Bila dipaksa menyebut pabrikan prosessor yang terkenal, karena nama dan performanya, obrolan mengenai Intel tentu saja tidak bisa dilewatkan begitu saja. Sekitar 80% PC yang beredar di pasaran memasang prosessor Intel di dalamnya; sementar aitu sekitar 90% laptop yang dijual di pasaran menggunakan prosessor dari pabrikan yang sama.
Tentu saja sangat sulit bagi kita untuk menemukan prosessor Intel yang tepat, sebab semesta prosessor besutan Intel berisi banyak seri dengan nomor model yang berbeda-beda, dan masing-masing bakal berbicara banyak tentang prosessor yang bakal dibeli. Misalnya saja: kebanyakan orang bakal bingung bila ditanyakan perbedaan prosessor Intel Core i3, Core i5, atau Core i7. Namun kebanyakan orang bakal bisa membedakan ketiganya berdasarkan rentang harga.
Pada dasarnya, kebanyakan prosessor besutan Intel yang beredar di pasaran sekarang ini dibagi menjadi tiga kategori besar, yakni Core i3, i5, dan i7. Untuk memulai perbicangan, kami akan menempatkan kategori pertama, yakni Intel Core i3, di sini. Apa saja karakteristik yang bisa kita kenali dari Core i3?
- Jumlah Core yang terpasang
Intel Core i3 merupakan seri terendah di antara golongan keluarga Core i. Ia hanya memiliki 2 inti prosessor yang berarti berada di jajaran low end dari keluarga i Core. 2 inti prosessor sebetulnya sudah cukup bagus untuk pemakaian standar yang tidak membutuhkan terlalu banyak sumber daya laptop/PC. Artinya, sebuah laptop dengan Core i3, yang memiliki dua inti prosessor, bisa menjalankan proses multitasking dengan lancar meski hanya terbatasa pada pemrosesan sederhana. Namun performanya jelas tidak bisa dibandingkan dengan Core i5 dan i7 yang memiliki inti prosessor lebih banyak.
Dalam sejarah prosessor Intel, Core i3 sebetulnya diposisikan sebagai pengganti Core 2. Core i3 generasi pertama diperkenalkan pada 7 Januari 2010. Yang juga perlu diketahui adalah setiap core yang terpasang di tubuh prosessor Intel sanggup menjadi prosessor tersendiri.
2. Ketiadaan Turbo Boost
Selain jumlah core yang tertanam di atas prosessor, Intel Core i3 tidak memiliki Turbo Boost sama sekali. Itulah mengapa kebanyakan prosessor Core i3 cenderung memeiliki kecepatan dasar yang lebih tinggi dibandingkan dua saudara lainnya. Apa itu Turbo Boost? Ini adalah sebuah teknologi yang diemplementasikan oleh Intel, yang bertujuan untuk membuat prosessor bekerja di atas frekuensi dasarnya. Fitur ini biasanya aktif bila sistem operasi meminta komputer/laptop menuntut performa yang lebih tinggi.
3. Hyper Threading
Sebuah prosessor Core i3 biasanya hadir dengan fitur yang disebut sebagai Hyper-Threading. Ini adalah fitur yang menurut kami menghadirkan ilusi terbaik bagi kelas tersebut, di mana Core i3 dengan fitur Hyper-Threading bisa memproses dua rangkaian (threads) per core, yang berarti secara virtual orang akan melihat empat rangkaian (threads) yang berjalan bersama-sama. Ini mudah terlihat bila orang membuka Windows Task Manager ketika mengoperasikan laptop/komputer.
4. Jumlah L3 Cache
Performa sebuah prosessor tidak hanya tergantung pada kecepatan clock. Faktor lain seperti ukuran cache memori juga memainkan peranan penting. Seringkali sebuah CPU menemukan fakta bahwa penggunanya sering menggunakan data yang sama berulang-ulang. Nah, informasi tentang data itu kemudian tersimpan di cache prosessor. Karena menjadi bagian integral dari prosessor, cache lebih cepat dibandingkan RAM. Intel Core i3 (Skylake) memiliki chache sebanyak 3 atau 4MB, tergantung brand name yang dipilih.
5. Pengolah grafis internal
Zaman sekarang Intel mulai membenamkan chipset pengolah grafis ke dalam tubuh CPU-nya, tidak terkecuali Core i3. Prosessor i3 generasi keenam, yang dikhususkan untuk desktop, membenamkan Intel HD Graphics 530; sementara itu Intel HD Graphics 620 dibenamkan ke dalam prosessor Core i3 generasi ketujuh yang dikhususkan untuk penggunaan mobile.
Comments 1