Beberapa hari lalu kami mengulas apa itu thermal grease dan fungsinya yang ternyata vital bagi komponen seperti prosessor. Seorang pengguna PC akan dengan mudah menemukan thermal grease di pasaran, dan memang ada banyak merk yang bisa dipilih. Meski diketahui bahwa kebanyakan produk thermal grease mampu menahan suhu sampai 150°C, beberapa merk diklaim mampu menahan suhu sampai 300°C, bahkan lebih dari itu.
Baca juga: Know-How – Thermal Grease: Si ‘Salep’ yang Ampuh Menahan Panas
Dengan banyaknya pilihan thermal grease yang bisa dijumpai di pasaran, tentu penting bagi pemilik PC untuk memilih satu yang paling tepat untuk mereka. Benar bahwa kebanyakan thermal grease berbahan dasar cairan minyak yang dipadukan dengan polymerizable, namun ada juga produk thermal grease yang terbiat dari komponen yang terdiri dari silikon dan zinc oxide. Keduanya bertindak sebagai “perekat”. Hanya saja, kombinasi bahan macam itu kini sudah sulit ditemukan.
Kebanyakan produsen thermal grease memang masih memadukan kombinasi bahan seperti disebut di atas, namun mereka juga menambahkan material lain seperti aluminum. Sebagai contoh pada produk Prolimatech PK1, misalnya, yang dibuat dari kombinasi sebagai berikut:
- 60-85% aluminum
- 15-25% zinc oxide
- 12-20% minyak silikon
- Dan bahan anti-oksidan lainnya
Bila diperhatikan lebih seksama, beberapa jenis thermal grease terkesan misterius bila ditilik dari sisi bahan yang digunakan untuk membuatnya. Ambil contoh pada DC 1 yang diproduksi oleh be quiet’s. Yang satu ini dibuat dari bahan berupa 30% zinc oxide, 60% metal oxide, dan 10% silikon. Zinc adalah tipe bahan yang digolongkan ke dalam kategori logam. Jadinya bahan seperti ‘metal oxide’ memancing pertanyaan: seperti apakah wujud sebenarnya?
Mengapa pengetahuan tentang bahan menjadi penting? Pertama-tama karena campuran bahan yang digunakan pada sebuah merk thermal grease bakal menentukan banyak hal, termasuk konduktivitas elektrik, panas, kelekatan, dan durabilitasnya. Beberapa merk lain sepetri Arctic Silver 5, misalnya, bahkan mengandung perak. Sementara beberapa merk lainnya dibuat dari bahan grafit, seperti merk WLPG 10 yang dibuat oleh Fischer Elektronik. Yang terakhir disebut ini merupakan tipikal produk thermal grease yang diciptakan khusus untuk profesional, dan tidak mengambil bahan silikon sebagai campuran. WLPG 10 adalah jenis yang bagus karena daya konduksi panasnya yang sangat tinggi (mencapai 10.5 W/m K). Akan tetapi kekurangannya adalah: WLPG 10 jauh lebih sulit untuk diaplikasikan ke atas permukaan prosessor, dan merupakan tipe konduktif elektrik.
Sebetulnya ada solusi lain, yang disediakan thermal grease dengan bahan karbon nano-partikel, namun tampaknya jenis yang satu ini tidak cocok digunakan untuk orang-orang yang sangat antusias dengan PC-nya, oleh karena harganya yang mahal serta tipenya yang merupakan golongan konduktif elektrik. Yang terbaik mungkin adalah jenis thermal grease yang terbuat dari bahan berbasis tembaga. Namun pasar untuk produk yang satu ini sudah menyempit, jadi sangat sulit ditemukan. Bila bersikeras, mungkin Anda akan menemukannya, kendati tidak mudah.
Memang banyak orang yang tertarik dengan thermal grease, oleh karena sekian lama para pengguna PC dijejali pengetahuan bahwa ia adalah salah satu komponen terpenting untuk mengusir panas berlebih. Akan tetapi ada satu hal penting yang harus dipahami: thermal grease bukanlah tipe pengusir panas yang baik, dan jelas bukan tipe konduksi panas yang harus menjadi prioritas utama.
Anda boleh membelinya. Tiada yang salah dengan itu. Namun yang paling penting untuk diperhatikan kemudian adalah bagaimana membangun cooling system untuk PC Anda, sesuai dengan spesifikasi serta apa yang Anda mau dari perangkat tersebut. Singkat kata, ada sebuah rantai sistem pendingin CPU, dan thermal grease berada dalam tingkat terbawah, terlepas dari bahan pembuat maupun harganya.
Baca juga: Know How – CPU Cooler – Pengetahuan Dasar yang Mesti Dipelajari