Kita masih harus menunggu lebih lama sampai kerjasama Intel dan AMD hadir dalam bentuk perangkat laptop, yang konon katanya akan membantu laptop tipis dan ringan dengan sistem kartu grafis yang terintegrasi langsung di badan CPU. Namun sementara ini CPU Intel dengan paduan kartu grafis macam NVidia GeForce MX150 – seperti yang terlihat di ASUS Zenbook 13 UX331 – masih jadi pilihan rasional, terutama jika kita berbicara tentang portabilitas perangkat.
Setelah Acer dengan Swift 7 mengkalim diri sebagai laptop tertipis yang pernah dibuat, ASUS kini menyodorkan klaim serupa dengan produknya: ASUS ZenBook 13 UX331. Di perangkat inilah tertanam GeForce MX150 yang dihadirkan bareng dengan prosesor Intel Core i5-8250. Kombinasi macam itu rasanya lebih sah disebut sebagai laptop dengan spek kelas menengah.
Siap dibawa kemana saja
ASUS mendesain Zenbook 13 UX331 sebagai perangkat yang mudah dibawa kemana saja. Portabilitas tinggi yang diusung memberi angka ketebalan sekitar 1,2 cm dengan bobot keseluruhan sekitar 1,13 kilogram. Angka yang keren! Sebab dengan begitu pengguna tidak akan keberatan untuk membawa perangkat itu kemana saja.
Desain perangkat laptop yang kompak bukan hanya nilai utama. Ada layar dengan teknologi NanoEdge yang membuatnya terlihat lebih kompak dibanding kebanyakan laptop 13-inch. Sebagai info tambahan, perangkat ini pertama kali diumumkan di ajang CES 2018, dan baru saja dirilis 13 Februari silam. Jadilah kita temukan anak baru dengan spek perangkat paling gres.
Pernyataan kuat dari segi Desain dan Layar
Dari segi desain, Zenbook 13 UX331 memberi pernyataan kuat dan penuh gaya. Profil desainnya terlihat sangat berkelas, di mana pengguna disodorkan dua opsi warna perangkat yang membuatnya terlihat mewah di kelasnya.
- Yang pertama adalah warna klasik Slate Grey
- Yang kedua adalah Royal Blue dengan tampilan coating mirip kristal mewah. Tampilan ini dibuat menggunakan teknologi nano tingkat tinggi yang dikerjakan berdasarkan proses litografi.
Lalu yang juga menyenangkan adalah kedua opsi warna perangkat laptop itu dipoles dengan finish khas Zen yang identik dengan gaya spun-metal.
Dari atas bidang layar, Zenbook 13 memiliki layar sentuh Full HD dengan teknologi NanoEdge. Layar macam ini memiliki bezel tipis sekitar 6.86mm. Rasio screen-to-bodynya juga sangat impresif, mencapai sekitar 80% . Para penyuka bezel tipis – atau setidaknya mereka yang memedulikan tampilan – bakal tidak merasa terganggu dengan batas tepi layar ketika memakai laptop itu untuk mengerjakan pekerjaan harian.
Bingkai layar sebesar 13.3-inch hadir dengan desain ultra-compact, yang menjadikannya terlihat lebih kecil dibanding model laptop dengan ukuran layar yang sama. Teknologi wide-view 178 derajatmemastikan bahwa kualitas gambar tidak terdegradasi ketika layar digunakan untuk melihat objek dari sudut ekstrim.
Kemampuannya di atas kertas
Hadir dengan prosesor Intel generasi ke-8, yakni Core i5-8250U, RAM sebesar 8GB, serta sebuah SSD berkapasitas 256GB, Zenbook 13 terbaru seharusnya tidak akan merasa kesulitan ketika diajak untuk mengerjakan berbagai macam task harian. Setidaknya di atas kertas, perangkat itu bisa membantu mengerjakan lebih banyak pekerjaan yang membutuhkan sumber daya cukup, seperti video editing – meski kami sendiri yakin terbatas pada pengerjaan berkas video yang tidak berat-berat amat.
Sebuah baterai 50-watt yang ditanamkan di dalamnya seharusnya memberi kesempatan bagi pengguna untuk memanfaatkan perangkat laptop itu selama seharian. Tetapi sekali lagi, itu hanya hitung-hitungan di atas kertas.
Perangkat ini belum masuk ke Indonesia, namun di pasar luar, ASUS Zenbook 13 UX331 dijual $999 atau sekitar 13-jutaan rupiah bila nilainya dikonversi. Cukup menyenangkan.