Hari kelima akan menjadi hari yang cukup buruk untuk tuan rumah yang sudah berjuang mati-matian, namun tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Sulit mendeskripsikan performa Vici Gaming saat melawan Team Secret dimana kedua tim sama-sama terpojok, namun Vici Gaming memutuskan untuk mundur karena faktor lelah atau misplay ketika melawan Team Secret. Team Secret sendiri mendominasi kedua game yang berakhir dengan sangat singkat.
The unyielding assault of Team Secret proved too great for Vici Gaming. The Lower Bracket series ends 2-0 and leaves Vici Gaming with no path forward but a swift elimination from the tournament. #dota2 #TI9 pic.twitter.com/QtF4kobfA8
— The International (@dota2ti) August 24, 2019
Berakhirlah perjalanan Vici Gaming di DPC 2018-2019 yang padahal terlihat lebih menjanjikan dari PSG.LGD sepanjang musim namun berakhir dibawahnya di TI9 dan juga menjadikan seluruh tumpuan harapan fans Dota di Cina mengarah ke LGD semua.
Bagaikan mengikuti skenario, cerita upper bracket tahun ini terus mengulang sejarah dan meski berbeda panggung tapi OG kembali bertemu PSG.LGD di final upper bracket. Dengan agenda yang seperti tahun sebelumnya OG menjadi salah satu tim yang lebih mengutamakan play for fun langsung kehilangan game pertamanya lagi seperti lawan EG di match sebelumnya.
OG's reign of the Upper Bracket remains unchecked as they dismantle the heroic efforts put forth by PSG.LGD and end the series 2-1. OG now awaits the final challenger to come forth and meet them in the Grand Final. #dota #TI9 pic.twitter.com/ywrxNiBsxU
— The International (@dota2ti) August 24, 2019
OG yang memang hobi membuat permainan beresiko kini berbuah dengan Ana dan Topson yang merajalela dengan cepat di game kedua yang dalam 22 menit sudah membuat kedudukan match menjadi seimbang. Mencapai penentuan LGD sempat lebih unggul duluan yang langsung diputar balik OG pada menit ke-25 yang terus menekan LGD hingga titik penghabisan.
Sempurnalah sudah kejadian yang serupa dengan TI8 dimana OG menang atas PSG.LGD lagi 2-1 di final upper bracket dan menjadi tim pertama yang amankan slot ke grand final yang berarti semakin dekatnya tim ini berpotensi ukir rekor menjadi tim pertama yang juara TI dua kali dan bahkan berturut-turut.
Secret's run through the Lower Bracket is snuffed out with their 2-0 loss to Team Liquid. They now must bow out of the race as their elimination from the tournament gives way to only three teams left vying for the ultimate prize. #dota #TI9 pic.twitter.com/96gKZsai4H
— The International (@dota2ti) August 24, 2019
Dengan hari sebelumnya Team Liquid yang harus bermain dua kali, kini Team Secret yang mendapat gilirannya dan menghadapi rival satu regionnya ini. Mungkin karena ketagihan dengan match sebelumnya berhasil menang dengan bawa core Io, Nisha kembali mengulangnya tapi Liquid mempunyai jawabannya yang membuat Secret harus telan kekalahan dengan cepat pada game pertama.
Game kedua, w33 sebagai member terbaru Liquid menunjukkan dirinya pantas sebagai midlaner yang bermain sebagai Alchemist sangat ampuh yang dalam 15 menit kedepan menjadi jalan buntu untuk Team Secret hingga akhir game. Ending ini cukup ironis untuk Team Secret yang tiga kali berturut-turut selalu gugur di TI gara-gara Team Liquid yang padahal Secret menjadi tim nomor satu di DPC dan hanya mendapat peringkat empat di TI9 yang juga sekali lagi gagal dapat gelar meski selalu solid dari tahun ke tahun.
Tersisa sehari lagi pada The International 2019 yang menjadi puncak dari segalanya untuk ketiga tim yang tersisa di bracket dimana LGD harus melalui jalan panjang lagi untuk kesempatan bawa nama besar DOTA Cina dengan hadapi Team Liquid dahulu untuk perebutkan slot terakhir ke grand final.
Tahun ini Valve ternyata membuat bocoran sedikit berbeda dengan tahun lalu langsung reveal dua hero sekaligus meski saat itu Mars cuman nama tanpa penampakan jelas di TI8. Dengan kemarin sudah dikuak hero baru, Snapfire, ternyata hari kelima menghadirkan hero di keluarga Spirit yaitu Void Spirit yang menjadi spirit keempat setelah Ember Spirit, Storm Spirit, dan Earth Spirit.
Editor : Salman “mmonrz”