Bila baterai laptopmu menurun dayanya, atau malah lebih buruk dibanding biasanya, maka bisa jadi ada yang salah dengan baterai tersebut. Beberapa orang sangat yakin bahwa baterai laptop bakal awet sepanjang masa, dan ini jadi pendapat yang salah. Ada masanya ketika seseorang mesti mengganti baterai laptop dengan yang baru, terutama ketika daya hidupnya menurun cepat.
Semakin lama laptop digunakan, semakin menurun kinerja baterainya. Jadi bila laptopmu sekarang hanya sanggup bertahan beberapa jam lebih sedikit dibanding ketika pertama kali membelinya, mungkin sekarang jadi waktu yang tepat untuk membeli sebuah baterai baru.
Perkaranya jadi lebih mudah bila baterai di laptopmu bisa dilepas, namun akan jadi lebih sulit bila ternyata baterai di dalam laptopmu tidak mudah dilepas. Kalau kasus terakhir yang ditemukan, maka kamu bisa mencoba menggantinya dengan mengontak produsen laptop untuk mencari tahu di mana bisa memperoleh pengganti baterai laptop yang kamu pakai.
Untuk pengguna dengan usia laptop yang sangat tua, penggantian baterai bakal memakan lebih banyak biaya. Jadi pilihannya hanya dua: tetap bertahan dengan laptop itu, atau membeli sebuah laptop baru.
Apakah baterai laptop baru dibutuhkan?
Laporan penggunaan serta performa baterai sebetulnya sudah tersedia sejak Windows 8. Integrasi laporan penggunaan baterai dan performanya tersedia langsung di dalam sistem operasi, dan kamu bisa menggunakannya untuk mengukur kapasitas baterai dan membandingkannya dengan kapasitas baterai bawaan yang biasanya tertulis dalam format Watt Hours (Wh).
Nah, laporan baterai yang terintegrasi di dalam sistem operasi, baik Windows 8 maupun Windows 10 akan membantumu membandingkan kapasitas aktual baterai dengan kapasitas bawaan pabrik. Dari waktu ke waktu, sistem pelaporan tersebut berjalan sedemikian rupa. Jadi bila kapasitas baterai jatuh di titik nadir, maka itulah saatnya kamu mengganti baterai lama dengan yang baru.
Secara umum, seorang pengguna laptop jangan sampai meninggalkan baterai terhubung dengan konektor daya listrik dan memakainya dalam jangka watu lama. Karena cara itu malah akan menyebabkan penurunan umur baterai. Kami menyarankan kamu untuk melepas baterai bila memungkinkan, dan kembali memasangnya ketika dibutuhkan. Tentu saja kamu perlu meluangkan waktu untuk memastikan bahwa baterai laptop terisi penuh.
Beberapa laptop modern seperti Lenovo, Dell, dan beberapa merk lain bahkan membenamkan fitur mode battery saver di mana penggunanya bisa mengatur presentase kepenuhan baterai sampai angka tertentu – bahkan ketika dicas – dan tidak akan bertambah bila angkanya sudah dicapai. Kalau begini caranya, tentu tidak masalah.
Melihat laporan kinerja baterai laptop
Untuk memperoleh laporan kinerja baterai, yang perlu kamu lakukan hanyalah membuka command prompt. Di lingkungan Windows 10, cara ini bisa dilakukan dengan cara menekan key Windows+X dan kemudian memilih ‘Command Prompt’. Versi terbaru menyediakan pilihan ‘Windows PowerShell’ untuk memudahkan kamu.
Begitu jendela prompt terbuka, ketikkan powercfg /batteryreport /output MYFOLDER\mybatteryreport.html
Gantilah nama MYFOLDER di atas dengan nama folder di mana kamu akan menyimpan laporan penggunaan baterai. Misalnya, kamu bisa menyimpannya di folder c:\Users\Pemmz\Documents\mybatteryreport.html
Sebagai catatan tambahan, folder yang kamu buat sudah harus tersedia sebelumnya. Atau bila belum ada, kamu bisa membuatnya terlebih dulu.
Sistem pelaporan yang sudah kamu buat bisa diakses menggunakan peramban yang kamu pakai, dan kira-kira hasilnya akan seperti ini:
Perhatikan bagian kotak warna merah. Bila antara ‘Design Capacity’ dan ‘Full Charge Capacity’ muncul angka yang terlalu jauh (mis: angka full chargenya setengah dari design capacity), maka bisa dipastikan bahwa itulah saat di mana kamu perlu mengganti baterai laptop dengan yang baru.