta rupiah, apakah ia cukup worth to buy, terutama bagi “Why Not Community”. Atau mungkin anda punya pendapat lain? Silakan tulis komen anda di kolom komentar ya ..