Saat ini harga monitor LCD bisa dibilang sudah sangat terjangkau dibanding 3 tahun lalu. Produksi yang membanjiri pasar memaksa produk-produk CRT untuk mengalah dan mundur dari etalase display di toko-toko komputer. Penjual komputer juga sudah mulai memaketkan Rakitan Desktop mereka dengan LCD, walau tentu saja dari kasta terbawah. Hal ini tentu merugikan bagi pengguna yang memang awam dalam hal dunia display. Untuk itu, sebelum terjebak rayuan sang penjual, ada baiknya simak artikel Tips memilih monitor LCD yang sengaja kami jadikan tema untuk Minggu ini.
<
Sebelum melanjutkan ke Hal Penting dalam memilih LCD, ada baiknya anda simak dahulu artikel kami sebelumnya tentang istilah-istilah serta pengertian mengenai segala sesuatu yang ada pada LCD. Setelah anda mulai memahami istilah-istilah dalam teknologi LCD, silakan lanjut ke artikel berikut ini.
1. Tentukan Kebutuhan anda.
- Interface
Saat anda membeli sebuah Komputer Desktop, sebaiknya anda mengetahui terlebih dahulu, interface yang tersedia pada Motherboard (untuk pengguna onboard VGA) dan pada VGA Card anda. VGA Card modern saat ini biasanya dibagi dalam 4 kategori. Entry, Mid-End dan High-End serta Enthusias. Untuk Kategori Entry hingga Mid-End, biasanya VGA Card masih dibekali konektor D-Sub (RGB). Sedang di Mid-End ke atas, biasanya port D-Sub sudah dihilangkan, dan DVI port merupakan penggantinya yang paling minim.
Permasalahan yang sering timbul adalah, terkadang DVI yang ada pada VGA Card, tidak sesuai (kompatibel) dengan port yang dibawa oleh LCD. Hal ini memaksa pengguna untuk membeli sebuah adapter DVI to D-Sub Converter. Nah, jika ukuran resolusi bukan permasalah buat anda atau anda pengguna komputer yang hanya melakukan pekerjaan office dan browsing, kedua type interface ini sudah cukup bagi anda. FYI, D-Sub dapat mengeluarkan output resolusi hingga 2048×1536px (QXGA) @85 Hz. Sedang DVI 2.75 megapixels pada 60 Hz((rasio 16:10 2,098 × 1,311), (rasio 4:3 1,915 × 1,436), (rasio 5:4 1,854 × 1,483)).
Sedangkan bagi anda yang memerlukan resolusi tinggi seperti saat bermain game atau mengedit gambar yang juga beresolusi tinggi, HDMI dan Display Port adalah solusinya, dimana HDMI versi 1.3 sanggup menggambar hingga resolusi 2560×1600 (WQXGA), sedang Display Port hingga 3840 × 2160 × 30 bpp @ 60 Hz.
- Screen Size (“)
17″-20″ ($100 to $350)
Di segment ini biasanya LCD monitor dibekali resolusi 1366×768 hingga 1600×900 dengan rasio wide screen 16:9 atau 4:3. Belum menghasilkan ketajaman yang maksimal memang, namun untuk menayangkan film hingga resolusi 720p, sudah bisa dianggap baik. Beberapa LCD modern walaupun berfisik mungil, misalkan 17″ ada yang sudah membekal resolusi aktif Full HD (1920×1080 pixel). Konsekuensinya tentu DPI (Dot Per Inch) yang semakin rapat. Hal ini tentu membuat mata anda sedikit bekerja ekstra dibandingkan saat melihat dengan resolusi 1920×1080 di panel 21″ keatas.
21″-24″ ($130 to $500)
Direntang ukuran ini, banyak bermunculan monitor LCD yang menawarkan kualitas yang sudah sangat mumpuni dan mentisakan keraguan bagi pengguna yang terganjal dengan dimensi yang kurang besar. Maksudnya, rata-rata produk monitor LCD di area ini memiliki fitur yang hampir mirip dengan LCD berukuran 27″ ataupun 29″. Bagi anda yang memfokuskan monitor hanya untuk keperluan komputasi, perbanyak mencari review produk di ukuran ini. Rata-rata monitor LCD berukuran 21″-24″ sudah beresolusi 1920×1080 dan menawarkan DPI yang pas untuk lebih fokus pada sebuah game.
27″-30″ ($250 to $3000)
Selain menawarkan resolusi full HD, monitor LCD 27″-30″ sudah banyak yang menawarkan resolusi 2,560×1,440. Secara teori, resolusi 2,560×1,440 membuat sebuah LCD 27″ tampak lebih maksimal. Bahkan untuk monitor LCD 30″, sudah banyak dijumpai merk-merk yang membekal resolusi 2,560×1,600. Untuk poin terakhir, harga yang di tawarkan cukup tinggi, bahkan ada yang mencapai 30 juta.
2. Garansi & After Sales
Rata-rata produk monitor LCD di Indonesia di cover 1 tahun garansi. Walaupun ada juga merk yang berani menawarkan garansi hingga 2 tahun. Kebanyakan masalah pada monitor LCD langsung muncul saat pertama kali dinyalakan atau paling lama sebulan pemakaian. Jadi cari tahu juga mana distributor yang berani menawarkan “tukar unit”. Setiap mencari referensi, ada baiknya anda juga menelisik tentang kredibilitas distributor dalam hal after salesnya. Monitor sangat amat vital hingga tak mungkin ada kegiatan komputasi tanpanya. Jadi sebisa mungkin, cara merk yang menawarkan durasi service yang cepat. Jangan lupa menempelkan nomor telefon yang bisa di hubungi jika terjadi masalah sebelum memutuskan memilih monitor LCD incaran.
3. Performa
Seringkali terjadi cinta pada pandangan pertama saat memilih monitor LCD, namun jangan terburu nafsu. Pastikan anda sudah membandingkan kualitas gambar yang di tampilkan dari beberapa unit yang anda incar. Lagi-lagi mengumpulkan review produk adalah solusi mempercepat dalam hal mengambil keputusan. Namun, jangan hanya mengandalkan asumsi orang lain, mata anda adalah juri terhebat.
Tips bagaimana menentukan monitor yang baik.
- Sudut Pandang : Liat gambar yang tampil dari berbagai sudut, dan perhatikan perubahan warna dan penambahan gelap dari gambar dari tiap-tiap sudut. Fokus di sudut mana gambar mulai tampak berbeda, dan bayangkan apakah mempengaruhi aktifitas anda nantinya.
- Text : Buka halaman browser dan seting ke tampilan terkecil. Firefox memungkinkan anda mengubah ukuran teks ke yang paling kecil dalam menu opsi nya. Perhatikan juga pertimpahan warna saat ada teks hitam di latar belaang putih.
- Akurasi Warna : Bawa sebuah foto yang bergambar rumah anda misalnya. Anda pasti hapal warna asli cat anda. Bila memungkinkan, bawa memory card yang bersisi file gambar rumah tersebut, lalu tampilkan dalam monitor. Bandingkan warna dalam foto dengan yang tampil dalam monitor.
- Layar Glossy : Mampu meningkatkan kontras dalam tampilan terutama pada film dan game. Faktanya, beberapa type monitor LCD Glossy tidak terlalu memantulkan bayangan secara ekstrem. Lihat juga monitor LCD berjenis Matte dan tentukan, mana yang pas buat anda.
- Low black level : Fokuskan juga pada kualitas hitam pada gambar yang tampil, bisa saat menayangkan film. Dan lihat seberapa gelap monitor bisa menampilkan gambar tanpa kehilangan detail tiap scene.
Bottom-line
Jika anda termasuk yang upgrade dari CRT ke LCD atau spesifikasi komputer anda masih trend 4 – 5 tahun lalu, sebaiknya anda juga memikirkan opsi mengupgrade VGA Card anda. Sebab, performa monitor sangat bergantung pada spesifikasi VGA anda. Carilah VGA Card yang minimal membekal interface DVI dan HDMI dan kalau bisa Display Port . Melihat produk VGA yang beredar dipasaran saat ini, sepertinya tidak lagi menyulitkan dalam membantu memilih monitor LCD. Karena VGA Card kategori Entry level pun saat ini sudah dibekali HDMI.
Selamat berburu . . . 😉