Selalu dan selalu, pengguna smartphone merasa kapasitas baterai yang ada pada smartphone mereka tak pernah cukup besar untuk mendukung aktifitas mereka sehari penuh. Power bank mungkin solusi bagi sebagian orang, tapi sebuah power bank yang bagus, butuh investasi dana yang tidak sedikit. Itu mengapa, power bank bukan solusi untuk semua orang. Yang semua orang butuhkan adalah sebuah smartphone dengan baterai besar yang mampu menyokong aktifitas mereka sepanjang hari. Nah, salah satu vendor nampaknya makin serius menggarap concern ini. Adalah Asus, yang belum lama ini merefresh jajaran Zenfone Max series mereka, dan kebetulan, Pemmzchannel berkesempatan mengulas salah satunya yakni Asus Zenfone 4 Max ZC520KL. Apakah Zenfone 4 Max versi 5,2″ ini berhasil menjadi solusi atas concern baterai pada smartphone?
Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 4 Max ZC520KL
CPU : Qualcomm MSM8917 Snapdragon 425 – Quad-core 1.4 GHz Cortex-A53
GPU : Adreno 308
MEMORY : 3 GB RAM
Storage : 32 GB (Internal), up to 256 GB via microSD (dedicated slot)
Dimensions : 150.5 x 73.3 x 8.8 mm (5.93 x 2.89 x 0.35 in)
Weight : 156 gram
SIM : Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)
DISPLAY : IPS 5.2 inches, 16M colors, 720 x 1280 pixels (~67.6% screen-to-body ratio)- (~282 ppi density)
Multitouch : Yes, 10 Finger
UI : ASUS ZenUI 4.0 based on Android 7.0 (Nougat)
Sensors : Fingerprint (front-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass
CAMERA : Dual 13 MP + 5 MP, autofocus, LED flash, 1080p @30fps Video (Rear) + 8 MP with flash LED (Front)
COMMS : Wi-Fi 802.11 b/g/n + Bluetooth 4.1, (A2DP, LE Support)
GPS : Yes, with A-GPS, GLONASS
SOUND : Loudspeaker + 3.5mm jack
FEATURES : Reverse Charging, USB On-The-Go
BATTERY : Non-removable Li-Po 4100 mAh battery
Sebelumnya, mari kita cek dulu spesifikasi yang ditawarkan Asus Zenfone 4 Max ZC520KL ini. Penggunaan SoC Qualcomm Snapdragon 425 kami rasa memang agak kurang fair jika melihat dari harga jualnya yang di patok di angka Rp. 2,299,000. Namun lebih tidak fair jika kita langsung judge produk ini mahal. Mari kita cari tahu dulu apa saja yang membuat Asus harus memasang banderol di atas 2 juta rupiah untuk sebuah smartphone android bertenaga Snapdragon 400.
Yang langsung bisa diketahui dari kotak kemasan penjualan adalah, ia menawarkan RAM sebesar 3GB dan penyimpanan internal sebesar 32GB. Dua poin ini jika kita lihat di pasaran, akan mendongkrak harga sebuah smarphone Android ke angka kisaran 1,8 juta rupiah ke atas, versi resmi ya. OS versi terbaru yakni Android Nougat 7.1.1 dipoles Zen UI 4.0 terbaru yang hadir dengan bloatware jauh lebih sedikit, membuat experience Zenfone 4 Max ZC520KL ini lebih smooth. ZC520KL ini juga hadir dengan sensor yang terbilang cukup lengkap, terutama sekali sensor sidik jari yang kali ini dipindah ke bagian depan. Saya personal lebih suka sebab, saat terlentang di atas meja, kita tidak perlu mengangkat HP-nya saat ingin mengaktifkan dengan fingerprint recognation.
Nah, untuk ukuran layar, kembali lagi saya lebih suka Asus Zenfone 4 Max ZC520KL dibanding versi pro-nya. Penggunaan LCD IPS 5,2-inch dengan 10 finger recognation, membuat ia lebih enak digenggam dan dioperasikan dengan satu tangan, bahkan jika di banding Asus Zenfone 3 ZE520KL yang jadi daily driver saya saat ini. Hal ini disebabkan dimensinya yang jika kamu perhatikan lebih persegi panjang. Yang kami kurang suka, dimensi “jidat” dan “dagu” pada bagian muka agak tinggi hingga mengurangi persentasi screen to body ratio.
Hal lain yang saya suka adalah, ia bisa menggunakan dual SIM yang aktif bersamaan tanpa harus menggusur keberadaan Slot micro-SD, atau istilahnya, Non Hybrid. Para vendor smartphone nampaknya belum menyadari betapa penting fitur ini untuk pengguna smartphone di Indonesia. Lalu, kapasitas baterai sebesar 4100mAh -nya, dibuat lebih fungsional oleh Asus dengan fitur reverse charging yang kini mendukung arus keluar hingga 1A. Membuat smartphone ini bisa berubah fungsi menjadi power bank. Untuk menjaga kesehatan baterai yang notabene merupakan sales poin utama dari produk ini, Asus menambahkan fitur Power Master yang diklaim, mampu meningkatkan efisiensi penggunaan baterai maupun memperpanjang usia pakai baterai
Fitur
Di dalam power master, selain informasi kapasitas, remaining time usage dan temperatur baterai, terdapat beberapa sub fitur baru yang sebelumnya belum pernah pemmzchannel temui antara lain, 2xLifespan untuk pembatasan volume charging, hingga yang paling menarik yakni Power-Save Technology. Sebuah fitur yang berisi sekumpulan fitur proteksi terhadap baterai, termasuk memonitor arus charge yang masuk. Ini berguna, untuk anda yang seringkali menggunakan charger non ori.
Satu fitur lagi yang kami rasakan sangat bermanfaat yakni multi-screen. Mungkin fitur ini bukanlah hal baru. Device dari merk lain sudah banyak yang mengaplikasikannya. Tapi yang hadir pada Asus Zenfone 4 Max ZC520KL, kami rasakan lebih advance. Lebih banyak aplikasi yang bisa dipaksa kompatibel berjalan dalam mode ini. Baiklah, dengan beberapa tambahan fitur tadi, menurut kami, harga Asus Zenfone 4 Max ZC520KL mulai masuk akal. Tapi, pasti masih ada yang masih merasa terlalu mahal. Baiklah, mari kita tuntaskan dulu review Zenfone 4 Max ZC520KL ini.
Design dan Build Quality
Lanjut kita cari tahu dari sisi kosmetik dan material. Asus Zenfone 4 Max ZC520KL ini menurut kami, hadir dengan konsep desain mirip-mirip sang flagship, Zenfone Zoom S. Hanya saja, ia harus menerima plastik sebagai material keseluruhan. Untungnya, metal finish yang diterapkan Asus, berhasil menyamarkan kesan plastiknya. Tekstur metal finish tadi membuat permukaan backcase lebih kesat. Ini mengurangi slip saat smartphone ini digenggam atau di operasikan dengan satu tangan.
Begitupun, dengan bagian muka yang keseluruhan tepi layarnya sudah mengadopsi permukaan 2.5D dan tak menyuguhkan logo yang menurut kami membuatnya lebih terlihat ekslusif. Mungkin, disebabkan kapasitas baterai yang besar dalam chassis yang terbilang tipis, Asus terpaksa membuat lapisan LCD agak menonjol. Sehingga terlihat, kurang menyatu dengan frame chassis. Ini yang menurut kami mengurangi kesan elegan terutama dibagian muka. Nah, setelah dikupas poin ini, apakah sudah dirasa masuk akal harganya?
Anatomi Asus Zenfone 4 Max ZC520KL
Di bagian muka sebelah atas ditempatkan led notifikasi, softlight LED untuk membantu saat selfie ditempat gelap, ambient sensor, ear-piece dan kamera depan beresolusi 8MP. Turun kebagian bawah, terdapat tiga tombol kapasitif yakni back, home yang sekaligus berfungsi sebagai area finger-print sensor dan tombol kapasitif recent apps. Yups, yang ditengah itu juga tombol kapasitif bukan hardware, jadi tidak Clicky. Kebagian belakang, sebelah atas terdapat dua buah lensa kamera yang masing-masing beresolusi 13MP dan 5MP. 13MP untuk kebutuhan standar, dan 5MP untuk kebutuhan wide-angle. Dis ebelah dua lensa tadi, ditempatkan flash light yang sayangnya masih single-tone. Agak turun kebawah, terdapat logo Asus yang di emboss dengan latar chrome. Cakep, membuatnya terlihat lebih elegan. Untuk mendukung konsep metal-look unibody, tak ketinggalan dibuatkan dua garis antena di atas dan bawah.
Beralih ketiap sisi chassis ZC520KL, dibagian atas terdapat lubang earphone 3,5mm. Di sisi kiri terdapat sim-tray dan sebuah tombol yang kita kurang faham fungsinya. Di sisi kanan terdapat tombol power dan volume rocker. Dan di sisi bawah terdapat dual mesh hole dimana sebenarnya, hanya satu yang merupakan lubang speaker. Sedangkan satunya lagi adalah lubang mic. Tepat ditengah-tengah dual mesh hole tadi, ditempatkan port micro USB untuk sarana charging dan trasfer data.
Performa Kamera Asus Zenfone 4 Max ZC520KL
Seluruh Zenfone 4 Max juga masuk jajaran kampanye We Love Selfie Asus tahun ini. Walau bukan dari keluarga Zenfone Selfie, Asus tetap sedikit memperkuat sektor ini, terutama kamera bagian depan yang notabene digunakan untuk selfie. Namun, untuk urusan sensor, bahkan sensor kamera utama sekalipun, bukan menjadi prioritas nilai jual pada produk ini.
Setelah menggunakannya selama hampir seminggu khusus untuk eksplorasi sisi kamera, kami simpulkan bahwa hasil tangkapan sensor kamera ZC520KL masuk kategori standar. Untungnya, Electronic Image Stabilizer atau EIS pada kamera belakang cukup membantu saat mengambil objek bergerak untuk kebutuhan video recording. Tapi ya itu, noise-nya cukup terlihat jelas saat environment sekitar objek cenderung gelap. Kami juga sudah mencoba menggunakan mode Pro (seting Manual), namun masih belum bisa membantu banyak.
Performa – Lebih Gesit dan Battery Lebih Irit
Sebagai informasi, sebelumnya kami menggunakan Zenfone 3 ZE520KL sebagai daily driver. Untuk keperluan testing, kami ganti dengan Zenfone 4 Max ZC520KL ini. Overall, untuk kebutuhan memantau beragam social media, casual gaming, chatting, dan editing video ringan yang sering kami lakukan untuk konten Instagram, tak ada bedanya dengan menggunakan Zenfone 3 ZE520 KL yang bertenaga Snapdragon 625. Smooth dan tak sekalipun kami temukan lag apalagi layar bengong. Mungkin saja sih, simulasi yang kami gunakan masih kurang berat hingga performa snapdragon 625 belum terkuras 100%.
Processor yang digunakan Asus Zenfone 4 Max ZC520KL bukanlah seri baru. Kami sudah merasakan sebelumnya pada Asus Zenfone 3 Max. Tapi dengan resolusi layar yang lebih rendah yakni 720p, experience yang kami rasakan jadi agak berbeda. Itu sudah pasti sebenarnya. Dengan resolusi lebih kecil, ditambah RAM yang tetap di seting di kapasitas 3GB, SoC terutama sektor pengolah grafisnya bisa bekerja lebih gesit.
Hal ini juga berlaku saat bermain game tentunya. Dengan detail yang secara kasat mata tak jauh berbeda, game bisa berjalan lebih smooth. Nah, kekurangannya baru terasa saat anda memainkan konten video beresolusi tinggi dengan detail gambar yang bervariasi. Pixel yang merenggang, membuat objek film di layar tampil kurang tajam.
Untuk bermain dalam jangka waktu lama, panas gak min HP-nya? Tenang, walau tidak dibantu material logam, dipakai main game 3D, panas pada back case, masih jauh dari panas yang sering kali dikhawatirkan. Mungkin, sebab ia menggunakan SoC yang terbilang jinak, jadi RAW power yang terbuang menjadi panas, tidaklah tinggi.
Conclusion
Akhirnya, kami harus menyimpulkan bahwa Asus Zenfone 4 Max ZC520KL ini cocok untuk anda yang mencari smartphone dengan dimensi yang masih one-handed friendly, namun menawarkan ketahanan baterai di atas rata-rata. Optimasi manajemen dayanya pun kami kasih 2 jempol. ZC520KL ini menawarkan performa dan kamera kategori “cukuplah”, tapi mungkin bukan untuk anda penjunjung tinggi anti-lag ataupun mobile photography mania. Soal desain, itu kembali ke selera masing-masing. Namun untuk handling, smartphone satu ini kami rekomendasikan karena masih nyaman di genggam dengan satu tangan walau punya layar di atas 5″. Terkait build quality, kami juga masih bisa men-tolerir chassisnya yang di dominasi plastik melihat banderol harganya yang berada di early 2 jutaan.
Comments 1