Review I Am Setsuna
What is it? : Game bergenre JRPG klasik khas tahun 90an
Pengembang : Tokyo RPG Factory
Penerbit : Square Enix
Platform : Microsoft Windows (Steam), PlayStation 4
Hardware lab : Core i7 2630QM, 8GB RAM, GeForce GTX 560M
Harga : Rp.270,000
First impression yang pemmzchannel dapatkan dari game adalah saat menonton presentasi sony saat E3 2016, dan wow kita semua serasa kembali saat jaman tahun 90an dimana waktu keemasan genre JRPG dengan game seperti Chrono Trigger, Final Fantasy VI, dan lain lain. Hingga Final Fantasy X yang muncul tahun 2001, sebelum akhir nya Final Fantasy mengalami kemunduran progress (Ehem, Square Enix). So without further ado, berikut review I Am Setsuna.
I Am Setsuna mengambil style seperti JRPG pada tahun 90an seperti yang sudah dibahas diatas. Dan I Am Setsuna stay true kepada style nya, pada saat tahun 90an JRPG tidak dipenuhi fitur fitur nonsense yang membingungkan. Sebagai perbandingan Final Fantasy XV yang berubah berulang ulang hingga mendapatkan versi VR memulai pengembangan nya sebagai branch dari Final Fantasy XIII yang belum selesai sejak tahun 2006, ugh. I Am Setsuna mengambil rute simpel untuk gameplay nya dan menurut pemmzchannel mekanik simpel tersebut berfungsi dengan baik.
Untuk karakter dan cerita sendiri I Am Setsuna mengambil cerita klasik khas JRPG tentang satu jagoan dan semua cerita berputar disekeliling nya. Kita disini bermain sebagai Endir, seorang pendekar yang berprofesi sebagai pendekar bayaran. Walaupun game ini berjudul I Am Setsuna, seperti yang tadi kita bahas, game ini lebih berpusat kepada Endir. Endir bertemu dengan Setsuna, seorang gadis muda yang terpilih untuk mengorbankan dirinya untuk menjaga desa tempat ia tinggal dari berbagai monster yang mengancam. Karakter lain dari game ini juga memiliki personalitas yang sangat bersinar, kontras dari lingkungan game yang keseluruhan nya bertempat di dunia salju.
Cerita dari I Am Setsuna terkesan sedih, dengan Endir bertugas menjaga Setsuna, gadis yang suci seperti salju yang menghiasi tempat ia tinggal. Dengan kesucian nya Setsuna bertekad mengikuti tradisi tua yang mengharuskan gadis muda berkorban diri untuk menjaga tempat ia tinggal dari berbagai monster yang kejam. Sebagai Endir, pemain akan ditemani berbagai karakter lain yang juga bertugas menjaga Setsuna melalui berbagai monster dan rintangan lain nya. Setiap karakter di dalam game memiliki ceritanya sendiri dan terkadang sangat menyedihkan. Contoh nya Nidr, seorang pendekar pedang yang menghabiskan seluruh hidupnya menghabisi monster. Ada juga seorang penyihir lepas, Aeterna yang selalu menjaga Setsuna seperti keluarga sendiri meskipun ia tahu bahwa perjalanan nya kali ini membawa Setsuna untuk mengorbankan diri.
Untuk gamplay sendiri I Am Setsuna mirip sekali dengan game JRPG tahun 90an seperti Chrono Trigger dan serial Final Fantasy pada waktu itu. Namun I Am Setsuna terlalu bermain aman dalam gameplay. Sistem item sangatlah dangkal dengan hanya senjata dan amulet yang dapat kita ubah. Untuk battle system sendiri, Active Time Battle system yang sangat familiar dengan JRPG itu sendiri bekerja tanpa cacat pada I Am Setsuna. ATB yang baik sayangnya tercemar dengan komplikasi yang tidak perlu seperti sistem magic yang mengharuskan player untuk memasang berbagai Spritnite. Ada juga sistem Momentum yang berarti memenuhi satu bola di setiap karakter setiap menerima ataupun memberikan damage. Setelah bola itu penuh maka akan terjadi Singularity yang memberikan seluruh jagoan tambahan serangan.
Untuk grafis sendiri I Am Setsuna sangat mirip kembali dengan berbagai JRPG yang memasang style seperti anime Jepang dengan twist 3D. Grafis dari serangan dan magic terasa unik dan impresif. Namun semua itu tidak memerlukan Size dan kekuatan hardware yang besar. Review I Am Setsuna dilakukan dengan laptop gaming standard pemmzchannel dengan Core i7 Sandy Bridge dan GTX 560M, I Am Setsuna tidak mengalami sama sekali lag dengan FPS konstan di angka 60. Untuk musik I Am Setsuna dipenuhi musik piano yang sangat cocok disuasana penuh salju dan atmosfir cerita yang sangat sedih. Sekalilagi simplisitas menjadi poin yang kuat dalam game ini.
Akhir kata, I Am Setsuna membelikan feel JRPG lawas dengan rasa modern yang sangat unik dan memberikan nostalgia. Namun sayang nya simplisitas nya kembali menarik I Am Setsuna dari kesempurnaan. Cerita nya terkesan pendek dan terlalu lurus tanpa adanya Side Quest yang menarik. Pemmzchannel sendiri hanya membutuhkan 20 Jam untuk menyelesaikan game ini.
Sekian review I Am Setsuna, berikan pendapat kamu kamu di kolom komentar dibawah. Oh iya I Am Setsuna bisa kamu dapatkan dengan harga 270.000 di Steam Store, ataupun kamu pemain PlayStation 4 kamu juga bisa dapat menikmati I Am Setsuna, sayang sekali para pecinta console dari Microsoft belum bisa memainkan I Am Setsuna.