Secara spesifikasi, Asus N552VX adalah kembaran dari Asus ROG GL552VX dalam Versi yang di desain lebih elegan oleh Asus. Tapi, jika hanya ganti casing sebagaimana kebanyak industry otomotif di Indonesia, agaknya akan sangat susah mendapat perhatian dari target pengguna yang di incar. Baiklah, lewat artikel ini, kita akan cari tahu dan bagikan pada para pembaca, hal-hal menarik yang ada pada N552VX, yang tidak akan didapatkan pada seri lain, termasuk kembarannya, Asus ROG GL552VX.
Spesifikasi ASUS N552VX – FW120T
Display : 15.6″ FHD (1920×1080) / TN-Panel Anti Glare
Processor : Intel® Core™ i7-6700HQ 2.6 GHz (6M Cache, up to 3.5 GHz)
Memory : 8 GB DDR4 2133 MHz SDRAM, 2 x SO-DIMM socket for expansion up to 16 GB
Hard Drive : 1 TB (7200 rpm) 2.5″ 9.5mm (M.2 PCIe x4 slot for NVMe SSD(Opsional))
Graphics : NVIDIA® GeForce® GTX950M 4GB
Optical Drive : DVD Super Multi
Operating System : Windows 10
Camera : HD Web Camera
Audio : Built-in 2 Speaker(s) And Microphone
Networking : Integrated 802.11 b/g/n or 802.11 ac (opsional)
10/100/1000/Gigabits Base T
Slots/Interface :
- 1 x 2 -in-1 card reader ( SD/ SDHC/ SDXC/ MMC)
1 x Headphone-out jack (Audio-in Combo)
1 x Microphone-in/Headphone-out jack
1 x USB 3.1 TYPE C port(s) V2 10gbps
3 x USB 3.0 port(s)
1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert
1 x HDMI
1 x mini Display Port
Battery : 4-Cells Li-Ion 3200 mAh
Power Adapter : Output : 19 V DC, A, 120 W
Input : 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal
System Dimensions : 383 x 260 x 29.9 mm (WxDxH)
Weight : 2.53 kg (with 4 cell battery)
Warranty : 2 year Warranty
Bonus : Bag + Mouse
Dari spesifikasi di atas, pemmzholics bisa lihat perbedaannya pada poin-poin yang ditebalkan. Bisa di asumsikan, Asus N552VX merupakan laptop dengan spesifikasi yang serupa secara default dengan GL552VX. Tapi sebenarnya, ia menawarkan opsi upgrade yang jauh lebih tinggi dari adiknya tadi.
Desain – Higher Build Quality
Itu yang pertama, dan sudah sejak awal menjadi sales poin Asus N series. Material yang kokoh dibalut konsep desain elegan professional, dulunya sempat membuat banyak kalangan eksekutif muda dan enthusiast IT terpesona. Tapi semakin kemari, Asus nampaknya mulai goyah dengan pendiriannya dan cenderung mengidolakan brand buah dalam membentuk konsep desain produk-produk N series mereka. Termasuk beberapa seri N 2 tahun belakangan ini.
Bagian bottom case yang diwarnain hitam membentuk siluet yang mengesankan notebook berdimensi tipis. Bagian upper case menggunakan bahan aluminum yang cukup solid dibanding Zenbook UX series. Keseluruhan area workstation sampai ke sisi dimana lubang port I/O berada, diwarnai silver dengan finishing dove yang tak akan membuat cap jari tertinggal sedikitpun. Keyboard menggunakan warna silver yang senada, seperti halnya GL552, seri ini juga dibekali backlit. Bedanya, backlit berwarna putih dan mampu menembus huruf di atas tuts yang dibuat transparent. Tombol power menyatu di deretan tombol keyboard, menjadikan area workstation tampil lebih clean.
Di atas keyboard, di buat hiasan berornamen gelombang audio melingkar khas N series. Persis di tengah kedua ornament tadi, tercetak label yang master di bidang audio, Bang & Olufsen. Turun kebawah, touchpad juga tampil clean dengan mode all-in-one berhias crome di sisi pinggirnya. Lagi-lagi, touchpad lumayan menyumbang noise saat di klik, khas produk notebook Asus kebanyakan. Persis di Bagian bawah touchpad, merupakan area indicator. Total terdapat 5 led indicator yang berjejer mulai dari Indikator power, battery, HDD activity, Airplane mode, dan Caps lock. Led sendiri menghadap pengguna yang masih mudah dipantau kedipannya.
Display Panel Quality
Masuk ke segmen multimedia kelas menengah atas, yang menargetkan pengguna dari kalangan professional, seharusnya Asus jangan setengah-setengah dalam membekali N series-nya dengan panel LCD standar. Di web resmi, Asus menginfokan bahwa Asus N552VX menggunakan panel IPS. Namun untuk menekan harga end-user (mungkin), solusi yang mereka tawarkan agak berbeda untuk pasar Indonesia. Adalah TN panel 15.6-inch 1080p matte buatan Chinmei dengan code produk CMN N156HGE-EAL yang menjadi pilihan. Kualitas warna dan contrastnya sedang, bukan yang paling crispy dibanding beberapa produk 15.6-inch lain. Viewing angle terlihat cukup baik dari sisi samping kanan maupun kiri. Tapi berubah horor saat di lihat dari atas maupun bawah. Panel ini sangat baik dalam hal distribusi brighnessnya, juga persentasi screen bleeding yang sangat minim, bahkan tak kasat mata.
Port & Connectivity
Sisi konektifitas Asus N series masuk kategori cukup lengkap. Bisa dilihat di bagian sisi kiri terdapat charging port, lubang exhaust yang dibentuk sangat stylish, sebuah mini-Display port, full size HDMI port, RJ45 Network port, sebuah USB 3.0 port typa A dan sebuah USB 3.1 type C port ver 2 10gbps. Bagian kanan ditempatkan Kenshington lock, DVD Super Multi Drive, dua buah lagi port USB 3.0, dan combo audio jack. Sedangkan SD Card Reader ada di bagian depan sebelah kiri.
Asus N552VX dibekali wifi intel yang sudah terintegrasi Bluetooth 4.0. Sayangnya, Asus N550VX yang masuk ke Indoneisa belum mengadopsi wifi seri ac. Jadi anda harus puas dengan wifi standar (a/b/g/n).
Performa
Mungkin kita buat ringkas saja paragraph tentang performa Asus N552VX ini. Sebab, sudah terlalu sering kita mengulas performa laptop dengan kombinasi intel core i7 6700HQ plus Geforce GTX950M. Yang ditawarkan Asus N550VX bisa dibilang setara dengan adik-nya yang lebih murah, Asus ROG GL550VX. Sebab, minim sekali optimalisasi dari beberapa upgrade option yang ia punya. Misalkan saja, untuk storage yang masih mengandalkan jenis HDD yang sama dengan Asus X550VX, 1TB / 5400rpm. Untungnya, secara default, Asus N550VX sudah menggunakan dua keping DDR4 yang mengaktifkan teknologi dual channel-nya.
Selebihnya, anda bisa lihat table performa yang hampir sama dengan Asus ROG GL552VX (bahkan Asus X550VX). Tanpa optimalisasi di sisi storage dan RAM, user experience selama kita review tak ada bedanya.
Temperature
Baiklah, membekal sebuah Geforce GTX950M GDDR3, sekalipun yang ia tawarkan VRAM sebesar 4GB, tetap tidak equivalent dengan body-nya yang terhitung bongsor. Dan mungkin karena itu, Asus cukup PD dengan konsep single fan plus dua batang heatpipe untuk mendinginkan chip CPU sekaligus GPU. Tak hanya cooling fan yang bekerja ganda, Asus juga menggunakan konsep lubang udara yang sama untuk jalan masuk sekaligus jalan keluar udara. Bisa anda lihat, tak ada mesh-hole di bagian bottom case yang menaungi area cooling system. Lalu bagaimana keadaan temperatur CPU maupun GPU saat di hajar panas saat keduanya dalam kondisi full load? Dari test standar yang kita lakukan, CPU rata-rata bertahan cukup lama di angka 84 derajat celcius sedangkan GPU rata-rata bertahan di angka 70 derajat celcius. Angka yang masuk kategori aman untuk pemakaian full load dalam waktu cukup lama. Good Joob ni Cooler-nya
Karena hanya single fan, noise yang ia keluarkanpun minim, sekalipun saat kipas berputar maksimal. Gap di dalam casing yang cukup besar, berhasil meminimlisir pantulan suara kipas hingga tak sampai banyak keluar. Hal positif lain, meskipun exhaust berada tau jauh dari area WASD, namun panas tak menjalar dan membuat telapak tangan kiri gerah saat bermain game.
Upgrade Option
Opsi bagi anda yang kurang puas dengan performa bawaan Asus N552VX, dan ingin meningkatkan lagi performanya, masih cukup terbuka lebar. Asus N552VX masih bisa anda tingkatkan bagian RAM dan juga storage. Untuk RAM, tak seperti GL552VX yang hanya menyediakan 1 slot RAM saja, pada Asus N552VX, terdapat 2 buah slot DDR4 yang bisa anda maksimalkan hingga 32GB pc 2133MHz. Untuk storage juga lebih advance dari GL552VX. Slot M.2-nya mendukung PCIe SSD yang tak ditawarkan GL552VX bahkan GL552VW. Hanya saja, lokasi slot M.2 agak sulit di jangkau. Anda harus membuka seluruh bottom cover untuk menancapkan SSD m.2 ssd-nya. Tambah lagi, posisinya melintang dibawah heatpipe yang menjadikannya agak sulit di akses.
Conclusion
Asus N552VX masuk keluarga VivoBook dan merupakan versi terjangkau dimana Asus juga memberi pilihan GPU yang lebih tinggi pada seri N552VW. VivoBook tidak menawarkan touchscreen seperti Zenbook Pro, tapi tersedia juga dalam pilihan resolusi 4K. Intinya, seri ini cocok untuk kamu yang butuh laptop multimedia dengan tampilan elegan serta merasa cukup dengan performa GTX950M plus panel 1080p. Jelas, ia adalah opsi dari Asus ROG GL552VX, hanya saja dengan upgrade option yang lebih lengkap untuk memaksimalkan performa system secara keseluruhan. Anda bisa dapatkan produk ini dengan harga 16 juta rupiah di online store kita pada alamat :
Pros :
- Build Quality Sangat baik
- Port & Konektifitas cukup lengkap dan variatif
Cons :
- Panel TN
- Upgrade SSD relative sulit
Fair :
- Bobot cukup berat untuk ukuran 15.6-inch
Kompetitor :