Gigabyte Sabre 15 memang sudah seperti artis yang tiba-tiba namanya meroket sejak desas-desusnya santer terdengar di pasar laptop gaming Indonesia. Bermodal tampang kece dan keyboard dengan backlit RGB saja, belum tentu Gigabyte Sabre 15 mampu menarik perhatian. Seting harganyalah yang membuat namanya mendadak meroket. Dalam artikel review Gigabyte Sabre 15 kali ini, pemmzchannel akan kupas isu dan fakta tentang si The BOMB ini.
Overview, Pros & Cons
Mungkin anda menaikan alis saat melihat kata kiasan yang kami gunakan untuk mengilustrasikan Gigabyte Sabre 15 ini. Yap, kami tentu punya alasan mengapa setelah me- review Gigabyte Sabre 15 ini terlintas kata the BOMB. Ada dua hal yang terkait dengan makna kata-kata ini. Pertama, Gigabyte akhirnya mengeluarkan Sabre 15 sebagai BOM atau senjata pamungkas untuk bisa langsung masuk ke pasar Entry level yang makin berdarah-darah. Karena tanpa gebrakan, memang sulit menarik perhatian pasar entri level yang sensitif pada harga.
Kedua, melalui exposure yang ia dapatkan dari Sabre 15, Gigabyte menaikan image brand mereka terutama di pasar notebook. Dengan semua fitur yang di tawarkan Sabre 15, Gigabyte mendapatkan image yang sangat positif terutama akan tingginya harapan calon pengguna, pada produk-produk terbaru mereka.
Harga dan Spesifikasi Gigabyte Sabre 15 di Indonesia
Akhirnya, resmi di umumkan jikalau Gigabyte Sabre akan keluar dalam tiga (3) SKU. Sebagai informasi, Sabre 15 akan memiliki nama marketing Gigabyte P45. Dua diantaranya adalah versi i7 7700HQ dan GTX 1050 2GB GDDR5 standar (P45G). Dan yang ketiga adalah versi i7 7700HQ dan Geforce GTX 1050 Ti(P45K). Bedanya antara dua SKU P45G hanya pada optimalisasi storage dan Operating system. SKU pertama, yang dibanderol pada promo pre-order seharga 12,5 juta rupiah, akan hadir tanpa SSD dan Windows 10. Untuk versi komplit dengan SSD dan OS di banderol 15,6 juta rupiah. Sedangkan SKU Gigabyte Sabre 15 dengan 1050 Ti (P45K), akan di banderol 19,9 juta rupiah dan dilengkapi SSD 128GB serta Windows 10 Home Original dengan RAM tetap sama 8GB.
Untuk SKU lengkap Gigabyte Sabre 15, silakan klik link berikut.
Design, Build Quality dan Handling
Unit review Gigabyte Sabre 15 yang di kirim langsung dari Taiwan ini terlihat menonjolkan sekali aura gaming-nya. Guratan dan beberapa lekukan pada casing, menurut kami lebih eksotis di banding beberapa kompetitornya. Paling menarik ada di lekukan upper case yang berpadu dengan tonjolan pada LCD cover saat di tutup. Hal yang tidak umum terdapat pada Sabre 15 ini adalah penempatan lubang buang udara panas atau Exhaust. Gigabyte membuatnya terpecar, satu di bagian kiri belakang, satu lagi di sisi kanan samping. Posisi exhaust kedua ini sepertinya yang menggusur posisi ODD.
Build Quality dari unit review Gigabyte Sabre 15 ini merupakan paduan MSI GL62m 7RD dan Asus FX553VD yang pernah kita review juga. Berbahan plastik tentunya, dengan area LCD cover serupa Asus FX553VD yang membentuk sedikit muscle tapi berakibat menyisakan rongga. Sedangkan untuk bottom case, lebih mirip MSI GL62m 7RD.
Gigabyte Sabre 15 masih menerapkan detachable battery yang akan sangat melegakan bagi mereka yang seringkali menggunakan laptop dengan adaptor tertancap dalam jangka waktu lama.
Port, Konektifitas dan Upgrade Option
Terkait port, sudah kita bahas pada artikel preview dan menurut kami tak perlu di tambahkan lagi. Kesimpulannya, Gigabyte Sabre 15 ini menawarkan sesuatu yang sangat pamungkas di sisi display out. Hadirnya 2 buah mini-Display Port dan sebuah HDMI, menjadikan ia laptop gaming dengan kemampuan multi-monitor paling terjangkau. Jika diberi nilai 1 sd 10, Sabre 15 kita kasi nilai 9.5 untuk I/O port.
Untuk Upgrade Option, Gigabyte Sabre 15 atau Gigabyte P45 ini juga tergolong baik hati. Sebuah slot M.2 yang mendukung PCIe SSD dan dua buah slot RAM DDR4 yang bisa di maksimalkan hingga 32GB pc 2400MHz, bisa membantu membawa performa laptop ini ke titik maksimal.
Display Panel Quality
Memang, masih ada kemungkinan terjadi perbedaan panel antara Sabre 15 dengan GTX 1050 Ti yang kita review sekarang dengan panel pada Sabre 15 yang sedang promo 12,5 juta saat ini. Untuk unit versi 1050 Ti, panel yang di pakai 100% IPS buatan LG Philips. Panel yang sama dengan yang digunakan Gigabyte P55K series yang juga pernah kita review di sini. Jadi, jika ada yang bertanya, mengapa harga yang versi 1050 standar dengan versi 1050 Ti berbeda jauh, mungkin saja… mungkin ya, salah satunya adalah gegara kualitas panel. Tapi sebelum versi 1050 kita review, semua masih mungkin. Maksudnya, masih ada kemungkinan, versi 1050 standar juga mendapat panel IPS.
Performa, Temperature dan Power Concumption
Karena versi dengan Geforce GTX 1050 Ti, Untuk itu, pembahasan performa tentu akan di titikberatkan untuk mencari tahu performa Geforce GTX 1050Ti yang di padukan dengan Intel core i7 7700HQ. Sebenarnya, kita sudah pernah mencari tahu di mana posisi GTX 1050 Ti, mulai dari Gigabyte P34K V7 hingga Asus ROG GL553VE. Untuk kamu yang belum lihat, bisa cek videonya di sini. Performanya mirip mirip karena itu, jika anda bertanya, pilih mana atara keduanya, Gigabyte Sabre 15 ini mungkin akan lebih kami sarankan karena punya dual fan.
Baca juga : Text Version, “Di mana posisi Geforce GTX 1050 Ti”
Untuk sebuah laptop 15.6-inch dengan resolusi layar 1080p, paduan Intel core i7 7700HQ dan Geforce GTX 1050 Ti pada unit review Gigabyte Sabre 15 yang ada pada kami, sudah amat mumpuni menjalankan berbagai game 3D demanding saat ini. Mengingat harganya yang di setting price to performace banget, bukan sesuatu yang bijak menyiksa laptop ini dengan durasi pemakaian yang ekstrim.
Unit review Gigabyte Sabre 15 ini hadir dengan power adaptor berkapasitas 6.16 Ampere atau 120 Watt. Jumlah cuda core atau stream processor yang jauh lebih banyak dari GTX 1050 standar, menjadikan laptop ini mengkonsumsi daya sekitar 110 watt saat kondisi full load. Untuk kondisi idle, konsumsi yang ia telan hanya berkisar 25 sampai dengan 35 watt. Kualitas power adaptornya sudah terbukti sangat efisien. Dari pengamatan yang kita lakukan, rating efisiensinya mencapai 95%.
Temperature
Desain cooling system pada Gigabyte Sabre 15, sama sekali berbeda dengan kebanyakan Gigabyte P series lain. Ada indikasi, barebone yang di gunakan di desain untuk mendukung dua mode cooling system sekaligus, single fan plus ODD dan dual fan tanpa ODD. Yang dipakai pada unit review Gigabyte Sabre 15 ini, adalah mode dual cooling system tanpa ODD.
Jika kebanyakan P series Gigabyte fokus pada bagian heatsink, dimana umumnya mereka menutup area CPU dan GPU di bawah penampangheatsink yang luas, pada Sabre 15, jauh berbeda. Tapi, Heatsink pada Sabre 15 punya kelebihan karena di desain dedicated. So, Panas dari CPU dan GPU tidak akan mungkin kontak secara langsung. Hasil test looping menggunakan benchmark in-game RE6 bisa anda lihat pada tabel berikut.
Conclusion
Laptop ini, sebagai informasi, sudah habis terjual sebelum barangnya menyentuh gudang Pemmz. Nama Gigabyte yang sudah tak asing, di tambah kehadiran nya yang tepat saat beberapa produk lain sedang re-loading, menjadikan beberapa pemmzholics mengalihkan produk incarannya ke produk ini. Dan pemmzchannel sendiri cukup merekomendasikan produk ini jika anda mencari laptop GTX 1050 maupun 1050 Ti dengan kualitas layar IPS memukau, RGB Keyboard, dan desain atraktif.
Kakak,
Yang mana lebih baik MSI GP62M 7rd dengan Gigabyte Sabre 15?
Sekalian kasih masukan ny y kakak,
mau tanya, ssd yg cocok sabre 15 ini yg mana ya