Sulitnya menjalankan proyek rahasia di Los Angeles ataupun San Fransisco, membuat Snap Inc. membangun kantor R&D mereka yang baru di lokasi terpencil Lehi, Utah. Jarak dari Facebook dan perusahaan teknologi lainnya memungkinkan Snapchat mengembangkan fitur aplikasi baru atau perangkat keras di luar jangkauan dan telinga pesaingnya.
Sementara itu, Snapchat dapat memanfaatkan pasokan bakat dari Brigham Young University. Snapchat juga menemukan lahan emas di sini dulu, dengan mengakuisisi Scan.me, sebuah startup yang didirikan oleh siswa BYU yang membuat kode QR yang berkembang menjadi Snapcodes yang dapat dipindai Snapchat.
Lehi juga merupakan rumah bagi IM Flash Technologies, pabrik pembuatan semikonduktor Intel dan Micron yang besar, yang membuat Lehi memproduksi satu dari 14 chip memori flash dunia pada tahun 2013, menurut surat kabar Deseret News di SLC.
Bakat dari BYU dan IM Flash mungkin tidak tertarik untuk meninggalkan kehidupan Utah yang tenang untuk kehidupan di kota-kota besar tempat Snapchat dan kantor lain berada, jadi Lab Lehi mungkin dapat membantu merekrut bakat-bakat yang tidak dapat dijangkau oleh perusahaan lain.
Kabar ini pertama kali tersebar sejak Dave Delong, Apple Engineer dari Utah mengumumkan pengunduran dirinya untuk, “mulai dengan pekerjaan baru di Snapchat di tanggal 23 Oktober. Mereka akan membuka kantor R&D yang baru tak jauh dari tempat tinggalku, dan aku tak sabar untuk membantu mereka lepas landas!” Tak lama setelah itu, muncul iklan lowongan untuk posisi software engineer di website Snapchat.
Akhirnya, Snapchat telah mengkonfirmasi bahwa mereka memang sedang membentuk tim kecil di Lehi. Sejauh ini Snapchat sudah memiliki beberapa kantor di seluruh Amerika dan luar Amerika, pengembangan ini tak bisa dipungkiri juga merupakan bukti ‘pertumbuhan’ Snapchat. Belakangan ini, memang lebih sering perusahaan tech yang berburu bakat ketimbang sebaliknya.
Sehubungan dengan fakta ini, Facebook baru saja membeberkan rencananya untuk membangun kantor yang cukup lapang di San Fransisco setelah bertahun-tahun memaksa karyawannya untuk menggunakan shuttle ke HQ mereka. Hal ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah jarak dan mencegah karyawannya untuk ‘dicaplok’ oleh perusahaan startups yang lebih dekat ke tengah kota.
Namun dalam hal ini, Snapchat sedang menyiapkan taringnya di balik pegunungan megah Utah.