Pertanyaan pentingnya: komponen mana yang paling penting untuk diperhatikan ketika seorang pengguna mengoperasikan komputernya? Jawabannya adalah RAM. Komponen komputasi satu ini bertanggung jawab mengelola program/software yang berjalan ketika perangkat dijalankan.
Tentu ada satu titik di mana seorang pengguna mungkin ingin melakukan pembaharuan pada perangkat komputasinya. Dan membeli RAM terbaru menjadi salah satu bentuk pembaharuan yang bisa dilakukan siapa saja. RAM juga jadi penting karena alasan lain: komponen itu bisa dijadikan tolak ukur untuk memeriksa masalah yang muncul di komputer.
Dengan kata lain: sangat penting bagi pengguna untuk mengetahui kapasitas dan kecepatan RAM yang tertanam di atas motherboard.
Untuk mengetahui kapasitas RAM yang tertanam di dalam, pengguna tinggal menekan tombol Windows Key + R di atas keyboard. Kombinasi tersebut akan memunculkan kotak dialog ‘Run’.
Ketikkan ‘dxdiag’ (tanpa tanda kutip) di dalam kotak dialog, setelahnya tekan OK. Selanjutnya akan muncul jendela Windows penuh dengan informasi tentang segala hal terkait perangkat komputer milik pengguna. Di sanalah tersedia informasi mengenai jumlah RAM yang tertanam di atas motherboard.
Pada intinya mengetahui berapa banyak kapasitas RAM yang tertanam di dalam komputer jadi sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Pertanyaan selanjutnya adalah: mana yang penting di antara kecepatan dan kapasitas RAM?
Kapasitas RAM standar untuk zaman ini minimum sebesar 4GB, dengan catatan pengguna hanya memanfaatkan perangkatnya untuk mengetik dan browsing. Bila membutuhkan komputer untuk melakukan editing foto dengan load standar, maka RAM sebesar 8GB lebih dari cukup. Kasusnya jadi berbeda ketika kita membicarakan kecepatan RAM.
Kecepatan RAM pada umumnya mengacu pada satu pengertian: frekuensi RAM. Pemahaman tentang kecepatan RAM tidak jauh-jauh dari situ. Ukurannya biasanya ditampakkan dalam satuan MHz, yang biasanya diikuti oleh versi DDR yang tercantum pada spek RAM (mis: 8GB DDR4-2400). Pada tipe DDR4, misalnya, frekuensi standar yang dijual di pasar biasanya ada di rentang 2133MHz. Lalu apakah kita membutuhkan RAM dengan frekuensi tinggi? Tidak juga.
Performa atau kecepatan RAM tergantung pada beberapa hal seperti bandwidth, frekuensi, jumlah channels total, kuantitas, jenis DDR, latensi, dan bahkan kecepatan prosessor. Walau begitu, rasanya tidak ada salahnya bila pengguna membeli RAM dengan frekuensi tinggi.
Kalau pengguna ingin melakukan upgrade komponen RAM, bandingkan terlebih dulu RAM yang lama dengan RAM yang ingin dibeli. Dengan kata lain, pengguna perlu mengetahui RAM lama yang sudah lebih dulu terpasang di dalam perangkat. Cara ini akan membantu pengguna untuk melakukan upgrade dengan lebih mudah.
Sayangnya Windows 10 tidak menyediakan tools memadai untuk keperluan ini. Harapannya justru ada pada program pihak ketiga seperti CPU-Z. Pasanglah CPU-Z dan ia akan menjalankan analisis sistem komputer yang digunakan pengguna.
Singkat kata, CPU-Z akan memberikan banyak informasi berharga, termasuk frekuensi RAM yang terpasang di komputer pengguna.