Popularitas game PUBG Mobile mulai menuai dampak negatif. Setelah menjadi kontroversi karena disebut-sebut sebagai salah satu inspirasi penembakan di Selandia Baru walaupun akhirnya tidak terbukti, game tersebut juga membuat banyak pemainnya kecanduan hingga tidak kenal waktu.
Salah satunya adalah di India. Pemerintah India bahkan mengecam dan mengancam akan memblokir PUBG Mobile karena terlalu adiktif. Namun, Tencent selaku pengembang dan pemilik PUBG Mobile mencoba mengatasi hal tersebut dengan menghadirkan fitur untuk membatasi waktu bermain.
Fitur pembatas tersebut membuat para pemain hanya dapat bermain PUBG Mobile maksimal hingga enam jam saja setiap harinya. Jika pemain telah mencapai batas waktu tersebut, ia baru bisa kembali bermain di hari berikutnya.
Fitur ini telah mulai diuji coba secara terbatas di India sejak tanggal 21 Maret 2019 silam. Terkait fitur ini, pihak Tencent menyatakan bahwa mereka menginginkan agar PUBG Mobile dapat dimainkan oleh para penggunanya secara bertanggung jawab. Pembatasan waktu bermain ini juga dapat mengurangi efek adiksi, terutama bagi para pemain yang masih di bawah umur.
Di Indonesia sendiri, belakangan ini muncul usulan untuk mengharamkan game dengan genre battle royale ini. Sejumlah masyarakat menyatakan bahwa PUBG Mobile mengandung unsur radikalisme yang bisa membahayakan.
Terlepas dari game apapun yang dimainkan. Akal sehat memang sangat diperlukan untuk menghindari adiksi serta terpengaruhnya pikiran yang bisa berakibat buruk. Dengan pengendalian diri, pembatasan, serta mengutamakan akal sehat, game apapun seharusnya tidak akan berdampak buruk.