Lenovo memiliki SKU yang beragam pada salah satu seri laptopnya yaitu Ideapad 330. Dan kali ini Pemmzchannel berkesempatan mencoba salah satu SKU terbarunya yang memiliki seri lengkap Lenovo Ideapad 330 15ICH. Menariknya meski seri Ideapad bukan ditujukan untuk gamer, Ideapad 330 yang kami uji ini menggunakan spesifikasi laptop gaming entry level. Ini bisa dilihat dari penggunaan chip grafis NVIDIA GeForce GTX 1050 serta prosesor Intel Core i5 8300H.
Spesifikasi
Lenovo ideapad 330 yang kami review kali ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Dimensi
Ideapad 330 tampil dengan desain minimalis. Ini terlihat dari cover yang menggunakan bahan polymer doff dengan tampilan polos tanpa motif atau hiasan apapun, kecuali tulisan Lenovo di sudut atas. Hadir dalam lima pilihan warna, unit yang kami review berwarna Onyx Black makin menegaskan tampilannya yang sederhana dan elegan.
Dengan ukuran panjang 378 mm dan lebar 260 mm, laptop ini terlihat lebar. Ini dikarenakan layar yang digunakan berukuran 15,6 inci dengan bezel yang tidak tipis. Selain itu, penggunaan keyboard yang menyertakan area numpad membuat dimensinya menjadi lebih luas. Meski lebar, laptop ini terbilang tipis dengan ketebalan hanya 22,9 mm. Dari sisi bobot, beratnya yang sekitar 2,2 kg, bisa dibilang tidak cukup ringan namun masih cukup nyaman saat dibawa-bawa atau dimasukkan dalam tas.
Layar
Dengan ukuran layar 15,6 inci, laptop ini memiliki resolusi full HD (1920 x 1080 pixels). Layarnya menggunakan panel bikinan Chi Mei dengan seri N156HGA-EAB. Melihat spesifikasinya, layar tersebut memiliki tingkat kecerahan 220 cd/m2 serta sRGB 60%. Menggunakan tipe TN, layarnya memiliki sudut pandang terbatas dan hanya terlihat nyaman saat dilihat dari posisi depan. Untuk delta E-nya sendiri secara default berada di angka 12 dan mengalami peningkatan drastis menjadi 3,7 setelah dilakukan kalibrasi pada pemmztechie.
Keyboard dan Touchpad
Tombol keyboard memiliki landasan yang rendah sehingga kamu tidak perlu menekan terlalu dalam ketika mengetik. Cukup nyaman saat digunakan, akan tetapi kami tetap mesti membiasakan diri agar terbiasa dengan beberapa susunan tombol tersebut. Hal paling mengganggu adalah rapatnya jarak antara tombol huruf dengan tombol numpad. Begitu pula dengan tombol navigasi tanda panah yang memiliki fisik lebih kecil. Untungnya area palm rest cukup lega sehingga tangan terasa nyaman saat bersandar. Tombol-tombolnya mempunyai backlit dengan satu tingkat kecerahan yang menurut kami kurang terang, tapi itu sudah menjadi sisi plus dimata kami melihat kelas dan harganya.
Touchpadnya terbilang standar dengan landasan polos tanpa ada tombol fisik. Absennya tombol fisik membuat proses klik kiri dan kanan membutuhkan effort khusus. Namun tetap saja touchpad ini masih layak menjadi pengganti mouse sementara.