Di awal bulan Agustus lalu Google resmi memperkenalkan sistem operasi Android terbaru yaitu Android 9.0 Pie. Nah kali ini, Google juga merilis edisi Go dari sistem operasi terbaru tersebut untuk menyasar smartphone-smartphone entry-level di negara-negara berkembang.
Sebagaimana diketahui, Android Go merupakan versi lain dari Android standar. Android Go merupakan versi Android yang lebih ringan sehingga dapat dijalankan dengan lebih lancar pada smartphone kelas entry-level yang umumnya memiliki spesifikasi pas-pasan dan mungkin kesulitan untuk menjalankan Android versi standar secara lancar.
Di Android 9.0 Pie Go Edition ini, Google melakukan banyak penyederhanaan sehingga membuat ukuran sistem operasinya menjadi jauh lebih kecil dan ringan. Secara total, Android 9.0 Pie Go Edition memiliki ukuran 500 MB lebih kecil. Kinerjanya juga lebih ringan sehingga dapat memberikan waktu booting yang lebih cepat pada smartphone entry-level.
Selain ukuran sistem operasi yang lebih kecil, Android 9.0 Pie Go Edition ini juga tetap dilengkapi dengan berbagai aplikasi standar, namun versi ringan. Aplikasi Google Maps, YouTube, dan Gmail digantikan dengan versi ringannya yaitu Maps Go, YouTube Go, dan Gmail Go. Ketiganya lebih kecil dan lebih ringan serta dilengkapi dengan mode offline bagi pengguna yang berada di wilayah dengan akses internet yang terbatas.
Android Go Edition menyasar smartphone entry-level yang biasanya cukup laris di negara-negara berkembang yang juga umumnya masih memiliki akses internet yang kurang baik. Untuk itu, Android 9.0 Pie Edition juga dilengkapi dengan dashboard khusus untuk memantau konsumsi data, serta dilengkapi dengan fitur-fitur penghemat kuota.
Sebagai contoh, YouTube Go akan menghemat data dengan tidak memutar video dalam resolusi Full HD atau 4K, serta dapat menyimpan video secara offline untuk dapat ditonton ulang nanti. Kemudian Maps Go akan memiliki fitur navigasi yang tetap dapat berjalan lancar walaupun berada di wilayah yang memiliki koneksi internet yang tidak stabil.
Android 9.0 Pie Go edition akan hadir di negara-negara berkembang, termasuk juga Indonesia. Sistem operasi tersebut akan hadir melalui produsen-produsen smartphone entry-level, kemungkinan besar melalui produsen lokal.