Baru-baru ini raksasa microprosessor, Intel, mengonfirmasi rumor yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan merilis CPU berbasis proses manufaktur 14nm, di mana produk tersebut bakal menjadi generasi keempat yang dibuat dengan proses tersebut.
Pengumuman tersebut dirilis pada seminar Investor Day, di mana Intel sekaligus mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan menggunakan prosessor berbasis 10nm untuk seluruh produknya. Sebaliknya, mereka memilih untuk merilis model prosessor 10nm untuk pasar yang konon katanya lebih “cair”, alias tergantung pada segmen produk di mana ia dipasarkan. Meski sudah mengumumkan hal tersebut, faktanya Intel memperkenalkan prototype 2-in-1 yang berbasis CPU 10nm pada ajang CES 2017 yang berlangsung bulan Januari silam.
Menurut sumber informasi yang dirangkum dari NDTV, Intel akan mulai mendistribusikan CPU 10nm pada tahun ini, meski produk tersebut bakal ditujukan untuk segmen pasar terbatas. Artinya, produk CPU Intel berbasis 10nm akan ditujukan untuk segmen pasar yang diisi pengguna yang peduli terhadap konsumsi daya lebih namun dengan panas yang ditekan seminimum mungkin. Ini berarti bahwa Intel bakal menyasar orang-orang yang mencari produk tablet tanpa kipas pendingin, ultrabooks, dan perangkat 2-in-1.
Di luar jenis perangkat tersebut, mayoritas CPU dan Desktop berbasis prosessor Intel akan dibangun berdasarkan prosessor 14nm. Yang juga menarik untuk dicatat: Intel bakal lebih cepat menggunakan prosessor 14nm untuk generasi selanjutnya dari chipset Xeon. Perusahaan yang dimaksud akan menggunakannya untuk memenuhi permintaan pasar data center yang semakin meningkat.
Beberapa tahun belakangan, Intel getol menerapkan siklus “tick-tock” untuk pembaharuan produk yang dilakukan setahun sekali. Artirnya, perusahaan tersebut bergantian dalam merilis produk baru dengan ‘arsitektur baru’ maupun ‘proses manufacturing terbaru’. Berdasarkan skema siklus semacam ini, generasi prosessor Cannonlake, misalnya, yang diproses dengan cara 10nm, tadinya diharapkan rilis pada tahun 2016. Tetapi generasi yang satu ini ditunda perilisannya. Sebaliknya, Intel mengumumkan generasi prosessor Kaby Lake yang dirilis berdasarkan proses manufaktur 14nm. Siklus “tick-tock” kemudian jadi tidak memungkinkan untuk berjalan dengan baik, dan pada akhirnya ditinggalkan oleh Intel.
Baca juga: Segarkan Kelas Workstation, Lenovo Perkenalkan Thinkpad Kalby Lake Terbaru
Mengikuti rumor terbaru yang beredar, beberapa kabar merilis bahwa Intel sedang berencana untuk mempersiapkan “optimalisasi” keempat, yang konon bakal diberi kode Coffee Lake. Yang terakhir disebut ini bakal menjadi versi penyegaran dari generasi prosessor Kaby Lake yang ditujukan untuk pasar mainstream. Sementara itu, prosessor generasi Cannonlake akan dirilis dalam jumlah terbatas, terutama untuk perangkat yang ringan dan tipis. Tentang rumor ini, Intel hanya mengonfirmasi bahwa prosessor 14nm hanya akan tersedia dalam produk campuran yang dijual dengan kode “8th generation Core”.
Versi “optimalisasi” tersebut akan meningkatkan performa sekitar 15 % di atas Kaby Lake. Angka peningkatan sebesar itu sesungguhnya sama dengan Kaby Lake, yang merupakan tipe prosessor penerus generasi Skylake. Hanya saja, belum ada pengumuman lebih lanjut tentang konfigurasi pada CPU, terutama yang bisa menjawab apakah CPU dengan arsitektur terbaru nantinya akan memiliki lebih dari empat inti atau tidak.
Di depan mata, Intel bakal bersaing ketat dengan AMD yang juga baru mengumumkan perilisan CPU Ryzen, yang kabarnya bakal dirilis pada awal Maret. Pengguna yang antusias tentu sudah paham bahwa selama ini AMD tidak mampu memproduksi CPU yang mampu menyamai kemampuan CPU besutan Intel, terutama pada model yang lebih tinggi spesifikasinya. Namun konon katanya Ryzen mampu memotong mitos tersebut dengan cara yang menjanjikan.