Review Acer Nitro 5 (AN515-43-R1BL)
Acer Nitro 5 memang terkenal dengan laptop gaming yang unggulkan price to performance. Punya banyak SKU, kali ini Nitro 5 yang kami review pake CPU AMD Ryzen 5 3550H dengan GPU bawaan Radeon Vega 8 Graphics. Tapi gak cuma itu, GPU-nya masih ditambah dengan seri Radeon RX 560X series yang lebih powerful. Kombinasi ini jelas bikin ngiler buat kalian yang pengen dapetin performa gaming tapi dengan harga yang gak bikin kantong bolong. Terus gimana fitur lainnya. Makanya simak terus video ini ya.
Spesifikasi
Seperti yang tadi kami sebutkan kalo Acer Nitro 5 punya banyak SKU. Nah biar gak bingung, kali ini SKU yang kami bahas punya seri lengkap AN515-43-R1BL. Untuk spesifikasi-nya bisa dilihat di tabel berikut ini.
Overview
Bagi kamu yang pernah melihat review Nitro 5 sebelumnya, pasti tidak asing dengan tampilan Nitro 5 ini. Desainnya emang masih sedikit terkesan gitu2 aja, mirip dengan generasi sebelumnya. Bagian covernya punya permukaan dengan lapisan dengan finishing carbon fiber yang kesat. Tapi pinggir kiri dan kanan di kasih motif yang beda. Di tengahnya dikasih logo Predator yang gak senyawa dengan body dan ujung-ujungnya cukup tajem, jadi hati-hati ya, kadang suka nyangkut kalo pas dimasukin ke dalem tas. Ciri khas kombinasi warna hitam dan sedikit merah masih disematkan di Nitro 5 ini terutama sisi-sisi tombol keyboard, sama pinggiran touchpad. Warna tema ini jadi makin pas sama penggunaan AMD Radeon yang juga punya jati diri warna merah. Kami jadi merasa cocok, harusnya nitro ini dibuat khusus dengan CPU AMD aja kali yak.
Dimensi
Tidak berbeda dengan SKU sebelumnya, dimensi serta ketebalannya mirip. Panjangnya 390mm, lebar 266 mm. Dan ketebalannya 26.8 mm. Buat laptop standar dimensi ini emang gak ringkas, tapi buat laptop gaming ya masih terbilang gak besar dan gak tipis juga. Beratnya 2,2 kilo, seperti laptop gaming pada umumnya. Bodi bawahnya tidak ikut terangkat saat kami buka layar menggunakan satu tangan ini juga point plus buat kami.
Layar
Karena punya harga murah, layar jadi salah satu fitur yang mesti dikorbankan. Eh tapi bukan berarti jelek ya. Maksudnya, biar harganya murah, panel yang dikasih, punya spek yang gak terlalu wah. Tapi tetap aja udah IPS lho. Pake panel bikinan LG Philips dengan kode LP156WF6-SPK6, layar ini hanya memiliki tingkat kecerahan 289 cd/m2, sRGB 54%, dan NTSC 60% . Untuk delta E-nya berada pada angka 4.9 dan mengalami peningkatan menjadi 3.8 jika dilakukan kalibrasi. Untuk layar sih udah pas di kelasnya, tapi boleh lah ngarep kedepannya nitro 5 dengan layar yang punya color gamut tinggi.
Keyboard
Tombol keyboard memiliki backlight berwarna merah yang cukup terang. Punya empat tingkat kecerahan yang diatur dengan menekan tombol Fn+F9 dan Fn+F10. Keyboard versi chiclet ini memiliki key yang cukup tactile tapi di harganya, sudah cukup memuaskan. Tiap tombol diberi jarak yang cukup renggang, kecuali area numpad serta tombol bagian atas yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil dan lebih rapat. Gak punya tombol macro, tapi ada tombol untuk aktifin Nitro Sense di area numpad dan juga tombol Power di ujung kanan atas.
Touchpad
Touchpad-nya standar aja. Gak ada tombol fisik untuk klik kiri dan kanan. Tapi biar gak terlalu monoton, di pinggirannya dikasih lis warna merah. Jika fungsi klik kiri dan kanan pada bagian ujung2nya ditekan, landasannya agak kedalam. Tapi jika sudah terbiasa, hal ini sih bukan masalah yang penting. Tapi ya lagi-lagi hal ini bisa digantikan dengan mouse. Oiya, gak ketinggalan sudah support multi gesture sampai empat jari.
Audio
Audionya sudah pakai fitur Acer TrueHarmony yang nyediain preset dan pengaturan equalizer secara manual. Fitur ini ada di software Nitro Sense. Fitur ini lumayan keren, karena saat kami ubah presetnya, terdengar jelas perbedaannya. Padahal hanya menggunakan speaker internal aja. Pas diatur ke volume maksimal, suaranya kencang tapi ga pecah. Kombinasi treble dan bass-nya juga pas, gak ada yang terlalu dominan. Dan jika ingin mendapatkan kenikmatan yang lebih lagi, disarankan untuk menggunakan headset atau earphone.
Baterai
Dibekali baterai dengan kapasitas 48 watt hour, Nitro 5 mampu bertahan hingga 4 jam 7 menit. Daya tahan baterai ini kurang lebih sama dengan Nitro 5 seri Intel yang memakan waktu 4 jam 9 menit. Hasil ini didapat melalui pengujian dengan aplikasi PCMark 8 Home Conventional dengan mode Power Saver menyala dan brightness minimum. Daya tahan ini berada di atas rata-rata untuk notebook gaming yang biasanya berada di kisaran 2 sampai 3 jam. Jadi jika sekedar browsing atau nonton video aja, daya tahan baterai bisa 5 jam keatas. mantap.
Storage
Biar gk terlalu mahal, Nitro 5 ini cuma ngasih satu storage. Tapi tunggu dulu, biar cuma satu, tapi yang dipake SSD lho, bukan HDD. Udah gitu kapasitasnya lumayan gede 512 GB. Dan yang lebih mantap, SSD yang dipake tuh tipe PCI-e 3.0 x4 yang kencang. Dari benchmark yang kami jalankan, kecepatan bacanya kenceng banget, sampe 3396.6 MB/s. Meski kecepatan tulisnya jauh di bawah ekspektasi kami yaitu 539.5 MB/s. Sedikit aneh sih performa baca dan tulisnya terlalu jomplang. Tapi gpp, karena tetap masih lebih kencang dibanding HDD.
I/O Port
Sebagai laptop gaming entry level, pilihan konektivitasnya terbilang standar. Jadi jangan harap ada Thunderbolt ya. Untuk di sisi kiri ada kensington lock, satu port LAN dengan kecepatan gigabit, HDMI, USB Type-C, dan dua USB3.1 Type A Gen 1. Untuk sisi kanan, cuma ada USB2.0 yang cocok buat pasang mouse. Ada juga jack audio, sama led indikator buat baterai sama power. Yang agak sedikit mengganjal adalah jack DC-in yang posisinya terlalu ke tengah. Ini dikarenakan di bagian pinggirnya ada airhole buat udara panas.
Software
Sebagai laptop gaming, gak lengkap kayaknya kalo gak ditambahin software pendukung buat optimalin performa. Nah, Nitro 5 ini udah nyediain namanya Nitro Sense. Cara ngejalaninnya bisa lewat aplikasi, bisa juga langsung tekan tombolnya di area numpad. Didalamnya ada informasi seputar hardware sampai fan. Tersedia juga pilihan buat mengatur putaran fan. Ada pilihan Auto, Max, sama Custom. Disini juga bisa ngaktifin fitur CoolBoost. Ada juga pengaturan untuk performance pada software ini, jadi kita diberi kebebasan untuk custom performance pada laptop kita.
Upgradability
Sayang seri ini gak kasih access door di bagian bawah seperti pad Nitro 5 sebelumnya. Dengan access door, upgrade komponen gak perlu sampe bongkar seluruh cover bawah, cukup acces door-nya aja. Tapi gpp deh, karena Nitro 5 ini ngasih slot upgrade yang melimpah. Kalian bisa upgrade RAM sampe maksimal 32 GB dengan adanya dua slot DDR4. Untuk SSD juga ada dua slot M.2 yang masing-masing terdiri dari satu M.2 SATA dan satu M.2 PCIe.NVMe. Dan gak ketinggalan masih ada satu ruang buat HDD 2,5 inci.
Suhu
Masih ada yang bilang AMD panas? NORAKK tu pasti. Kami melakukan pengujian suhu dengan melakukan stress test dari AIDA64. Selama 15 menit, suhu maximum CPU terpantau stabil di 68 sampai 71 derajat celcius. Ini kami lakukan dengan memaksimalkan putaran fan dan juga mengaktifkan Coolboost. Ini kamu lakukan di ruangan tanpa AC. Sistem pendingin bagian dalam laptop ini memiliki dua fan yang terhubung dengan tiga heatpipe ke GPU.
Performa
Melanjutkan hasil stress test di AIDA64, Ryzen 5 3350H yang dipakai Nitro 5 ini mantap banget. Kenapa? Karena selama pengujian ini, clock berjalan stabil di 3,2 GHz. Angka ini gak berubah selama pengujian stress test 15 menit. Dan seperti yang disebut sebelumnya, suhunya juga hanya di kisaran 68 sampai 71 derajat saja. Mantap deh, jadi performa kencang dan stabil, begitu juga suhunya.
Dan untuk performa secara umum, Nitro 5 ini masih bisa diandalkan untuk menjalankan aplikasi penyunting gambar, video, sampai rendering. Sedangkan untuk gaming, game triple A berjalan mulus pada pengaturan Medium ke bawah. Untuk diatas itu memang masih bisa, tapi kisaran rata-rata fps-nya ada di angka 40-an kebawah. jika mau disandingkan, performanya gak selisih jauh sama GeForce GTX 1050. Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat pada chart berikut.
Kesimpulan
Ungkapan Nitro 5 is back kayaknya cocok banget buat laptop ini. Hadir dengan SKU AMD Ryzen yang lebih hemat daya, performanya juga makin cakep dan menarik. Untuk performa, laptop ini cocok buat kalian yang pengen punya laptop bisa buat kuliah, buat kerja, tapi gak ketinggalan buat nge-game. Buat profesional editor sih kurang ya, karena layarnya kurang maksimal untuk kebutuhan tersebut.
Terus berapa harganya? Jika kalian menebak sekitar belasan juta, ternyata salah. laptop ini ternyata dibanderol dengan harga 10.9 juta. Mantap kan. Harga ini emang bikin ngiler.
Jadi kalo diambil kesimpulan, beberapa hal yang kami suka dari laptop ini yaitu performanya yang stabil di atas base clock dan suhunya gak tinggi-tinggi amat. Untuk performance CPUnya sendiri bisa kami bilang bisa menyaingi performance ryzen 7. Pilihan upgrade-nya juga melimpah. Selain itu, kami juga suka sama audio-nya yang terasa mantap untuk sekelas laptop gaming entry level. Terus ada software Nitro Sense yang ngebantu banget buat atur fan, performa, audio, sama backlit keyboard. Dan sudah pasti harganya. Terbilang murah dikelasnya.
Sedangkan yang kami kurang suka adalah RAM-nya yang cuma ngasih single channel. Jadi kalo mau dual channel ya mesti upgrade, apalagi ini Ryzen yang optimal kalo pake dual channel, ditambah lagi jika kita pakai IGP nya untuk bermain game pada baterai. Performanya akan optimal sekali dan juga hemat daya. Terakhir, posisi port DC-in sedikit mengganggu karena terlalu ke tengah.
Itu logo predatornya bisa dicopot ga sih?