Ketika AMD mengeluarkan processor Ryzen untuk pertama kalinya yang diperuntukan untuk desktop, hanyalah masalah waktu, AMD akan mengeluarkan processor Ryzen versi mobile. Akhirnya, dengan jeda yang tidak terlalu lama, AMD merilis processor Ryzen low-powered yang khusus dipakai untuk perangkat mobile. Salah satu vendor yang ingin mencoba untuk menginplementasikan processor mobile baru dari AMD ini adalah, Acer. Yang memasukkannya ke dalam line-up Acer Swift 3. Dan, inilah salah satu variannya, Acer Swift 3 Ryzen 7, dimana unitnya akan kita review kali ini.
Spesifikasi Acer Swift 3 Ryzen 7
Seperti kita ketahui, Ryzen mobile juga masuk keluarga AMD APU. Dan AMD Ryzen 7-2700U yang menjadi otak utama pada Acer Swift 3 ini, menawarkan integrated graphics yang cukup menjanjikan. Sebab di atas kertas, AMD Radeon Vega 10 membawa stream processor sebanyak 640 buah. Yang membuat ia setara dengan Nvidia Geforce GTX 1050. Menarik bukan?. Dalam sebuah chip, terdapat CPU berarsitektur Zen plus GPU Vega yang keduanya cukup fenomenal.
Berikut spesifikasi lengkap Acer Swift 3 Ryzen 7 2700U
Screen | 15.6 inch, 1920 x 1080 px, IPS, non-touch, glossy |
Processor | AMD River Ridge Ryzen 7 2700U APU |
Video | AMD Radeon Vega 10 Mobile |
Memory | 8 GB DDR4 |
Storage | 120 GB M.2 SATA (80 mm) + 1 TB HDD (2.5″ bay) |
Connectivity | Wireless AC (Qualcomm Atheros QCA6174), Bluetooth 4.1 |
Ports | 2x USB 3.0 and 1 x USB 2.0 Type-A slots, 1x USB 3.1 Type-C gen 1, HDMI, card-reader, mic/headphone, Kensington lock |
Battery | 48 Wh |
OS | Windows 10 |
Size | 370 mm or 14.59” (w) x 255 mm or 10.04” (d) x 18.9 mm or 0.75” (h) |
Weight | 4.75 lbs (2.15 kg) + .70 lbs (.32 kg) charger and cables |
Extras | backlit keyboard, HD webcam, fingerprint reader |
Desain, Build Quality, & Handling
Mari kita persingkat pembahasan terkait desain dan handling produk ini. Sebab, secara general, serupa dengan Acer Swift 3 314-52G yang kami review sebelumnya. Bedanya tentu saja dari ukuran layar yang otomatis mempengaruhi dimensi dari chassisnya juga. Begitupun dengan material chassiss yang digunakan. Hampir 75% chassiss menggunakan bahan aluminum dengan warna silver metalik. Bentuk dan feel-nya juga terasa sama tingkat premium-nya. Ini sebab versi Ryzen juga mempertahankan sentuhan accent silver di pinggiran chassiss. Untuk mempertahankan nilai clean look -nya, ada baiknya anda selalu membawa kain microfiber untuk membersihkan sisa-sisa Fingerprint dan smudge setelah menggunakan laptop ini.
Ketika membuka notebook-nya, bisa dirasakan bahwa Swift 3 ini memiliki hinge yang cukup stiff. Susah jika anda ingin membukanya dengan satu tangan, sekalipun ia punya dimensi yang lebih lebar dari versi Intel yang berlayar 14 inch. Tetap kami lihat sedikit flex, tapi jauh lebih minim lagi dari seri 14-inch –nya. Hinge-nya juga bisa dibuka hingga 180 derajat.
Seiring dengan ukuran yang lebih besar, berat dari notebook ini juga lebih berat. Tepatnya, mencapai 2.15 kg, sehingga kami anggap masuk kategori medium weight notebook.
User Experience
Layar pada Swift 3 berukuran 15.6-inch dan menggunakan panel IPS yang juga dilapisi dengan Gorilla Glass, sama seperti layar Acer Swift 3 sebelumnya. Layar Monitor ini menurut kami cukup bagus. Walau hanya menawarkan sRGB 54%, namun disokong brightness setinggi 276 nits, dan contrast ratio yang lumayan mencapai 815:1. Buat anda yang suka gaming, panel yang digunakan dalam notebook ini, dipastikan akan kurang greget sebab hanya memiliki response time 30ms. Tapi, jika lebih banyak kegiatan profesional, tidak perlu khawatir. Panelnya mampu menampilkan warna hitam dan putih dengan baik, lebih menonjolkan warna kuning dan biru, tapi seperti seri 14-inch nya, warna merah terlihat agak meredup. Jangan-jangan, karena sudah dikalibarasi di pabrik Acer, jadi tone warna-nya mirip-mirip.
-
Workstation
Untuk keyboard, bounce-nya bagus namun sayangnya, key travel agak pendek sehingga pengalaman typing –nya masuk kategori mediocore. Keyboard juga backlit sehingga anda tidak terlalu bermasalah dengan bekerja di tempat yang redup ataupun gelap. Sayangnya, hanya ada satu tingkat level backlit di sini. Untuk performa trackpad, dan fingerprint, mirip abis sih sama seri 14-nya. Sangat intuitif dan akurat, serta support untuk berbagai finger gestures. Tapi terkadang, finger gestures masih suka ngadat. Belum bisa kami pastikan, apakah sensor di harware atau karena execution lag yang menyebabkan touchpad tidak sigap merespon gesture. Tapi overall, trackpad bekerja dengan baik.
Speaker pada notebook ini saya anggap cukup baik. Karakternya mirip Swift 3 14 sebelumnya yang kuat di fekuenasi tinggi dan tengah. Namun, belum mampu mereproduksi frekuensi rendah hingga membuat penggua kesulitan mencari suara bass. Instruments terdengar dengan baik, anda bisa mendengarkan suara piano dan gitar serta string instruments lainnya dengan jelas. Webcam, yaahh.. masuk jama’ah standariyah lah. Bukan untuk anda yang suka selfie pastinya.
Overall, untuk user experience, performa dari notebook ini sebagian besar mirip dengan Swift 3 yang telah kami review sebelumnya. Perbedaan dari keduanya dalam aspek ini adalah layar dimana notebook ini lebih superior untuk user yang ingin menggunakan notebook ini untuk pekerjaan creative namun kurang menarik untuk digunakan dalam competitive gaming.
Port & Connectivity
Pilihan port dalam notebook ini sangatlah baik. Di bagian kanan terdapat sebuah USB 2.0 port, sebuah SD Card Reader, dan sebuah Kensington Lock. Di kiri, anda bisa menemukan sebuah USB 3.1 Type-C Gen 1 port, 2 buah USB 3.0 port, sebuah headphone/microphone combo jack, sebuah HDMI port, dan sebuah DC power jack.
Untuk connectivity, sangat impressive dengan network adaptor Intel Dual Band Wireless-AC yang berarti notebook ini support koneksi 802.11ac. Network card ini juga merupakan Dual Band WLAN AC 2×2 MU-MIMO yang akan membantu anda mengakses internet lebih cepat ketika menggunak connection Wireless AC sehingga dapat lebih nyaman ketika anda sedang browsing, downloading, streaming, dan lain-lainnya. Kini terdapat juga Bluetooth 4.1 bagi mereka yang sering menggunakan Bluetooth enabled device seperti mouse, speaker, dll.
Upgrade Options
Upgrade option untuk notebook Acer Swift 3 ini berbeda saya anggap average untuk notebook 15 inch. Terdapat sebuah M.2 slot yang mendukung PCIe SSD dan sebuah 2.5-inch drive bay. Tentu saja keduanya sudah di-populated oleh sebuah SATA SSD 128 GB dan HDD 1 TB yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Menurut saya ini bukanlah keputusan yang buruk. Dengan ukuran notebook sebesar 15 inch, adanya sebuah 2.5-inch HDD bay membuat user mampu memiliki sebuah mass storage device dengan kapasitas tinggi. Memang ini merupakan spinning hard drive yang kurang aman untuk digoyangkan ketika notebook sedang menyala, namun ini, menurut saya memberikan user flekstibiltas untuk menggunakan storage configuration yang sesuai dengan hatinya. Misalkan, anda ingin SSD selain HDD, bisa saja, tinggal ganti dengan sebuah SSD 2.5-inch. Atau mungkin anda ingin storage yang lebih besar, kenapa tidak.
Selain kedua storage bay, RAM sudah on-board 8GB dan tidak ada cara untuk menambahkannya. Jadi anda sudah terjebak dengan spesifikasi RAM yang anda terima saat pembelian.
Performance
Acer Swift 3 ini dengan Ryzen 7 2700U ini terasa kencang ketika kami memakainya selama seharian dengan chrome tab selusin terbuka dan berbagai pekerjaan seperti word processing, web browsing, dan photo editing. Semua hal ini berkat processor, RAM, serta SSD yang berada di dalamnya. Notebook terasa hangat selama pemakaiana tetapi tidak mengkhawatirkan.
-
Workflow Usage
Kami menggunakan PCMark8, Cinebech, serta PCMark10 untuk melakukan workflow testing kami dan bahkan menggunakan PCMark8 Adobe Creative Suite dengan Photoshop Heavy, Photoshop Light, dan After Effects. Tidak ketinggalan Cinebench dan X264
-
Gaming
Harus diketahui bahwa notebook ini tidak didesain untuk memainkan game. Namun, Acer menganggap bahwa anda dapat memainkan game ringan. Jadi kita ingin coba seberapa kuat Vega 10 yang dipasangkan pada APU ini.
Pada dasarnya, Ryzen 7 2700U adalah sebuah APU. Graphics processor yang di-embedded ke dalam chip ini adalah RX Vega 10. Karena ini APU, GPU dari APU ini tidak memiliki VRAM internal yang besar sehingga ketika Vega 10 ingin merender, ia mengambil 4GB DDR4 dari sistem memory sehingga hanya setengah dari sistem main memory dipakai oleh processor saat menjalankan sebuah game. Lebih detail, anda bisa lihat pada video review kita untuk hasil test in-game nya ya.
Battery
Acer mengakui bahwa Swift 3 mereka yang memiliki Ryzen 7 2700U ini mampu mencapai up to 10 am bekerja. Sebagai penguji, kami menggunakan PCMark8 Work Battery Test untuk melihat seberapa lama notebook ini dapat bertahan untuk pekerjaan konstan word processing, web browsing, dan video chat. Hasil yang kami dapat ternyata di bawah ekspektasi. Meski dengan menurunkan brightness ke setting paling rendah serta mengatur power setting ke battery saver, notebook ini hanya memiliki battery endurance selama 4:46. Agak mengecewakan bahwa waktu ini hanya nyaris mencapai setengah dari pengakuan Acer. Namun, perlu diketahui juga bahwa notebook ini hanya memiliki baterai 48 Whr dan jangan lupa bahwa ini menggunakan APU AMD serta layar 15.6-inch yang tentu saja memakan daya yang cukup besar.
Synthetic Benchmarks
Kami menggunakan berbagai benchmark untuk menguji kemampuan performa dari Ryzen 2700U ini, yakni menggunakan 3DMark, Cinebench, PCMark8, PCMark10, Unigine Valley, serta Unigine Superposition. Kini, kami juga menggunakan benchmark Adobe Photoshop dan Adobe After Effects yang terdapat pada PCMark8 untuk melihat bagaimana performa sistem dalam workload creative.
Hasil benchmark dari 3DMark dan kedua benchmark dari Unigine memang menunjukkan angka-angka yang dibawah ekspektasi dengan 3DMark Cloud Gate menjadi satu-satunya dimana notebook ini mencapai average FPS di atas 60 FPS. Namun, GPU tidak satu-satunya yang perlu diperhatikan.
Dalam Cinebench, Ryzen 7 2700U mampu mendapatkan nilai 138 cb untuk single-core performance dan 531 cb untuk multi-core performance. Performa ini tidak terlalu beda jauh dengan i5-8250U pada Acer Swift sebelumnya. Meanwhile, menggunakan benchmark Photoshop Light dan Heavy, Ryzen 7 2700U mampu merender dalam 1.22 detik untuk Light dan 3.06 detik untuk Heavy. Di benchmark Adobe After Effects, notebook ini mampu menyelesaikan render dalam waktu 147.53 detik.
Conclusion
Overall, untuk harga yang anda keluarkan, anda mendapatkan sebuah notebook yang stylish, kokoh, dan memiliki performa yang baik. Karena performa gaming yang stabil, anda dapat menggunakan notebook ini untuk melakukan light gaming, dengan level experience yang lebih baik daripada Acer Swift 3 sebelumnya. Processor Ryzen 7 2700U juga tidak akan mengecewakan bagi anda yang akan menggunakan notebook ini untuk content creation. Battery life dari notebook ini sayangnya, di bawah ekspektasi kami. Walaupun dapat bertahan hidup bersama anda di cafe cukup lama, kami tetap menyrankan selalu bawa power adaptornya.