Pembukaan, Spesifikasi, Desain, Dimensi, Layar
Pembukaan
Laptop ini adalah Acer Swift 1 SF114-33. Setelah biasanya kami mereview seri Swift 3, kali ini kami berkesempatan untuk mereview seri Swift 1. Dibalik posisinya sebagai laptop termurah dari seri Swift, ternyata laptop ini menyimpan banyak kejutan. Apa saja itu? Kita mulai dulu dari spesifikasinya.
Spesifikasi
Desain
Secara desain, Acer Swift 1 ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan Swift 3, Swift 3 Air, maupun Swift 3X yang terakhir kami hands-on. Engselnya terletak di sisi kiri dan sisi kanan, bukan di tengah lagi. Selain itu di area sekitar bezelnya juga tidak ditemui lubang exhaust, hal ini dikarenakan laptop ini tidak menggunakan fan sebagai sistem pendinginnya alias fan-less. Untuk materialnya sendiri, laptop ini menggunakan bahan dari aluminium sehingga memberikan kesan yang sangat premium. Sayangnya layar pada laptop ini tidak dapat dibuka dengan satu tangan.
Beralih ke bagian layar, layarnya yang berukuran 14 Inch ini dikelilingi oleh bezel kiri, kanan yang sangat tipis dan bezel bagian atas dan bawah yang lumayan tebal. Walaupun demikian, berkat bezel kiri dan kanannya yang tipis membuat screen-to-body ratio laptop ini cukup besar, mencapai 83%. Dikarenakan screen-to-body rationya yang cukup besar ini membuat laptop berlayar 14inch ini cukup mungil. Di bezel bagian atas, hanya terdapat sebuah webcam yang di sisi kiri dan kanannya terdapat dua microphone. Di bezel bagian bawah, hanya terdapat logo Acer berwarna krom. Beralih ke area palmrestnya, hanya terdapat fingerprint reader di area kanan dan sebuah stiker yang menjadi highlight dari laptop ini.
Dimensi
Untuk dimensinya sendiri, Swift 1 ini memiliki dimensi yang sangat compact. Dengan lebar 32.3cm, panjangnya hanya 21.8cm, dan ketebalannya kurang dari 1.5cm, tepatnya hanya 1.4cm. Dengan dimensi secompact itu, laptop ini memiliki bobot yang hanya 1.3kg saja! Walaupun bobotnya kurang dari 1.5kg, tapi berkat penggunaan material aluminium membuat build quality laptop ini tetap solid dan tetap nyaman ditenteng kemana-mana.
Layar
Di sektor layar, Swift 1 sudah menggunakan layar berukuran 14-inch beresolusi FullHD 1080p dengan refresh rate 60Hz berlapisan anti-glare. Layar pada laptop ini menggunakan panel IPS dari Innolux dengan color gamut 63% sRGB, 45% NTSC dan 47% AdobeRGB. Dengan color gamut seperti itu, maka laptop ini kurang cocok untuk mengerjakan segala macam tugas yang berbau content creation. Solusinya adalah dengan menyambungkan monitor kelas profesional ke laptop ini agar hasilnya lebih maksimal.
Keyboard, Touchpad, Webcam, Baterai, I/O Port
Keyboard
Keyboard pada laptop ini masih sama dengan keyboard yang terdapat pada seri Swift lainnya, dengan desain chiclet dan tombol page up dan page down yang terletak berdekatan dengan tombol panahnya dan tombol power yang menyatu pada area keyboard, sebenarnya kami tidak ada masalah sama sekali dengan desain keyboardnya tapi yang kami sayangkan adalah peletakan tombol power yang menyatu dengan area keyboard sehingga rawan tertekan saat ingin menekan tombol delete yang bersebelahan dengan tombol power. Untuk desainnya sendiri keyboardnya berwarna hitam dengan font berwarna putih dan tanpa backlit. Sebenarnya ada SKU lainnya yang menggunakan backlit berwarna putih
Untuk experiencenya sendiri memiliki feel yang agak cetek ketika ditekan sehingga kurang nyaman saat digunakan mengetik, ya walaupun ini sifatnya subjektif ada yang suka, ada yang kurang suka. Selain itu tombol-tombolnya memiliki jarak yang cukup lapang satu sama lain.
Touchpad
Touchpadnya terletak persis di bawah tombol spasi, sehingga ketika menggunakan keyboard tangan kami jarang mengenai area touchpadnya. Sedangkan untuk ukurannya touchpad ini cukup besar tanpa dedicated button dan permukaannya cukup licin sehingga nyaman untuk digunakan walaupun tanpa mouse.
Webcam
Webcam yang terdapat pada laptop ini mempunyai spesifikasi tergolong standar. Webcam yang diapit oleh dua microphone ini memiliki resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate mentok di 30 fps.
Untuk hasilnya webcamnya lumayan bagus dengan pencahayaan yang cukup, sayangnya detailnya biasa-biasa saja seperti webcam pada umumnya.
Baterai
Laptop ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 48Wh, kapasitasnya terdengar kecil tapi kami memaklumi hal tersebut dikarenakan ruang pada laptop sekecil ini juga terbatas sehingga membatasi kapasitas baterai yang muat dimasuki pada laptop ini. Acer menjanjikan daya tahan baterai pada laptop ini mencapai 16 jam, benarkah demikian? Untuk menguji ketahanan baterainya kami menggunakan software PCMark 10 Modern Office dengan power saving menyala, wifi dan backlit keyboard dimatikan dan brightness diatur ke level yang paling rendah. Dengan pengujian yang kami sebutkan tadi laptop ini mampu bertahan selama 16jam 42menit. Kami juga sempat menguji daya tahan baterainya dengan menggunakan software yang sama, tapi dengan brightness di 50% dan wifi dinyalakan, hasilnya? Laptop ini mampu bertahan selama 13 jam 43 menit.
Selain itu laptop ini juga sudah mendukung fitur fast charging, sehingga jika kalian sedang buru-buru ingin pergi kalian tidak perlu menunggu lama untuk mengisi baterai laptop ini agar penuh.
I/O Port
I/O Port yang terdapat pada laptop ini lumayan lengkap untuk ukuran laptop entry-level, secara berurutan di sebelah kiri ada port adapter DC-in, HDMI, USB 3.2 Type-A dengan dukungan power-off USB charging, dan USB Type-C tanpa dukungan Thunderbolt.
Lanjut ke sebelah kanan, ada Kensington lock, LED indikator, USB 3.2 Type-A, dan combo audio port. Sayangnya kami tidak menemukan SD Card reader pada laptop ini sehingga bagi kalian yang sering menggunakan port tersebut untuk memindahkan file, kami sarankan untuk menggunakan SD card reader eksternal.
Storage, Upgradability, Audio, Software, Suhu
Storage
Di sektor storage, walaupun laptop ini adalah laptop termurah dari lineup Swift, tapi Acer sudah membekali laptop ini dengan storage SSD M.2 NVMe dari WDC berkapasitas 256GB. Walaupun kapasitasnya tergolong kecil, tapi kecepatan baca-tulisnya cukup lumayan untuk ukuran laptop murah, hasil pengujiannya dapat kalian lihat pada chart berikut.
Upgradability
Di bagian dalam, laptop ini hanya memiliki opsi upgrade berupa sebuah slot SSD M.2 NVMe yang sudah terisi dengan SSD berkapasitas 256GB. Sedangkan untuk slot RAMnya tidak ditemukan, ini dikarenakan RAMnya sudah tersolder di 8GB. Lucunya disini kami menemukan sebuah tempat baut untuk satu buah lagi SSD M.2 NVMe, tapi sepertinya urung dilakukan oleh Acer.
Audio
Di sektor audio laptop ini hanya mengandalkan dua buah speaker yang terletak di bagian bawah tanpa adanya software tuning audio. Untuk output speakernya walaupun tanpa dukungan software tuning audio, speaker pada laptop ini memiliki suara yang cukup baik. Bass dan treblenya cukup balance sehingga tidak saling menutupi satu sama lain. Cukup enjoyable lah.
Software
Di bagian software, Acer menyematkan Care Center pada laptop ini. Software tersebut berguna untuk hardware diagnostic, recovery OS, hingga cek serial number pada laptop ini. Untuk power option pada laptop ini kami menyarankan menggunakan preset yang diberikan dari windows.
Selain Acer Care Center, Acer juga menyematkan beberapa software pendukung lain seperti Acer Jumpstart, Acer Document, dan Acer Collection S.
Suhu
Di sektor desain tadi kami sempat menyebutkan kalau laptop ini tidak memiliki lubang exhaust untuk mengeluarkan udara panas dari dalam laptop ini, hal ini dikarenakan laptop ini memiliki sistem pendingin fan-less, tidak menggunakan kipas, alias passive cooling yang hanya mengandalkan sebuah heatpipe tembaga yang cukup besar. Walaupun tidak menggunakan kipas atau fan, tapi sistem pendingin pada laptop ini harus diapresiasi. Hal ini dikarenakan suhu yang dihasilkan oleh laptop ini tergolong sangat adem, yaitu rata-rata hanya di 60 derajat celcius, tanpa menghasilkan titik panas di area keyboardnya.
Hasil tersebut kami dapatkan dengan melakukan uji stress test dengan menggunakan AIDA64 selama 17 menit, di ruangan berAC dengan suhu 24 derajat celcius.
Performa, Kesimpulan
Performa
Dengan ditenagai oleh CPU Intel Pentium Silver N5030 berkonfigurasi 4-core 4-threads yang berjalan di 1.1Ghz dengan TurboBoost speed hingga 3.7Ghz, membuat kami tidak menaruh ekspektasi performa yang tinggi pada laptop inil. Apalagi laptop ini hanya mengandalkan sistem pendingin passive cooling. Dan benar saja, saat kami uji dengan menggunakan software Cinebench R15, CPU pada laptop ini hanya mampu mencatat skor multicore di 220CB dengan skor singlecorenya di 80CB. Selain itu kami juga sempat menguji dengan software pengujian x264 FHD Benchmark untuk menjalankan simulasi encoding, dan hasilnya pun sama dengan ekpektasi kami, CPUnya mampu menuntaskan simulasi encoding tersebut dalam waktu 5 menit 12 detik.
Untuk GPUnya, laptop ini hanya mengandalkan IGP Intel UHD Graphics 605, dan ya, IGP yang terdapat pada laptop ini kurang mampu menjalankan game yang bahkan cukup ringan untuk ukuran tahun 2020 seperti misalnya DOTA 2. Hal tersebut dikarenakan kami sempat menguji game tersebut dengan preset rata kiri dan di resolusi FullHD maupun HD 720, hasilnya IGP yang terdapat pada laptop ini hanya mampu menampilkan FPS rata-rata yang jauh dibawah angka 30 FPS sehingga kurang nyaman apabila kalian ingin memainkan game eSport maupun AAA di laptop ini. Yah memang laptop ini tidak ditargetkan untuk kalangan gamer.
Kesimpulan
Walaupun diposisikan sebagai seri terendah dari seri Swift, tapi Acer tetap memberikan yang terbaik pada laptop ini. Sebut saja seperti daya tahan baterai yang juara, build quality yang sangat mantap, webcam yang cukup baik, dan bobot yang sangat ringan. Dengan banderol harga Rp.5.999.000, Acer menargetkan laptop ini untuk para mahasiswa / pekerja yang sering bepergian. Pekerja yang kami maksud adalah pekerja yang sering membuka file-file microsoft Office, browsing, hingga video conference. Hal ini bisa dilihat dari daya tahan baterainya yang sangat mantap, sehingga bagi kalian yang sering bepergian untuk kerja dengan membawa laptop maka tidak perlu pusing-pusing mencari tempat yang ada stop kontak untuk mengisi baterai laptop ini. Tidak hanya itu, Acer juga membundling laptop ini dengan productivity package berupa Microsoft Office Home and Student 2019 senilai Rp 1.799.000 yang bisa digunakan seumur hidup.
Kalau bicara soal kekurangannya, laptop ini memiliki performa yang standar-standar saja, hanya cukup mampu untuk digunakan bekerja, selain itu juga RAMnya tidak dapat diupgrade lagi alias sudah mentok di 8GB.
Editor: DayuAkbar
yang ram 8gb harganya 6jt bro di pasaran apa gimana ?