Acer nampaknya mulai perduli dengan penamaan produk notebook mereka. Yang sebelum Acer Nitro 5 ini hadir, menurut kami seringkali rancu. Dan Acer Nitro 5 ini, lewat kebersamaan kami di seminggu terakhir, menghasilkan kesimpulan bahwa, ia merupakan bundle yang sangat menarik sebagai solusi notebook gaming untuk eSport enthusiast.
Lewat review Acer Nitro 5 berikut, pemmzchannel juga akan sedikit sosialisasikan tentang perubahan nama SKU produk notebook ACER. Hal ini di pertegas saat mereka meluncurkan Aspire 476G, dimana saat itu, mereka menekankan bahwa, Aspire E5-476G mungkin merupakan produk terakhir yang masih menggunakan angka-angka di belakang identitas kasta produknya, untuk mengilustrasikan dimensi display panelnya. Nantinya, angka tunggal dibelakang kasta produk, lebih menggambarkan target pengguna berdasarkan spesifikasi yang ditawarkan.
Spesifikasi dan Target Market Acer Nitro 5
Nah, Nitro 5 sendiri akan masuk ke keluarga predator yang menyasar pengguna mid-end dan melanjutkan kiprah Aspire VX15 series. Dengan opsi chip grafis tertinggi GTX 1050 Ti, ia dipastikan menyasar eSport user yang masih concern akan mobilitas. Untuk opsi chip grafis yang lebih rendah, Nitro 5 menyediakan versi Geforce GTX 1050 2GB, GTX 1050 4GB dan AMD Radeon RX 550 4GB. Sedangkan untuk CPU, ia tersedia dalam pilihan Intel core i5 dan core i7 generasi ke-7, Kaby Lake juga AMD APU FX series generasi ke-7, Bristol Ridge.
Untuk konfigurasi hardware pendukung lain juga sangat bervariasi. Namun karena ia menyasar segmen menengah, Semua SKU Nitro 5 sudah dilengkapi RAM mulai dari 8GB. Sedangkan untuk storage, opsinya dimulai dari single storage HDD 1TB 5400, single SSD 512GB, hingga dual storage 128GB SATA SSD + HDD 1TB. Untuk spesifikasi lengkap SKU yang kita review dengan nama lengkap Acer Nitro 5 AN515-51 ini, bisa kalian simak tabel dibawah.
Display : 15.6″ Full HD 1920 x 1080 (WVA-IPS Level)
Processor : 7th Generation Intel® Core™ i7-7700HQ Processor (2.80 Ghz, 6M Cache)
Memory : 8GB DDR4 2400 MHz
Hard Drive : 1TB HDD (Free 128GB m.2 SATA SSD – promo terbatas)
Graphics : NVIDIA® GeForce® GTX 1050 with 2 GB of GDDR5
Operating System : DOS (Free Windows 10 Home – promo terbatas)
Webcam : HD 720p, with High dynamic range imaging (HDR)
Audio : 2.0 Stereo Speakers with Acer TrueHarmony technology | Optimized Dolby® Audio Premium®
Networking : IEEE 802.11ac + Gigabit Ethernet
Slots/Interface :
1 x USB 3.1 Gen 1 Type C port
2 x USB 2.0 ports
1 x USB 3.0 ports
SD Card Reader
Battery : 48 Wh 4605 mAH 11.4 V 3-cell Li-ion battery pack
System Dimensions : 389 (W) x 265.5 (D) x 28/28.9 (H) mm
Weight : 2.5Kg
Warranty : 2 Year Warranty
Bonus : Backpack + Mouse
Design, Material & Build Quality
Dipastikan, ia menggunakan kombinasi DNA Predator Helios 300 dan Aspire VX15. Walau secara foot-print, ia layak menyandang predikat, Affordable Helios. LCD cover menggunakan aksen brushed aluminum yang menurut pemmzchannel, ini luar biasa bagus. Tidak mempresentasikan ia sebagai produk untuk segmen 12 jutaan. Saat di sentuh, terasa premium banget, berasa menyentuh bahan logam beneran. Memang sih, tetep mudah meninggalkan sidik jari. Tapi, untuk membersihkannya, jauh lebih mudah dari permukaan yang bertekstur doff. Tak ada ornamen yang dihias backlit seperti kakaknya Predator. Tapi bagi jkaum profesional yang kurang suka oranamen gaming, desain produk seperti ini yang dicari.
Kebagian bottom cover, ini mirip banget si sama Helios 300. Terdapat dua access door yang memungkinkan penggunan mengakses slot RAM dan SATA 2,5-inch. Plus, lubang intake yang amat proposional. Masalah nanti bakal banyak debu, biar pemmz techie yang pikirin. Yang penting, keadaan temperatur di dalam chassis, lebih terjamin dengan stok airflow yang baik.
Bagian dalam workstation lebih mirip VX15 yang tampil garang dengan warna merah yang mendominasi. Bagian upper-case atau palm rest pada workstation ini punya material yang sama dengan LCD cover, yakni plastik. Tapi finishingnya berbeda, dimana ia tampak lebih solid dengan warna hitam doff metalik yang tetap licin saat disentuh. Acer membuat LCD cover dan upper-case bertemu dengan sangat presisi. Tidak ada bagian menganga, ataupun tidak simetris di sisi kiri maupun kanan. Acer 2 tahun belakangan ini memang sangat concern akan build quality. Sayangnya, LCD cover belum bisa dibuka hanya dengan 1 tangan.
Overall, Nitro 5 di buat lebih sederhana dari Helios, dengan “penyesuaian” di kualitas material yang tak semewah predator Helios. Namun untuk finishing dan build quality, kami bisa pastikan, ia masih lebih baik dari beberapa kompetitor disegmen harga yang sama.
Display Panel, Workstation & I/O Port
Semua SKU Acer Nitro 5 menawarkan panel 15.6-inch 1080p, termasuk SKU yang kita review kali ini. Lebih tepatnya, ia menggunakan panel buatan Auptronics, dengan seri AUO61ED. Sebuah panel WVA yang menawarkan fitur selevel dengan IPS. Seandainya ia punya level brightness yang sedikit lebih baik, atau tanpa lapisan anti-glare, kami yakin karakteristik panel ini akan cocok untuk di ajak bermain game. Dengan nilai sRGB yang hanya 65%, Nitro 5 yang kami review ini kurang cocok untuk para profesional yang membutuhkan akurasi warna.
Berbeda sekali dengan desain cover LCD, desain workstation Nitro 5 memberi kesan gaming banget. Walau secara desain dan jumlah key sama dengan keyboard Helios 300 dan VX15, namun Papan keyboard Nitro 5 sudah menggunakan konsep duo-tone yang lebih kekinian. Hitam pada permukaan dan merah pada pinggiran setiap tuts. Backlit merah yang dikombinasi dengan font berkelir merah di tiap tuts keyboard, juga touchpad yang dibingkai merah, makin menguatkan image gaming-nya. Sayangnya, tak ada satupun dedicated button pada workstation Nitro 5. Semua dikumpulkan pada papan keyboard, termasuk tombol power. Dan juga, tanpa backlit, kami sering kesulitan fokus sebab font yang diwarnai merah.
Untuk I/O port, anda juga akan mendapatkan konfigurasi yang sama dengan Helios 300. Nampaknya, antara Helios 300 dan Nitro 5, menggunakan blueprint layout motherboard yang sama. Sedikit saran untuk Acer, mungkin posisi port bisa di buat agak renggang. Dah, itu aja.
Upgrade Option, Battery & Power Adapter
Sejatinya, Nitro 5 menawarkan solusi upgrade option biasa saja. Tapi dengan access door khusus yang ia tawarkan, membuatnya punya nilai plus. Mungkin ini jawaban bagi beberapa pengguna yang selalu menanyakan keabsahan garansi jika mereka melakukan upgrade hardware sendiri. Namun sayang, untuk mengakses slot m.2, pengguna tetap harus membuka keseluruhan bottom cover. Jadi, sebaiknya. Pilih SKU yang sudah menawarkan opsi storage SSD via m.2. Atau, sudah memberikan free SSD seperti yang pemmz tawarkan.
Sudah kita infokan bahwa Nitro 5, menawarkan layout internal yang mirip dengan Predator Helios 300. Termasuk juga bentuk, material dan kapasitas battery. Yup, Nitro 5 menawarkan kapasitas battery yang mirip dengan Predator Helios 300. yakni, 48 Wh. Untuk power adapter, Acer membekali Nitro 5 dengan adapter berkapasitas 135 Watt. Sedikit info, SKU yang menawarkan GTX 1050 Ti dan Radeon RX 550 juga adapter nya sama. Nampaknya Acer hanya punya 1 opsi power adapter untuk beberapa seri produk Nitro 5 mereka.
Adapun konsumsi daya Nitro 5 ini saat bermain game ada dikisaran 100 Watt. 10 ~ 15 Watt saat idle, dan maksimal 39 Watt saat komputasi office seperti edit dokumen dan web surfing. Sedangkan saat gaming AAA, mencapai 120 watt.
Performa
Hal yang paling memberatkan Sku Nitro 5 yg kita review ini untuk mengeluarkan performa maksimalnya adalah, ia masih bermodal HDD konvensional ber-RPM 5400. Sebab itu, untuk mendapatkan performa yang sesungguhnya, PEMMZ juga memberikan bonus gratis SSD 128GB selain gratis Windows 10 home edition yang sudah kita mention di atas. Selain itu, kamu juga terima beres karena saat unit kamu terima, Windows sudah kami instalkan beserta driver terbaru dan aplikasi yang sekiranya kamu butuhkan. Dan berikut, hasil performa Nitro 5 dengan konfigurasi komplit ala PEMMZ.
Cooling System
Acer juga melakukan sedikit penyesuaian untuk sistem pendingin Nitro 5. Untuk unit bertenaga GTX 1050 yang kita review, Acer hanya menggunakan 2 buah heatpipe yang dikombinasi dengan dual-fan berteknologi aero-blade andalan predator series. Sepanjang proses benchmarking yang kami lakukan, memang db level yang keluar dari sistem pendinginnya termasuk yang paling senyap dibanding banyak produk yang sudah pemmzchannel review.
Acer CoolBoost?
Ada yang hilang atau memang sengaja di buat absen dari kesatuan sistem pendingin pada Nitro 5 ini. Adalah fitur Acer Cool Boost, yang nampaknya tidak mendukung seri Nitro 5 AN515-51 ini. Entah karena konfigurasi i7-7700HQ dan GTX 1050 2GB belum membutuhkan atau ada alasan lain. Padahal, setelah melakukan gaming test pada unit ini, fitur tersebut akan sangat membantu menahan laju panas yang menyerang CPU. Seperti kamu bisa lihat pada screenshoot HW Monitor, temperatur CPU sedikit lebih cepat panas di banding beberapa notebook sekelasnya. Semoga, update selanjutnya, Acer mempertimbangkan untuk memasukan CoolBoost yang juga bermanfaat untuk pengguna yang seringkali lupa waktu dalam bermain game.
Kesimpulan
Acer Nitro 5 punya tawaran yang bagus di sisi material, finishing dan built quality. Dengan DNA Predator yang memang dioptimasi untuk komputasi gaming, termasuk cooling system-nya yang bekerja sangat senyap, produk ini bisa jadi pilihan untuk anda yang sering bermain game dalam periode yang cukup panjang. Seperti game online misalnya. Dan memang, spesifikasi ini cocok sekali untuk eSport.
Plus minus pastinya tetap ada pada sebuah produk. Dan yang kami temukan pada Nitro 5 ini, lebih kepada kemampuan handling dan mobilitas yang cukup minim dengan kapasitas battery 48 Wh – nya. Tapi perlu diingat, GTX 1050 jauh lebih hemat dari GTX 1060. Jadi, Nitro 5 sedikit lebih lama bertahan tanpa suplai daya listrik dibanding Helios 300.
Dengan paket penjualan yang Pemmz tawarkan, yakni bonus Windows 10 original dan SSD 128GB senilai 1,7 juta rupiah, seharusnya Nitro 5 ini jadi laptop GTX 1050 yang paling murah saat ini dengan harga akhir sekitar Rp. 11,299,000 juta. Tapi ingat, penawaran ini terbatas, dan hanya akan kamu dapatkan di PEMMZ. Jadi, mending buruan pesan sebelum kehabisan.