Geforce GTX765M menawarkan solusi grafis yang banyak di cari gamers mainstream. Walau bandwith memory masih 128-bit, namun interface PCI Ekspress 3.0 yang sudah di adopsinya membuat performacenya lebih baik dari seri GTX670M sekalipun, terutama di aplikasi modern. Di pasaran, notebook gaming yang membekal GTX765M juga banyak bermunculan memberi solusi, mulai dari Xenom Siren dan Shiva, Razer Blade 14, Alienware 14, MSI GS70, GE70 dan GE60, Gigabyte P35K dan P27K yang kali ini masuk dalam round-up.
<
Begitu banyaknya pilihan notebook gaming dengan GPU Geforce GTX765M dalam bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, bisa jadi malah membuat anda pusing. Tapi satu hal yang wajib anda ingat, Geforce GTX765M merupakan produk Nvidia yang punya performa sangat baik, tapi masih di rekomendasi untuk notebook yang berukuran mini dan tipis. Itu artinya, panas yang di hasilkan GTX765M masih bisa di tolerir asal di padukan dengan kualitas heatsink yang mumpuni juga.
Walau di luar tersedia form faktor MXM-nya, Hampir 90% dari notebook yang mengadopsi GTX765M, menggunakan metode “onboard” atau mengintegrasikan langsung pada motherboard. Hal ini di sebabkan karena GTX765M merupakan seri terendah dari kelas mid-High yang kebanyakan tidak dipilih oleh kelas enthusiast.
Performance
Walaupun rata-rata notebook yang ikut dalam round-up kali ini menggunakan LCD beresolusi Full-HD, namun belum terpakai maksimal khususnya saat real world modern gaming seperti Crysis 3 misalnya. Geforce GTX765M masih sangat playable untuk jenis game tersebut, hanya saja dengan setting preset High dan resolusi 768p. Tapi untuk game-game yang terbilang lawas seperti Max Payne II atau Mafia II, geforce GTX765M mampu di ajak berakselerasi di resolusi full-HD dengan preset high.
Dalam pengujian benchmark synthetic, Geforce GTX765M memiliki performa 10% lebih kencang dari GTX760M seperti yang ada pada MSI GE40 atau Gigabyte P34G. Jika di banding dengan GTX 770M seperti yang di bawa Gigabyte P25W yang notabene masuk kelas High-End, GTX765M terpaut cukup jauh sekitar 25-30% lebih lambat.
Lewat tabel benchmark synthtetic di atas, peningkatan yang di hasilkan dari penggunaan CPU dari kelas yang lebih tinggi, belum memberikan differensiasi yang signifikan. Bisa di lihat dari performa Gigabyte P27K yang di beberapa bechmark malah sedikit tertinggal dari lawannya yang menggunakan CPU lebih rendah. Mungkin performa i7 4900MQ akan lebih maksimal jika di lakukan optimasi tambahan.
Temperature
Pada tabel di atas, hampir semua kontestan menggunakan CPU yang sama yakni 4700HQ, hanya Gigabyte P27K yang menggunakan versi lebih tinggi yakni 4900MQ, juga 2 tipe Xenom yang kami uji masih menggunakan core i5 4200MQ. Hasilnya, walau Gigabyte memiliki barebone yang ekstra besar, namun penggunaan CPU versi super membuat panas dari CPU tersebut tertular ke GPU.
Battery
Tolak ukur perbandingan battery di atas tidak bisa mutlak di jadikan acuan, karena spesifikasi battery dan beberapa part komponen yang berbeda bisa membuat hasil akhir pengujian Battery Eat Pro jadi berbeda. Tabel di atas sebatas informasi rata-rata yang dapat menggambarkan kualitas battery management dari masing-masing vendor. Dan hasilnya, produk-ASUS ROG punya performa manajemn battery yang paling baik. Produk OEM dari Clevo (termasuk Gigabyte P27K sepertinya), memiliki kemampuan manajemen battery yang juga cukup baik, pun jika keduanya di pasangkan core i7 series, performanya tim Pemmz rasa tak akan berbeda jauh dari Gigabyte P27K.
Conclusion
Seperti yang sudah di perkirakan, kinerja GTX765M hanya bisa di andalkan untuk game-game 3D modern di resolusi 720p. Sedangkan jika anda memaksanya untuk bermain di resolusi full-HD (1920 x 1080) konsekwensinya, anda harus menurunkan preset kualitas grafis ke medium bahkan low. Untuk temperatur, pabrikan seperti Gigabyte, MSI juga Razer yang sangat berani menempatkan GTX765M pada barebone tipis, tampaknya berhasil mendesign heatsink yang bisa menjinakan panas sebuah GTX765M. Great Jobs!
Artikel ini kami hadirkan karena banyaknya produk gaming notebook yang mengandalkan geforce GTX765M di 2013. Harapan kami, artikel ini sedikit membantu anda menentukan pilihan notebook mana yang sekiranya paling pas di lihat dari 3 poin di atas, performance, suhu dan manajemen battery.
Selamat memilih 😉